Bab 7 "I Warn You!"

848 365 36
                                    

'Ting Tong' , bunyi bel pintu berbunyi. Malam ini akan menjadi malam yang sangat indah untuknya, meski tidak bisa disebut candle-light dinner, namun Evelyn tetap bahagia memiliki waktu untuk mengenal Jeff lebih jauh.

"Wah..ada yang dateng lagi tuh Lyn..mama buka-in ya.."ucap Linda. Karena Liam dan Sri sudah datang, dan ia hanya mengundang tiga orang, maka..

Itu pasti Jeff! Pikir Evelyn.

"Gak usah Ma..mama siapin makanan-nya aja, biar aku yang buka," jawab Evelyn berjalan menuju pintu dengan hati berbunga-bunga.

Sejak tadi di kamarnya, Evelyn telah mempersiapkan semuanya. Bahkan ia menghabiskan dua jam untuk membongkar seluruh isi lemarinya dan memilih baju yang pas untuknya, baju favoritnya pun tidak menarik perhatian Evelyn.

Entah mengapa setiap kali ia ingin berdandan cantik, semua baju-bajunya seolah berubah menjadi baju yang tidak layak pakai.

Tapi akhirnya, ia memilih untuk mengenakan baju yang diberi mamanya, baju yang menurut mamanya sangat ampuh untuk menarik perhatian orang, karena dulu Linda mengenakan baju itu saat bertemu Nico.

"Haii!!" sambut Evelyn semangat saat membuka pintu. Jeff terlihat lebih tampan dari biasanya, malam ini.

Jeff mengenakan baju polos putih dan rompi yang terlihat sangat pas di tubuhnya, ia juga merapikan rambutnya dengan gel sehingga terlihat sangat keren bagi Evelyn.

"Hai Lyn," balas Jeff melihat Evelyn dari ujung rambut hingga kaki.

"Woww..lu cantik banget Lyn, malem ini..kayak bidadari." Jeff memuji Evelyn.

Evelyn tersenyum, "Thankyou.."

Ternyata semua usahanya hari ini tidak sia-sia. Baju mamanya memang benar-benar legenda yang harus dipajang di museum, sangat ampuh.

Liam menaikkan alisnya saat ia melihat siapa yang diundang oleh Evelyn.

Jeff ?? Kenapa Evelyn harus mengundang Jeff ?? Liam berdecak kesal. Ia segera membuang jauh-jauh pikirannya.

Kenapa ia harus kesal? Apa ia cemburu? Ahh tidak mungkin..

"Ma..papa udah boleh keluar, udah dateng semua..." bisik Evelyn pada Linda.

Sejak tadi, Linda memang sengaja menahan Nico tetap di dalam kamar, bahkan Linda menutupi mata Nico dengan kain.

"Oh udah..bentar, pas papa kamu keluar kamu langsung bawa kuenya, terus nyanyi happy birthday ya.."ucap Linda.

"Sip ma! O iya aku mati-in lampunya dulu." Evelyn beranjak dari kursinya dan memadamkan ruangan.

"Lyn! Kenapa dimati-in? Gelap woy!"teriak Sri.

"Shhhh.." Evelyn meletakan telunjuknya di bibir menunjukan Sri untuk diam sejenak. Evelyn menyalakan lampu ponselnya untuk menjelaskan rencananya pada tiga orang itu.

"Jadi, papa gue gak tau kita ada-in makan malrm dan surprise buat dia.Nanti, pas papa gue keluar, gue bawa kuenya, kalian semua nyanyi happy birthday, ok? Gampang kan?"jelas Evelyn.

Liam dan Jeff mengangguk bersamaan, dan itu membuat Liam menatap Jeff sinis.

Linda dan Nico keluar, "Satu, dua, tiga" Linda berbisik sambil menggetakan tangannya memberi aba-aba. Linda segera membuka tutup mata Nico.

"HAPPY BIRTHDAY TO YOU..HAPPY BIRTHDAY TO YOU..HAPPY BIRTHDAY..HAPPY BIRTHDAY. .HAPPY BIRTHDAY TO YOU.." semuanya bernyanyi dengan semangat dan bertepuk tangan.

"Yeyy! Pa tiup lilinnya."ucap Evelyn senang. Nico hampir meniup lilin berbentuk angka 48 itu, namun Evelyn segera menghentikan niat papanya.

"Eitss..hampir lupa, make a wish dulu donk." Evelyn tersenyum pada papanya.

Whispering Love (In A Pretty Night Sky)Where stories live. Discover now