Bab 15 "Semua Telah Terungkap"

555 180 12
                                    

Setelah Evelyn sadar dari bangunnya tadi, ia dipersilahkan untuk pulang ke rumahnya.

Linda dan Nico terus menanyakan Evelyn apakah ia merasa trauma atau tidak, tapi Evelyn tidak selemah itu, menurutnya kedua lelaki itu hanyalah guncangan kecil dalam hidup Evelyn, ia tidak terlalu memikirkannya.

Hari ini Evelyn kembali masuk sekolah, angin langsung menyapanya dan menerpa wajah Evelyn.

Ia menghembuskan nafas senang, entah mengapa hari ini ia merasa sangat bahagia. Ia segera berjalan cepat menuju kelasnya.

"Hai Lyn! Welcome..." Raysen merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.

Evelyn tidak menghiraukan Raysen, ia hanya menepuk salah satu tangan Raysen dan menempati duduk di sebelah Sri.

Sri langsung tersenyum lebar, "Iya, gue tau kok lu kangen sama gue," ucap Evelyn usil.

"Cih.. dasar!" gerutu Sri, namun detik berikutnya ia tertawa.

"Eh tumben lu kesini Sen? Si Liam mana?" mata Evelyn terlihat berkilat-kilat saat menyebut nama Liam.

"Gak tau tuh tadi sih dipanggil Jeff, sampe sekarang belom balik," Raysen mengangkat sebelah bahunya.

"Ngapain?" tanya Evelyn, pemikiran Liam dan Jeff akan berkelahi menggenang dalam pikiran Evelyn.

"Gue gak tau," jawab Raysen.

**
"Woy! Gue lagi ngomong sama lu! Kenapa lu diem? Takut??"

Liam hanya tersenyum miring ke arah Jeff,

"Gue gak akan pernah sedikitpun takut sama cowok pengecut kayak lu!" Liam menekankan kata 'pengecut' pada Jeff.

Jeff langsung meninju tembok disamping Liam. Liam hanya mendengus.

"Jadi kapan mau mulai?" tanya Liam enteng.

"Nanti malem," jawab Jeff sinis.

Sebenarnya Jeff mengancam Liam untuk berlomba balap motor karena Jeff tau rencananya kemarin tidak membuahkan hasil sama sekali, nyatanya Evelyn sudak kembali dalam peredarannya.

"Ok, persiapkan diri lu bro," Jeff menepuk-nepuk pundak Liam.

Jeff bersiul pelan meninggalkan Liam, seolah tidak terjadi apa-apa. Kali ini lu gak akan lolos dari gue, pikir Jeff.

**
"Li, entar malem keluar yok, gue bosen nih bokap-nyokap gue pergi," ucap Raysen menghampiri Liam yang terlihat sedang mencoret-coret tidak jelas.

"Gak bisa," Liam menjawab singkat.

"Lu mau kemana emangnya?"

"Mau lomba," jelas Liam.

"Lomba? Sejak kapan lu lomba? Lompa apaan? Makan kerupuk?" Raysen tertawa sendiri.

"Lomba balap motor," suara Liam terdengar berbisik.

"Hah?! Lu mau apa?!! Wah gila lu bro, sama siapa?" Jeff menyeret kursinya lebih dekat ke arah Liam.

"Jeff," Liam semakin mencoret-coret kertasnya lebih keras sampai robek-robek tak karuan.

"Woy! Lu sarap ato apa sih?! Stop kek," Raysen menghentikan gerakan tangan Liam.

"Pasti Jeff kan yang ngajak duluan? Ngapain lu terima ajakan dia? Gak worth it sama sekali buat lu bro,"

"Gue tau gak worth it, tapi dia ngancem gue sama Evelyn," jawab Liam lirih.

Raysen menatap Liam prihatin, "Kapan?"

Whispering Love (In A Pretty Night Sky)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon