"Lagi-lagi korupsi waktu. Akhir-akhir ini kau sering sekali menghilang." gerutu Pak Warno saat Nic kembali.
"Di mana Dilan?" tanya Nic tanpa menggubris omelan Pak Warno.
"Mengantar Erdina pulang. Ternyata bocah itu hanya terlalu cepat menyimpulkan bahwa Non Erdina akan pulang bersama Pak Daniel hanya karena melihat mereka bersama sekali. Dasar anak muda." Pak Warno menggeleng-geleng.
Nic tidak bertanya lagi dan melanjutkan mencuci piring dan gelas. Jadi Erdina sudah pulang bersama Dilan...
Tadinya Nic pikir Daniel akan pergi setelah kesepakatan itu, tapi ternyata tidak. Padahal saat di lift ia mengatakan waktunya tidak banyak. Nic merasa dibodohi. Daniel membatalkan rencananya untuk pergi bersama Erdina dengan alasan ia harus menghadiri rapat dadakan. Sedikit kekecewaan terlihat di wajah Erdina tapi wanita itu tetap tersenyum dan mengatakan tidak apa-apa.
Setelah mereka hanya berdua, Daniel memberikan ultimatum kepadanya bahwa ia harus menemukan wanita yang bisa menggantikan Erdina sore ini juga.
Apa?!
Nic ternganga di tempatnya seketika. Dasar setan alas... Ia sudah beralasan bahwa ia tidak tahu harus mencari kemana, tapi Daniel tidak mau tahu dan menyuruhnya untuk berusaha dengan mencari tahu sendiri siapa artis yang jadwalnya kosong sore ini hingga malam.
Mencarikan wanita pengganti untuk Daniel? Rasanya ia mulai mirip germo saja...
Sebenarnya Daniel bisa mencari sendiri wanita pengganti itu tanpa harus bersusah payah. Tapi apa boleh buat, Nic sudah setuju menjadi asisten pekerjaan tidak jelas tersebut. Segala permintaan Daniel meski tidak masuk akal sekalipun harus ia jalankan. Selesai mencuci piring, Nic langsung mencari info tentang jadwal artis kemana-mana. Untungnya membuahkan hasil. Ia mendapatkan daftarnya setelah terlempar kesana kemari sepanjang siang hingga sore.
"Pertama-tama yang ada dalam daftar ini adalah Irene Agustin." Nic mulai membacakan daftarnya di hadapan Daniel.
"Aku sudah pernah tidur bersamanya." kata Daniel dengan santai sementara Nic melotot mendengar jawaban blak-blakan itu.
"Ya ampun. Jangan menatapku seperti itu. Kau sudah dua puluh lima tahun, Evelyn. Apa kau tidak pernah bergaul?"
Nic malas menjawabnya agar topik itu tidak berlanjut. Sedapat mungkin hindarkan perdebatan yang akan memicu informasi tentang kehidupan pribadinya lagi. Apalagi ia sudah berbohong tentang umur dan identitas dirinya. Nic kembali menoleh pada daftar dan membacakannya. "Katrina Sandra."
"Lewatkan, ia juga sudah pernah."
"Julia William."
"Sudah pernah juga."
"Sherley Gani, Anida Liana, Famela Sucipta, Ika Pranata..."
Daniel menggeleng.
"Jangan-jangan kau sudah pernah meniduri semua wanita yang ada di sini?!" Nic hampir membanting daftarnya karena kesal.
"Well, aku tidak pernah kencan dengan akuntanku sendiri." Daniel mengedikkan bahu.
"Dia wanita tua, Pak Fernandez!" Akuntan Daniel memang seorang wanita gemuk bungkuk berkacamata. Entah berapa abad usianya. Tangannya bergetar setiap kali memberikan dokumen perjanjian pada Nic hingga Nic khawatir wanita itu akan rubuh di depannya. Nic tidak bisa membayangkan Daniel berkencan dengan wanita itu, apalagi tidur bersama.
"Apa kau ingin protes sekarang? Kau yang mengajukan diri untuk pekerjaan ini."
Nic menggertakkan gigi sambil memusatkan pandangannya kembali pada daftar di tangannya. "Bagaimana dengan Terry Kirana? Kudengar reputasinya cukup baik..."
KAMU SEDANG MEMBACA
DANIEL AND NICOLETTE (SUDAH DISERIESKAN)
RomanceSERIES SUDAH TAYANG DI VIDIO! Seri ke 3 trilogi Sean Rayhan Daniel/ Bastard Squad Trilogy Daniel Fernandez Wiraatmaja berikrar tidak akan pernah menikah seumur hidupnya, tapi teman-temannya mengutuknya bahwa ia akan jatuh cinta pada wanita yang tid...
Wattpad Original
Ada 26 bab gratis lagi