6. Waiting For You

1.5K 338 20
                                    

| Apartemen Windi dan Dirga
01.01 PM

Windi memandang kedua remaja di hadapannya sekarang dengan senyum yang terkembang. Sesekali Windi terkekeh kecil melihat Juang yang dengan isengnya mengganggu Yerisha saat ingin memasukkan satu suapan nasi ke dalam mulutnya.

"Udah, Juang. Kasihan Yerisha kalau kamu gangguin mulu, nggak jadi makan tuh," tegur Windi kepada Juang membuat Juang menghentikan kegiatannya.

"Kak Windi, tadi aku ketemu Kak Dirga di Mart. Awalnya Kak Dirga ngajakin makan siang bareng tapi terㅡ"

"Cowok Kakak buat aku gagal ngasih surprise ke Yerisha," sela Juang tiba-tiba memotong pembicaraan Yerisha.

Mendengar ucapannya disela, Yerisha menarik nafasnya kasar. "Jangan disela omongan aku! Kita 'kan nggak tahu kalau Kakak bakalan dateng," kesal Yerisha memandang Juang.

Mengerti dengan apa yang terjadi, Windi berusaha menengahi mereka berdua. "Maafin Dirga ya. Dia emang gitu, mau banget punya adik cewek jadinya sekali Yerisha dateng malah terkesan overprotektif gitu," jelas Windi mencoba memberi pengertian.

"Y-yah, enggak apa-apa sih Kak. Mungkin aku belum kenal aja sama Kak Dirga," ucap Juang merasa tidak enak mendengar Windi meminta maaf.

"Sekarang kalian selesain makan siangnya. Kakak mau lanjutin paper yang belum kelar," pamit Windi berjalan meninggalkan Yerisha dan Juang di ruang makan.

"Apa lihat-lihat?" Yerisha mendelikkan matanya melihat Juang yang menatap dirinya itu.

Juang tertawa pelan dan meletakkan sendok di samping piringnya. "Ketus banget sih! Tadi aja kangen-kangenan. Aku pergi nih?" ancam Juang jahil.

"Kok ngancem sih! Enggak tahu aku lagi kangen apa. Bujuk kek, diapain kek akunya!" kesal Yerisha dan berdiri dari duduknya.

Mendengar ocehan Yerisha, Juang tertawa dan mengambil piring sisa makan Yerisha. "Mau dibujuk pakai apa? Aku nggak tahu di sini toko es krim ada dimana," jawab Juang berjalan ke dapur meletakkan piring kotor mereka.

"Au ah!" jawab Yerisha dan pergi masuk ke kamar meninggalkan Juang.

"Yerisha? Aku kenapa ditinggalin? Tadi aja manja-manja sekarang aku malah dicuekin," teriak Juang.

Windi keluar dari kamarnya dan memandang Juang bertanya. "Kalian berdua tuh kenapa sih? Tadi aja baru dateng bahagia banget, sekarang malah gini," tanya Windi bingung.

Juang memandang jam tangan di pergelangan tangan kirinya dan membuka suara. "Enggak tahu Kak dia kenapa jadi gitu, aku balik dulu aja. Kalau gini juga aku bingung gimana bujuk Yerisha. Nanti aku telepon Yerisha deh," pamit Juang kepada Windi.

Windi hanya menganggukkan kepalanya karena ikut merasa bingung harus melakukan apa. Windi pun mengantarkan Juang hingga ke depan pintu apartemennya.

"Yerisha, kalau kangen sama Juang tuh bilang aja. Jangan malah didiamin anaknya. Cowok itu susah peka, kalau kamu nunggu Juang mahamin apa mau kamu tapi kamu diam aja, keburu dia nethink duluan," ucap Windi di depan pintu kamar Yerisha.

[]

| Apartemen Juang
08.00 AM

Mata Juang terbuka karena mendengar suara bel apartemennya berbunyi. Ia memeriksa jam pada ponselnya, sudah pukul 08.00 AM. Juang merasakan pegal di area leher dan punggungnya, efek begadang semalaman mengerjakan tugas membuat ia hanya tidur 3 jam. Kuliah akan dimulai 3 hari lagi sehingga mau tidak mau Juang harus mengejar deadline yang semakin dekat.

HOMEWhere stories live. Discover now