Protectors 9

65.2K 6.2K 417
                                    


Rea masuk kedalam dapur dengan gugup. Para maid lagi-lagi terlihat sibuk dengan alat-alat dapur. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, lalu menghampiri Bibi Marlin yang terlihat sibuk dengan spatulanya.

"Bibi Marlin,"

"Ada apa, Rea?"

"Aku--"

"Aku harap kau tidak berniat membatu lagi kali ini. Demi MoonGoddes Rea, sudah dari kemarin kau ikut membantu kami memasak. Kau adalah tamu disini, dan aku tidak akan membiarkan tamu pack-ku mengotori tangannya dengan bumbu-bumbu dapurku." Marlin berceloteh panjang lebar, matanya terfokus kearah wajan berisi tumisan sayur kangkung, tangan wanita berstatuskan kepala maid itu dengan lihainya memainkan spatulanya.

Rea mengerucutkan bibirnya, "Ayolah, Bi. Sekali saja. Aku sangat bosan berdiam diri dikamar. Aku tidak terbiasa jika tidak melakukan apapun." Ujarnya.

Marlin menoleh kearah Rea lalu menatap tajam gadis itu, "Ingat Rea, hanya malam ini. Kau mengerti?"

Rea tersenyum lebar lalu mengangguk, entah sudah berapa lama ia tidak menunjukan senyum manis itu.

"Jadi aku harus memasak apa?"

"Masak apapun yang kau bisa, kau tahu Alpha Samuel seperti menyukai semua jenis makanan."

Rea nampak berpikir, memikirkan masakan apa yang akan ia hidangkan untuk Alpha Samuel, "Apa masih ada bahan yang tersisa?"

"Oh ya, di kulkas ada satu ekor bebek. Hanya itu satu-satunya bahan utama yang tersisa."

Rea mengangguk mengerti lalu berjalan menuju kulkas. Gadis itu kemudian mengambil daging bebek tersebut yang masih terlihat utuh didalam kulkas. Ingatan tentang Gerald yang sangat menyukai daging bebek memasuki kepalanya. Suasana hatinya langsung berubah begitu saja setelah mengingat pria beriris mata hijau emerald itu.

Leona mendengus pelan, "Kau masih mengingatnya ya?" Tanya serigala itu yang sepertinya ikut merindukan Gerald.

Rea tersenyum kecut, "Mungkin iya, dan mungkin juga tidak."

Rea mengambil napas sebanyak-banyaknya, mencoba menjauhkan pikirannya tentang pria yang hanya memberinya penderitaan itu, Gerald. Setelah ia sudah merasa lebih baik, Rea kemudian meletakkan daging bebek tadi diatas meja. Tangannya mengambil bebek itu lalu mencucinya dengan air dari kran. Setelah selesai, Rea kembali meletakkannya keatas meja.

Rea kemudian mengolesi bebek itu dengan madu secara keseluruhan, lalu menaburinya dengan garam yang sekiranya satu sendok teh. Gadis itu mengambil sebuah jahe lalu memarutnya, setelah ia merasa sudah cukup, Rea mengambil parutan jahe tadi lalu ikut menaruhnya diatas daging bebek itu, tak lupa Rea ikut memberi air sebanyak satu perempat liter kedalam wadah berisi daging bebek tersebut.

"Kau ingin memasak apa, Rea?" Tanya Bibi Marlin setelah menepuk pundak Rea. Sepertinya wanita ini sangat suka menepuk pundak seseorang.

Rea tersenyum, tangannya mengaduk-aduk apa yang baru saja ia campuri dengan bebek tersebut dengan rata, "Bebek peking." Katanya. Ingin sekali Rea ikut menambahkan 'makanan kesukaan mateku dulu' dalam perkataannya barusan.

Leona meringis didalam kepala Rea, "Mantan mate." Ralatnya.

"Bebek peking? Aku pikir itu menu yang bagus. Kau harus cepat menyelesaikannya. Waktu makan malam tidak lama lagi."

ProtectorsWhere stories live. Discover now