Amare #50 - ENDING

1.9K 121 3
                                    

  Pastikan kamu sudah vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca😉

🍂🍂🍂

Chapter 50 - Ending

<>

Just give me a chance, girl, I wont let it go.

🍂🍂🍂

"LO ngusir gue?" tanya Raffael sambil mengerutkan keningnya.

"Astaga," gumam Dilla sambil menghela napasnya. "Sumpah, gue serius. Mending lo pulang sebelum—"

Ceklek.

"Dilla? Kamu sudah pulang?" tanya seseorang yang sontak membuat wajah Dilla memucat.

"Eh, iya Ma," sahutnya gugup. Dilla menutupi tubuh Raffael dengan tubuhnya yang bahkan tidak lebih tinggi dari cowok itu.

"Lo ngapain sih?" bisik Raffael.

Dilla berdehem pelan, lalu tersenyum menatap Lina yang sekarang berada di depannya.

"Kamu bawa Raffael?" bisik Lina.

  "Dilla gak tau kalau Mama udah pulang," sahutnya.

  Lina melirik Raffael sekilas, "Lebih baik kamu pulang," usirnya dengan nada ketus.

  "Maaf, tapi kenapa Tante ngusir saya?" tanya Raffael to the point.

  "Raffael, karena kamu, Dilla itu—"

  "Dilla sudah pulang?"

  Mereka bertiga sontak menoleh kearah Fedri yang baru keluar dari rumah, diikuti Raka. Tidak bisa ditutupi, tatapan mata Raka dan Fedri menajam saat mendapati Raffael berdiri di belakang Dilla.

"Lo masih berani nunjukkin muka lo di depan gue?" Raka maju dua langkah, yang langsung ditahan oleh Fedri.

Raffael mengerutkan keningnya, tidak mengerti kenapa calon kakak iparnya itu menjadi sensi kepadanya.

"Maaf, salah gue apa ya?" tanya Raffael dengan wajah innocent-nya.

Bugh!

"Masih gak tau salah lo apa? Emang kebangetan lo ya," cibir Raka setelah memberikan pukulan keras pada rahang Raffael.

  "Abang!"

  "Raka!"

  Dilla yang terlebih dulu sadar dari keterkejutannya langsung membantu Raffal yang jatuh tersungkur.

  "Bang, Raffael lagi sakit," jelas Dilla tanpa diminta.

  "Raka, Papa tahu kamu emosi, tapi Papa tidak pernah mengajarkan kamu untuk menyelesaikan masalah menggunakan cara kekerasan."

  "Pa, tapi dia yang udah buat Dilla masuk rumah sakit!"

  Raffael yang tadinya sedang mengusap rahangnya langsung menatap Raka, "Kenapa Dilla masuk rumah sakit?" tanyanya.

"Dilla nunggu lo di Menara Eiffle sampai jam setengah 3 pagi, dan pingsan karena kedinginan, bahkan mimisan. Masih mau nanya salah lo apa?" tanya Raka dengan ketus.

"Ma, Dilla, Raka, bisa tolong tinggalkan Papa berdua dengan Raffael?" tanya Fedri pada istri dan kedua anaknya.

"Tapi luka Raffael—"

"Sekarang!"

Dilla menghela napasnya, sedangkan Raka mendengus. Mereka bertiga langsung masuk kedalam rumah dan meninggalkan Raffael dan Fedri berdua di teras rumah itu.

Amare [ALS #1] ✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant