7. New Old Friend

1.4K 326 23
                                    

| Apartemen Yerisha dan Juang
07.03 AM

Sekarang adalah hari pertama tahun akademik baru di Belanda. Yerisha sudah bangun sejak pagi tadi, ia harus bersiap karena hari ini adalah Entrance Ceremony buat mahasiswa baru.

Sudah tiga hari Yerisha tinggal di apartemen barunya. Membiasakan dirinya jauh dari Windi dan Dirga apalagi membiasakan dirinya untuk diganggu hampir 24 jam oleh makhluk bernama Juang.

"Sarapan udah siap, sini Yer!"

"Iya, ini mau ke apartemen Kakak."

Yerisha memutuskan panggilannya dengan Juang. Seperti yang diketahui, Yerisha masih belum bisa memasak selain membuat kue. Untunglah Juang selalu membuat sarapan lebih dan Windi juga beberapa kali mengantarkan makanan untuk makan siang ataupun makan malam.

"Susunya dihabisin, kuning telornya dimakan jangan disisihin ke pinggir piring," ucap Juang yang kini sedang menikmati roasted egg di hadapan Yerisha.

"Emmm..." gumam Yerisha sambil mengunyah kuning telur.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka, Juang dan Yerisha bergegas berangkat ke kampus. Mereka berangkat menggunakan sepeda motor karena memang Juang tidak memiliki mobil. Beberapa kali Fany menawarkan untuk kredit mobil di sana, namun Juang selalu menolak dengan alasan lebih baik uang Fany ditabung untuk biaya kuliah Sofhi tahun depan.

"Kamu bisa sendiri nggak? Aku harus nyerahin tugas liburan ini ke TU Akademik," tanya Juang saat mereka sudah sampai di parkiran kampus.

"Ennggㅡbisa sih. Ini kemarin bagian administrasi ngasih denah sama teknis acara kok. Kakak urusin tugas Kakak aja dulu, aku jalan ya. Bye!" Yerisha melambaikan tangannya meninggalkan Juang.

"Nanti telepon aku kalau udah selesai!!" teriak Juang dan dibalas dengan tanda "oke" oleh Yerisha.

[]

| Kampus
07.27 AM

Yerisha berjalan pelan memasuki ballrom tempat penyambutan mahasiswa baru. Sudah ramai, dan untunglah tempat duduk sudah di atur berdasarkan negara asal mahasiswa. Yerisha memang mengambil kelas International karena ia tidak ingin menyusahkan dirinya untuk bolak-balik membuka kamus bahasa Belanda jika ia mengambil kelas reguler.

"Permisi, boleh duduk di sini?" tanya seorang perempuan.

Yerisha menolehkan kepalanya dan memandang perempuan berambut panjang di sebelahnya. "Boleh, silahkan aja," jawab Yerisha tersenyum ramah.

"Cecilia Halla Juanda, panggil Halla. Hmmㅡkamu?" perempuan bernama Halla tersebut mengajak Yerisha berkenalan.

"Yerisha Kimasya Wiyata, panggil Yerisha aja. Anak kedokteran juga?" tanya Yerisha balik.

Halla menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Iyap. Gue asal Jakarta. Eh panggil lo-gue aja ya biar cepat akrab," tawar Halla tersenyum canggung.

"It's okay. Gue asal Bandung."

"Ooh. Ehmm lo tamatan tahun ini?" tanya Halla lagi mencari topik.

"Enggak. Gue angkatan 2019 tapi gue mulai kuliahnya tahun ini," jawab Yerisha seadanya.

Halla tertawa membuat Yerisha menatapnya bingung. "Gue berarti setahun di atas lo dong? Gue tamatan 2018, jadi ini tahun kedua gue di kedokteran dan gue sengaja lanjut beasiswa di Belanda. Eh, anggap gue teman sebaya lo aja ya, jangan canggung walau gue tua setahun," jelas Halla kepada Yerisha.

Yerisha menganggukkan kepalanya dan menatap panggung karena acara sudah akan dimulai.

Kini perwakilan mahasiswa tiap negara maju ke atas panggung untuk menerima plakat tanda peresmian sebagai mahasiswa di sini. Yerisha memandang datar karena ia lupa membawa kacamata sehingga tidak dapat melihat terlalu jelas, sedangkan Halla sudah memasang wajah kagumnya.

HOMETahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon