Amare #43

660 144 5
                                    

Pastikan kamu sudah vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca😉

💐💐💐

Chapter 43 - Back to Indonesia

+

I like me better when I'm with you.

💐💐💐

BRUK!

Dilla hampir saja jatuh saat ada yang Renata memeluknya erat-erat.

"Astaga, Dill. Lo pergi gak bilang-bilang, terus sekarang lo balik juga gak bilang-bilang?" tanya Renata tidak percaya.

"Sorry, gue pilih buat balik lagi kesini," ucap Dilla setelah pelukan mereka terlepas.

"Kenapa lo harus minta maaf? Justru gue seneng lah, lo balik lagi, dan gue gak nyangka kalau lo lebih milih Indonesia daripada Paris."

"Ya.. gue hanya berpikir kalau gue harus pulang," sahut Dilla dengan senyumannya.

Renata ikut tersenyum, lalu mendecak. "Lo balik bukan karena Raffael kan?" tanyanya.

"Hah? Kenapa harus karena dia?" tanya Dilla tanpa rasa gugup.

"Jangan sampe deh, karena Raffael tuh sekarang udah berubah," ujar Renata, pandangan matanya terlihat menerawang.

"Emang dia kenapa?"

"Raffael sekarang aneh, masa dia ikut jadi panitia MOS, padahal dia bukan OSIS. Terus sekarang dia sering ngelanggar aturan. Sering gak pake dasi atau topi, baju gak dimasukin ke celana, terus sering cabut pelajaran," jelas Renata.

"Dia jadi beda," gumam Dilla yang diangguki Renata. "Sejak kapan dia berubah?" tanyanya.

"Hmmm, kayaknya sejak dia masuk IPS," jawab Renata sambil mengambil buku cetak Biologi-nya karena Pak Raihan sudah datang.

💫💫💫

"PANGGILAN kepada Genita Rayhani, Hilda Pertiwi, Andi Widodo, Faranita Verada, Udin Jaelani, Raffael Atmaja, Orina Dealeen, Aradilla Zavani, Renata Fahranisya, Farhan Yadisurya, Mellysa Arwaja, Asrul Jericko, Darius Reihan, Darsan Ghaihana, dan seluruh anggota OSIS dan MPK untuk berkumpul di Lapangan Indoor, sekarang!"

Punggung Raffael langsung menegang. Wtf, umpatnya dalam hati. Kenapa mereka memanggil nama Dilla?

"Eh, kok mereka manggil nama Dilla?" tanya Darius yang duduk di belakangnya.

"Mungkin pindahannya Dilla ke Paris belum di approve sama pihak sekolah," jawab Darsan sambil menatap punggung Raffael yang masih menegang.

Raffael terdiam, entah mengapa, ia belum siap jika harus melihat Dilla hari ini.

"Tapi, ini udah ngelewatin satu semester," timpal Asrul yang duduk di sebelah Raffael.

"Gak usah ngomongin dia lagi lah, lo pada mau kupingnya panas waktu lagi belajar?" tanya Raffael sambil memutar tubuhnya untuk menatap Darsan dan Darius.

Amare [ALS #1] ✔️Where stories live. Discover now