Amare #7

1.4K 246 8
                                    

Pastikan kamu sudah vote sebelum membaca, dan comment setelah membaca😉

💐💐💐

Chapter 7 - Unexpected Party

*

Our hands are tied but not tied enough

💐💐💐

  SABTU, harusnya Dilla libur dan mengisi harinya dengan bermalas-malasan dikasurnya sambil menonton TV. Tapi sekarang yang dilakukannya adalah, duduk di sofa yang terletak di Cheesy Factory.

  "Sorry, gue telat." Dilla menatap Evan yang baru datang sambil melahap roti isi keju yang dipesannya beberapa saat yang lalu.

  "Iya. Lo telat." Dilla berucap dengan nada datar.

  "Gue nganterin nyokap gue ke mall," sahut Evan santai.

  "Terus kenapa minta janjian jam dua? Mau ngerjain gue?" tanya Dilla ketus.

  Dilla itu tipe orang yang paling tidak suka dengan yang namanya menunggu. Kalau saja Evan tidak membawa bukunya, mungkin saja ia sudah meninggalkan tempat ini dari tadi.

  "Nyokap gue mintanya mendadak," jawab Evan.

  Dilla menyeruput minuman yang sudah ia pesan untuk ketiga kalinya.

  "Batas toleransi nunggu gue itu 20 menit. Lo gak punya HP ya? Gabisa ngasih info kalau lo bakal telat?" tanya Dilla kesal.

  "HP gue mati," sahut Evan sambil menunjukkan ponselnya.

  Dilla mendengus. "Mana buku gue? Gue mau pulang!"

  "Eh tunggu dulu! Lo udah disini 2 jam, dan lo baru makan roti isi? Makan dulu!"

  Dilla menatap jam ditangannya yang menunjukkan angka 4, lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan lagi.

  Lima belas menit kemudian, spageti dengan toping keju lumer dengan saus bolongnise pun datang dihadapan Dilla. Dengan malas, ia memakan makanan tersebut.

  "Gue duluan," ucap Dilla setelah makanan habis, tanpa menatap Evan.

  Evan menaikkan sebelah alisnya.

  Tuh cewek gak ada sopan sopannya ya, batin Evan sambil tersenyum kecil.

🍂🍂🍂

  MINGGU, hari libur yang cocok untuk membeli snack dan nonton film streaming. Saat ini Dilla sudah ada di supermarket ditemani oleh Pak Adi yang menunggu dimobil.

"Potato chips, biskuit cokelat, caramel popcorn," gumam Dilla sambil menaruh barang-barang itu di troli.

Saat Dilla ingin mengambil biskuit vanila yang tinggal satu, tangan lain berhasil mendapatkannya.

"Sorry, gue yang ngambil ini duluan," ucap Dilla ketus.

Cowok itu menatap Dilla intens sambil tersenyum. "Ya udah, ambil aja," ucapnya santai.

Amare [ALS #1] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang