Protectors 3

62.1K 6.4K 150
                                    


Rea duduk di pinggir danau, ditemani oleh suara jangkrik pada kesunyian malam. Ia tengah menatap pantulan wajahnya di air. Matanya yang sendu memancarkan kesedihan mendalam.

Entah mengapa malam ini Rea tak bisa tidur. Bayangan Gerald bercinta dengan Arina seolah menghantui pikirannya. Yang lebih menyedihkannya lagi, Rea begitu tak berdaya jika dihadapkan dengan Gerald. Bahkan dengan kenyataan yang begitu menyakitkan sekali pun, Rea tak pernah bisa marah pada pria itu. Rea sudah memaafkannya.

"Ada yang menuju ke sini, Rea."

Rea segera berdiri saat merasakan kehadiran seseorang di belakangnya. Reflek ia menunduk takut saat mengetahui bahwa seseorang itu adalah Miller.

"Apa yang kau lakukan di sini? Kau tidak tidur?" tanya Miller.

"A-aku akan kembali ke kamarku. Selamat malam."

"Rea, bisa kita bicara?" tanya Miller mencegah kepergian Rea.

Rea mengangguk dan kembali duduk bersama Miller di pinggir danau dengan jarak yang agak jauh.

"Kau benar, Rea. Teressa berciuman dengan Alex," kata Miller membuka perbincangan.

Rea tertegun, "A-aku tidak bermaksud merusak hubungan kalian--"

"Tidak. Seekor katak yang memberi tahuku," sanggah Miller menjeda. Pria itu melanjutkan, "awalnya aku memang tidak percaya pada ucapan serigalamu tadi pagi. Tapi, katak itu tidak mungkin berbohong padaku. Aku juga tahu, Teressa yang menyuruh Alex untuk melakukan hal buruk itu padamu."

Rea menunduk, tak tahu harus berkata apa. Rea mengingat bahwa tadi pagi memang ia sempat melihat seekor katak yang dimaksud Miller. Lalu Rea teringat pula pada kejadian di mana Alex menciumnya. Sehingga membuatnya menjadi sedih dan takut kembali.

"Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan saat ini."

"Teressa p-pasti punya alasan mengapa dia melakukan hal itu. Mungkin kau memiliki kesalahan padanya. Cobalah untuk memaafkannya," balas Rea. Sama seperti keadaan dirinya dan Gerald. Semua perbuatan buruk Gerald pada Rea pastilah memiliki alasan.

"Tidak semudah itu, Rea. Sulit bagiku untuk memaafkannya, terlebih dia adalah mate-ku sendiri. Dia bermain di belakangku."

Rea mengalihkan pandangannya ke arah danau, "Aku juga memiliki mate, Miller. Apa yang dilakukannya padaku tidak setara dengan apa yang sudah Teressa lakukan padamu. Bahkan mate-ku tidak pernah menganggap diriku sebagai mate-nya. Tapi, aku selalu memaafkan apa yang dia perbuat. Aku tetap mencintainya."

Miller menghela napas, merasa kasihan pada apa yang terjadi pada Rea. Cukup lama mate dari Teressa itu terdiam, akhirnya Miller membalas, "Kau benar, Rea. Ini salahku."

Apa yang Rea katakan adalah benar. Teressa melakukan hal seperti itu karena kesalahannya. Miller masih sangat mencintai kekasihnya dulu, namun di sisi lain, ia sudah menemukan mate-nya. Pria itu bingung harus memilih siapa di antara keduanya. Karena Miller juga sudah mencintai Teressa.

"Aku tahu kau gadis yang baik."

-oOo-

Hari ini adalah ulang tahun Gerald yang ke-24 tahun, juga merupakan hari penobatannya menjadi Alpha Moonlight pack. Betapa bahagianya Rea dan Leona, penderitaan mereka akan segera berakhir dengan mereka menjadi Luna, dan akan mendampingi Gerald untuk selamanya.

Pandangan Rea tertuju pada sebuah dress berwarna putih, dress peninggalan Ibunya. Sudah lama Rea menantikan hari ini, dan ia sudah berencana akan memakai dress itu di hari penobatan Gerald. Rea menatap pantulan dirinya di cermin setelah mengenakan dress putih tersebut.

ProtectorsWo Geschichten leben. Entdecke jetzt