8. One Step Closer

2.6K 510 34
                                    

| Kediaman Wiyata
16.32 WIB

Yerisha menggerutu kesal karena Juang. Dirinya mencoba mengirimkan pesan namun tiba-tiba Juang memblokir dirinya begitu saja. Yerisha menoleh saat pintu kamarnya terbuka, menampilkan Tara yang sepertinya baru pulang kuliah. "Kamu kenapa?"

"Anak baru itu, Kak," jawab Yerisha sambil memandang Tara yang berjalan ke arah kasurnya.

"Ooh jadi ceritanya udah mau ngedeketin nih? Gercep juga ya." Tara mengusap kepala Yerisha pelan yang langsung dipukul Yerisha.

"Iihh bukan gitu! Pagi tadi waktu aku berangkat bareng Saerhin sama Sofhi dianter ayah, Sofhi cerita kalau ternyata papa mereka udah nggak ada." Yerisha mengembuskan napasnya, "Sofhi seneng bisa kenal sama keluarga kita dan ayah yang bersikap baik sama dia. Dia bilang buat dia bisa ngurangin kangennya dia sama keluarga dia yang dulu," cerita Yerisha yang dibalas anggukan oleh Tara.

"Jadi, masalahnya apa?" tanya Tara penasaran dengan kelanjutan cerita Yerisha.

"Masalahnya Kak Juang nggak suka keadaan keluarganya diketahui sama orang lain. Di sekolah tadi aku mau nanya ke dia, tapi aku malah dikasih tatapan tajem," ujar Yerisha menundukkan kepalanya.

"Kamu peduli sama Juang?" tanya Tara melihat tingkah adik perempuannya ini, namun Yerisha menaikkan kedua bahunya.

"Entah. Tapi Sofhi cerita kalau Juang yang sekarang tuh udah beda banget sama Juang yang dulu waktu papa mereka masih ada," ujar Yerisha lagi. "Aku cuma ngerasa ada di posisinya Sofhi yang pasti sedih sama perubahan sikap Juang," ucap Yerisha dengan mata nanar menatap Tara.

Tara pun menarik Yerisha ke dalam dekapannya dan menepuk pelan punggung adiknya tersebut. "Kakak ngerti kok apa yang bakal kamu lakuin ke depannya, tapi kamu jangan sampai sakitin diri sendiri. Jangan berjuang sendiri, oke?" senyum Tara sambil merapikan rambut Yerisha.

"Kakak habis makan obat ya? Tumben ngomongnya bener," cengir Yerisha kepada Tara menghancurkan suasana haru adik-kakak tersebut.

"Mulai deh. Entar Kakak aneh-aneh salah, jadi keren gini salah. Udah ah mau mandi aja," ucap Tara dengan nada sok manja dan berlalu keluar dari kamar Yerisha.

[]

| XI IPA 1
07.12 WIB

Baru hari ketiga Juang bersekolah di SMA barunya. Tetapi ia sudah dihadapkan oleh hal yang membuat suasana hatinya berantakan untuk menikmati masa SMA-nya. Perempuan yang penasaran dengan hidupnya.

Pagi ini saat Juang turun dari motornya. Perempuan tersebut memanggilnya dan meminta maaf lagi. Juang muak karena membuat ia mengingat kembali kenangan pahit yang tidak ingin diingatnya.

"Juang, habis sekolah ikut futsalan yuk. Bareng sama rombongannya June anak kelas gue," ajak Safraz yang masih berada di dalam kelas XI IPA 1. Guru yang mengajar sepertinya akan datang telat.

"Oke."

Jackson menghampiri Juang untuk menanyakan sesuatu. Jackson dan lainnya sudah mengetahui bahwa papanya Juang sudah tiada, tapi mereka baru mengetahui bahwa Juang yang sekarang adalah Juang yang dingin dan tidak seceria dahulu sebelum papanya meninggal. Jackson tahu ini semua dari Daya yang telah diceritakan oleh Yerisha.

"Juang, tuh muka jangan ditekuk mulu. Entar ganteng lo hilang," canda Jackson berusaha menaikkan mood.

"Sengaja. Biar lo bisa ngerasa gantengan dikit," ujar Juang menyindir Jackson.

"Eitsss no no no! Nggak boleh masang tampang gitu," tiba-tiba Mugi datang menghampiri mereka berdua.

"Lo ada masalah apaan sama Yerisha?" tanya Mugi.

HOMEWhere stories live. Discover now