Amare #21

839 164 30
                                    

SELURUH BAHASA ASING DIDAPATKAN DARI GOOGLE, KALAU SALAH KOMEN AJA YAA!

Pastikan kamu sudah vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca😉

🍂🍂🍂

Chapter 21 - First Impression

<>

We're too young, too dumb
To know things like love

🍂🍂🍂

  KARENA telat bangun, saat ini Dilla hormat didepan tiang bendera dengan Raffael. Dilla memutar bola matanya jengah, lalu melirik Raffael sinis. Kaki dan tangannya sudah pegal sekali.

  "Kenapa lo gak bangunin gue?" tanya Dilla sambil menurunkan tangannya sebentar, lalu kembali hormat.

  "Gue takut lo kelelahan. Harusnya lo gak usah sekolah," ujar Raffael.

  "Sekolah itu wajib," ucap Dilla sambil menghembuskan napasnya kasar.

  "Iye," sahut Raffael sambil mendengus. "Pulang sekolah gue ada ekskul. Mau nunggu?"

  "Sejak kapan lo ekskul?"

  "Mulai hari ini. Udin kan keluar karena pindah sekolah," jawab Raffael sambil menyeka keringat di dahinya.

  "Udin? Lo.." Dilla membulatkan matanya. Udin adalah vokalis Band Mind of Us, Band sekolahnya.

  "Iya, gue gantiin dia. Dipaksa Asrul," sambung Raffael.

  "Emang suara lo bagus?" tanya Dilla sambil tersenyum geli.

  "Lo nantangin? Nanti nonton gue latihan aja," ujar Raffael.

  "Oke, gue mau tahu suara lo sebagus apa," ucap Dilla sambil mengangguk.

  Raffael terkekeh kecil. Tangannya yang diharuskan untuk hormat justru terulur untuk mengacak rambut Dilla.

  "Raffael! Aradilla!" Bu Desi berteriak sambil menurunkan tangan Raffael yang tadi terulur kearah kepala Dilla.

  "Eh, iya Bu!" Raffael kembali hormat tanpa disuruh. Bu Desi menggelengkan kepalanya.

  "Bukannya menyadari kesalahan dan menjalankan hukuman, malah pacaran! Sekarang kalian bersihkan toilet kelas sepuluh!" perintah Bu Desi.

Raffael menatap Bu Desi heran. "Bu, dimana-mana kalau ditoilet tuh makin gampang ngelakuin begituan lah bu!"

"Lo apaan sih?" tanya Dilla kesal, lalu kembali melihat wajah Bu Desi yang sudah memerah karena marah.

"Sapu lapangan. Setelah jam pelajaran saya habis, saya tidak mau ada daun bertebaran disini," perintah Bu Desi dengan tegas.

"Mau kemana kamu?" tanya Bu Desi sambil menaikkan sebelah alisnya saat melihat Raffael berjalan meninggalkan lapangan.

"Ke kantin."

"Kamu tidak dengar tadi saya ngomong apa?"

"Denger, Bu. Sapu lapangan kan? Jam pelajaran Ibu selesai, gak boleh ada daun."

Amare [ALS #1] ✔️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin