Protectors 2

65.6K 6.4K 143
                                    

Rea awali paginya dengan mengambil air di sumur di belakang pack house. Rea memekik kaget saat di dorong. Seorang maid yang baru saja mendorongnya itu mengambil air yang baru saja Rea isi untuk mencuci kaki.

"Itu airku," lirih Rea.

Si pelayan tersenyum sinis. "Benarkah? Kau mengambilnya dari sumur ini, kan? Berarti air itu milik sumur ini!"
"Ta-tapi, aku yang mengambilnya—"
"Kau berani melawanku?" maid itu membentak marah.

Rea menunduk takut. "Maaf. Aku ti-tidak bermaksud—"

Maid itu memutar bola matanya kesal saat Rea tergagap-gagap. Merasa hanya membuang-buang waktu jika mendengar perkataan Rea. Wanita berpakaian pelayan itu lantas mendorong Rea, “Dasar bodoh!” katanya lalu melangkah pergi.

Leona menggeram. "Bersabarlah, Rea. Dia tidak akan memperlakukanmu seperti itu lagi setelah kita menjadi Luna nanti."

Dengan sangat terpaksa Rea kembali menimba air di sumur. Rea tersenyum saat melihat seekor katak di samping kakinya, "Apa yang kau lakukan di sini? Pergilah. Apa kau mau terkena cipratan air?" tanyanya. Seolah mengerti dengan perkataan Rea, katak itu langsung pergi. Senyuman Rea lantas semakin terukir manis.

Ia melanjutkan kembali pekerjaannya, kemudian terhenti ketika mendengar suara desahan. Rea menajamkan pendengaran telinga serigalanya, yang setelah itu membuatnya tahu bahwa suara itu berasal dari balik pohon.

Leona meraung sedih. "Oh, tidak. Jangan lagi."

Rea tak mau berprasangka buruk pada Gerald seperti Leona saat ini. Ia memang sudah sering mendapati Gerald bermesraan dengan gadis lain, namun Rea memberanikan diri untuk melihat lagi, walau dia tahu bahwa mungkin saja hatinya akan kembali teriris lagi.

"Apa yang kau lakukan, Rea? Pergi dari sini. Aku tidak sanggup jika melihatnya lagi."

Rea melangkah mendekati pohon dan perlahan menengok dari balik pohon besar itu. Jantungnya berdegup kencang. Ia sudah menguatkan hatinya untuk menerima kenyataan jika memang dugaan Leona benar, namun ternyata prasangka Leona tidak terbukti kebenarannya. Rea terpengarah, ia melihat Teressa dan Alex, calon Gamma Moonlight pack, sedang berciuman.

Teressa yang merasa diperhatikan lantas menoleh. Matanya berkilat amarah saat mengetahui bahwa Realah yang memergokinya.

Rea tahu bahwa ia akan mendapat masalah besar setelah ini. Di sisi lain, Rea dan Leona merasa lega. Karena bukan Gerald pelaku dari suara desahan itu, namun di sisi lainnya lagi, Rea merasa kasihan pada Miller yang merupakan mate Teressa. Rea tidak habis pikir, mengapa adik perempuan Gerald itu dengan teganya melakukan hal seperti ini di belakang Miller.

Teressa menghampiri Rea lalu menarik kuat rambut merahnya, "Apa yang kau lakukan di sini, bodoh?"

Rea meringis, "S-sakit, Tere."

Teressa menarik rambut Rea semakin kuat, "Berani sekali kau menyebut namaku!"

"Maaf—"

Teressa menoleh pada Alex, "Hukuman apa yang pantas kita berikan untuk jalang ini, Alex?"

Alex menyeringai, "Aku serahkan semua padamu, Dear."

ProtectorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang