27. Menerima Kenyataan

1.8K 418 50
                                    

Juang segera berlari menuju parkiran mobilnya setelah bel sekolah berbunyi. Sudah tiga hari semenjak Yerisha tidak masuk sekolah, Juang tidak mengunjungi Yerisha bahkan ponsel Yerisha dalam keadaan tidak aktif.

Menurut informasi dari Tara, keadaan Yerisha membaik setelah pulang dari mall. Namun, Tara bilang 2 hari yang lalu Yerisha sempat bercerita kepada Tara tentang Juang, membuat keluarga Wiyata berusaha untuk berbicara kepada Yerisha karena ada sesuatu hal yang tidak beres.

Yerisha♥ is calling.....

Juang kaget saat melihat siapa yang meneleponnya. Juang langsung menepikan mobilnya dan segera mengangkat telepon dari Yerisha.

"Yerisha???"

"Kakk..sekarang dimana?"

Suara Yerisha terdengar baik-baik saja, membuat Juang tersenyum bahagia.

"Aku lagi di jalan mau ke rumah kamu."

"Kak, kalau Jimin minta tolong jangan mau ya."

"Kamu kenapa, Yerisha?"

"Nay itu jahat Kak. Jimin juga, mereka ngejebak Kakak."

"Maksud kamu apa?"

"Hikss..hikss.."

"Yerisha? Kamu kenapa nangis? Aku ke sana sekarang ya!"

"Aku nggak suka sama Nay, Kak, Jimin juga."

"Yerisha kamu dengar aku kan? Aku sekarang ke rumah kamu, tunggu di sana, ya."

Juang segera melajukan mobilnya menuju rumah Yerisha. Ia merasakan ada hal aneh yang terjadi kepada Yerisha.

[]

| Kediaman Wiyata
14.32 WIB

Sesampainya di rumah Yerisha, Juang berpapasan dengan Yuna. "Siang Bunda, Yerisha belum ada keluar kamar kan hari ini?" tanya Juang kepada Yuna.

"Enggak. Dia dari pagi di kamar. Yerisha nggak mau bukain pintu dan malam tadi dia juga masih nyebut-nyebut nama orang gitu," ucap Yuna.

"Yerisha barusan telepon aku Bun. Aku juga bingung Yerisha tiba-tiba ngomong nggak jelas. Aku ke atas dulu ya, Bun. Mungkin Yerisha mau bukain pintu," pamit Juang dan langsung berlari ke arah kamar Yerisha.

Juang sudah berdiri di depan kamar Yerisha. Sepi, tidak ada suara dari dalam. "Yerisha ini aku," panggil Juang sambil mengetuk pintu kamar Yerisha.

Saat pintu kamar terbuka, Yerisha langsung menghambur ke pelukan Juang sambil menangis. "Kak, jangan ketemu Nay sama Jimin. Mereka jahat, mereka nyakitin aku sama Kakak." Yerisha berbicara sambil terisak di dalam pelukan Juang.

Juang membawa Yerisha ke dalam kamar dan mendudukkan Yerisha di atas kasur, Juang ikut duduk di sebelahnya. "Kamu udah minum obat?" tanya Juang pelan.

Yerisha memandang Juang dan mengangguk pelan. "Janji sama aku Kakak nggak akan ketemu sama Jimin dan Nay lagi," ucap Yerisha.

Juang memejamkan matanya, ternyata ini yang dimaksud cerita Tara kemarin di rumahnya. Juang menyesal mengajak Yerisha bertemu dengan Jimin 4 hari yang lalu.

Juang memegang kedua pipi Yerisha, menatap lembut mata pacarnya tersebut. Ia mencoba memberikan pengertian lewat tatapan matanya, ia berharap Yerisha akan segera mengerti setelah ini.

Juang mengusap pipi Yerisha pelan dan tersenyum menatap Yerisha. "Yerisha, kamu percaya kan sama aku? Kamu jangan mikirin hal-hal aneh, kejadian dulu nggak usah diingat-ingat lagi." Juang menarik nafasnya lagi, ini saatnya ia memberitahu Yerisha. "Jimin enggak jahat Yer. Dia temen baik aku, danㅡ"

HOMEWhere stories live. Discover now