Amare [ALS #1] ✔️

Amare #38

Pastikan kamu sudah vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca😉

🍂🍂🍂

Chapter 38 - Daniel's Birthday Party

<>

You should know that I love you. That's all I want you to know, and that's all I want you to remember.

🍂🍂🍂

  DILLA menatap bayangan dirinya sendiri di cermin yang terletak dikamarnya. Malam ini, cewek itu memakai dress selutut off shoulder berwarna hitam. Entah mengapa, menurutnya dress berwarna hitam itu menunjukkan kesan anggun dan misterius secara bersamaan. Itulah alasan mengapa ia sering memakai gaun berwarna hitam.

  "Kamu sudah siap? Ayo kita berangkat," ajak Lina saat melihat puterinya mengoleskan sedikit liptint ke bibirnya.

  "Iya, Ma." Dilla menaruh liptint itu di clutch -nya, lalu mengambil mantel berwarna cokelat muda yang mungkin pemberian dari Raffael.

  Di sepanjang perjalanan, Dilla hanya melamun, sedangkan kedua orang tuanya juga sibuk dengan ponselnya.

  "Ma, Hardi mengirim pesan, katanya ia sedang berada di Paris bersama keluarganya," ujar Ferdi tanpa menatap Lina.

  Bukannya menatap Ferdi, Lina justru menatap Dilla. "Kamu tahu kalau Raffael ada disini?" tanyanya.

  Dilla mengangguk kaku. "Dia update story di instagram."

  Lina melirik mantel yang berada ditangan Dilla. "Raffael tahu kalau kamu pindah kesini?" tanyanya lagi.

  "Enggak," jawab Dilla singkat. Dalam hati, ia khawatir kalau akan bertemu Raffael lagi di kota ini.

  "Mama yang naruh mantel itu di koper," ucap Lina yang membuat Dilla menatap mantel dan Mamanya secara bergantian.

  "Hah?" Dilla tidak bisa menutupi keterkejutannya.

  "Ya, Raffael ngasih paper bag itu ke Mama, terus minta Mama buat langsung masukin mantel itu ke koper. Katanya, buat kamu liburan," ujar Lina.

  "Raffael udah tahu," sahut Dilla, terpaksa berbohong. Matanya masih menunduk, menatap mantel yang ada ditangannya. Cewek itu mendengkus pelan, merasa sedikit kesal dengan Raffael yang nekat membelikannya mantel yang sangat mahal ini.

  Sesampainya di Le Bristol Paris, tempat Daniel mengadakan pesta ulang tahunnya, Dilla dan kedua orang tuanya langsung masuk ke dalam Hotel itu melalui lobby, dan mengikuti salah satu petugas yang mengantar mereka ke taman outdoor Hotel itu.

  "Kamu ucapin selamat buat Daniel, ya. Mama sama Papa ketemu orang tua Daniel dulu," ujar Ferdi sambil mengusap puncak kepala puterinya.

  Dilla mengangguk, lalu menatap sekelilingnya, berusaha mencari Daniel. Cewek itu mengembangkan senyumnya saat melihat cowok yang dari tadi ia cari, lalu melangkahkan kakinya untuk menghampiri Daniel.

  "Shit." Dilla menghentikan langkahnya, lalu mengumpat pelan saat melihat Daniel berpelukan oleh seseorang, yang sangat ia yakini adalah Raffael Atmaja, orang yang tidak ingin ia temui sekarang, dan selamanya.