9. Khawatir (?)

2.5K 527 31
                                    

| Futsal Court
15.00 WIB

Mereka bersembilan sampai di futsal court yang telah dipesan oleh June, teman sekelas Safraz XI IPS 1. June membawa teman-temannya dan mereka pun memulai pertandingan.

Bogems vs Ikon

Begitu mereka menyebut squad yang berisikan June, Habib, Nano, dan Jinan.

Pertandingan berlangsung selama 15 menit tiap babaknya. Kopeco tidak henti-hentinya meneriakkan nama para Bogems. Saat Safraz berhasil merebut bola, mereka akan meneriaki nama Safraz. Saat Yoga berhasil menghalau bola masuk ke gawang mereka akan meneriaki nama Yoga. Dan saat Juang berhasil membobol gawang lawan 5-3 mereka pun meneriaki nama Juang dengan heboh.

"Eh, gue beli air minum dulu ya buat mereka," ucap Yerisha yang bangkit dari tempat duduknya di pinggir lapangan dan bergegas untuk membeli minuman.

Yerisha sudah kembali membawa air minum di dalam kantong plastik. Pertandingan sudah selesai dan dimenangkan oleh tim Ikon.

"Thanks ya Yerisha minumannya," ucap Jinan saat meneguk minuman pemberian Yerisha.

"Lo jangan baik ke semua cowok kayak gini, Yer. Entar ada yang baper," sela Nano sambil mengusap keringat di dahinya.

"Lo kali yang baper dikasih minuman doang," tawa Habib melihat reaksi Nano yang salah tingkah.

Juang yang melihat kelakuan teman barunya tersebut, hanya menatap datar dan meminum minumannya.

Sehabis pertandingan, mereka berencana akan makan-makan terlebih dahulu. Namun, Juang memilih untuk pulang ke rumah sehingga membuat Yerisha harus mencari tumpangan lainnya.

"Yerisha sama gue aja udah," usul Mugi.

"Tadi lo bilang mau nebengin si Nano, Gi. Dia nggak bawa motor tuh. Kita udah pas boncengan," jelas June kepada Mugi.

"Alaah, tarik tigalah. Susah amat! Atau Nano naik angkot aja," dengan seenaknya Mugi mengusulkan ide tersebut.

"Lo kira kita cabe-cabean tartig," bela Nano tidak terima.

"Eh, Kak Mugi kan udah janji sama Kak Nano. Udah nggak apa-apa gue mah naik angkot bisa. Gue balik aja deh," ucap Yerisha melihat perdebatan kecil di sana.

"Iih kalian tega degem kita disuruh naik angkot?" ucap Daya memandang Jackson dengan tatapan tajam.

"Ya udㅡ"

"Buru. Lo mau balik nggak?" Juang yang sudah berada di atas motor menghampiri mereka yang dari tadi bergerombol itu.

"Ha..ehㅡ"

"Nah, kok gue gak kepikiran ya. Udah balik sama Juang aja lo Dek," saran Jackson.

Yerisha pun akhirnya menerima tawaran Juang. Juang segera melajukan motornya setelah memberi klakson kepada yang lainnya.

Selama perjalanan, Yerisha dan Juang hanya diam. Yerisha bingung mau memulai percakapan darimana. Setelah 15 menit tanpa ada pembicaraan, akhirnya mereka sampai di depan rumah Yerisha. Yerisha segera turun dari atas motor dan menyerahkan helm kepada Juang.

"Makasih ya, Kak," ucap Yerisha tersenyum ke arah Juang.

Juang yang melihat hanya memasang wajah datar dan melajukan motornya untuk pulang.

"Dingin banget sih lo. Nyebelin!" gumam Yerisha dan melangkahkan kakinya ke dalam pekarangan rumahnya.

"Tadi siapa yang nganter kamu balik?" Wiyata yang sedang menyiram tanaman bertanya kepada Yerisha.

"Temen yah. Kakak kelas," jawab Yerisha sambil menyalami ayahnya tersebut.

"Besok ajak makan siang bareng kita ya," goda Wiyata kepada anaknya tersebut.

HOMEWhere stories live. Discover now