Protectors 4

62.5K 6.7K 131
                                    


Tak terasa malam sudah berganti menjadi pagi, tapi Rea tetap saja terus berlari. Keadaannya yang sangat lemah itu membuat wajahnya menjadi pucat. Matanya yang sembab sudah berubah menjadi sayu. Gadis itu merasakan tubuhnya sangat lemah. Bahkan Rea tidak bisa merasakan keberadaan Leona didalam tubuhnya. Rea seperti mati rasa.

Setelah sekian lama gadis itu berlari, akhirnya ia keluar dari hutan. Telapak kakinya yang tanpa beralas itu menginjak aspal jalan raya. Rea sempat bertanya-tanya dimanakah ia berada, tempat itu teramat sangat asing untuknya. Rea terus berjalan dengan sempoyongan disepanjang jalan ber-aspal tersebut.

Kian lama ia berjalan, tiba-tiba pandangan Rea beralih pada sebuah kerumunan orang. Penciumannya mengatakan jika kerumunan orang-orang itu bukanlah werewolf sepertinya. Melainkan manusia. Gadis itu kemudian menggigit bibir bawahnya, ia telah melanggar hukum dunia serigala, ia memasuki dunia manusia. Dalam dunia werewolf, dahulu memang para nenek moyang mereka membuat peraturan, yaitu melarang dengan sangat keras para werewolf menginjak dunia manusia. Werewolf sangat menutup rapat-rapat identitas mereka. Mereka takut jika para manusia mengetahui keberadaan mereka, maka dari itu para werewolf memilih menyembunyikan keberadaan mereka dari jangkauan para manusia.

Langkah kaki kecil Rea terus berjalan mendekati kerumunan manusia itu, hidungnya terus mengendus-endus. Karena penasaran dengan apa yang terjadi disana, akhirnya Rea menerobos kerumunan manusia itu dengan langkahnya yang sempoyongan.

Matanya terbelalak saat ia melihat seorang rogue tergeletak tak bernyawa dengan banyak darah di aspal disana.

"Hey, apa kau keluarga orang ini?" Tanya salah satu manusia disana pada Rea. Manusia-manusia tersebut memandang Rea bingung. Penampilan Rea yang bisa dibilang sangat kacau, terlebih lagi banyak luka goresan ditubuhnya sehingga membuat mereka menjadi sedikit jijik.

Rea menunduk, mata sendunya yang sembab menatap manusia itu dengan takut, "A-aku t-tidak tau," katanya dengan suara yang sangat kecil. Kemudian gadis itu merasakan pusing yang teramat sakit dikepalanya.

"Maaf, gadis ini kekasihku." Kata seorang pria yang baru saja menerobos kerumunan manusia itu.

Setelah berucap seperti itu, pria tadi langsung menggendong Rea dengan bridal style. Rea yang tidak bisa melakukan apa-apa hanya bisa pasrah saat tubuh kurusnya itu digendong. Kepalanya yang masih sangat pusing membuat penglihatannya kabur sehingga ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria yang menggendongnya itu. Seketika Rea tersadar bahwa pria itu adalah unmated wolf.

Pria itupun membawa Rea pergi dari kerumunan manusia itu, "Siapa namamu?"

"Rea," Gumam Rea lalu kegelapan merenggut kesadarannya.

----------

"Di wilayah perbatasan utara juga sangat sering terjadi pemberontakan rogue."

"Baru saja seorang rogue masuk ke wilayah kita. Kita harus melakukan sesuatu, Alpha."

Pria berparas tampan yang mereka panggil 'Alpha' itu mendengar bosan keluhan para tetua packnya. Pria beraut datar dan dingin itu tengan memijat pelipisnya lelah. Di packnya sangat sering terjadi penyerangan dari sekawanan rogue. Pria itu sudah sangat berupayah untuk mencegah terjadinya hal itu lagi, namun hasilnya selalu sama, seperti sia-sia. Rogue itu terus melakukan menyerang pada packnya.

ProtectorsWhere stories live. Discover now