Wattpad Original
Ada 2 bab gratis lagi

Part 37 - What If...(2)

273K 25.6K 3.9K
                                    

Nic tidak menunggu di sofa depan ruang meeting seperti yang semestinya dilakukan. Ia memilih duduk di bawah pohon dalam taman yang terletak di belakang gedung, dekat parkiran. Di sana tidak terlalu ramai tapi juga tidak terlalu sepi. Ada beberapa karyawan yang berlalu lalang setiap saat dari atau menuju parkiran.

Tadinya ia memang sempat menunggu di dalam. Tapi saat meeting itu sepertinya sudah selesai, mereka semua bersalam-salaman di pintu keluar sambil memuji-muji Faye. Meskipun Daniel tidak ada bersama mereka untuk ikut melakukan itu, Nic tetap merasa tidak enak. Beberapa bahkan menoleh sekilas padanya dan membuang muka, pura-pura tidak melihat. Begitulah jika kamu bukan siapa-siapa.

Mengapa Faye tadi ada di sana? Nic baru memikirkan itu sekarang.

Apa mungkin itu juga berhubungan dengan dibatalkannya Nic menjadi seorang penata musik?

Nic tidak mau berprasangka dulu sebelum tahu kejadian yang sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi? Hanya dugaan negatif itu saja yang bisa terpikirkan saat ini.

"Kenapa kau tidak menunggu di dalam? Kupikir kau kemana."

Nic tidak mendongak untuk melihat tapi ia tahu Daniel mendekat.

"Bukankah anda bisa tahu dimanapun aku berada?"

"Ya, aku tahu."

Tentu saja Daniel bisa tahu meski ia bersembunyi di lubang tikus sekalipun. Entah kenapa Nic sekarang merasa perlakuan Daniel padanya agak menyeramkan jika dipikir-pikir. Ia seperti kehilangan kebebasan hidup.

"Kenapa anda membatalkannya?" tanya Nic. Nic tidak perlu menjelaskan panjang lebar maksud pertanyaannya. Daniel pasti mengerti.

"Ayo, ikut." Daniel menarik pergelangan tangannya sehingga Nic terpaksa berdiri dan mengikuti.

"Kemana?"

"Bicara di tempat lain."

***

Nic agak heran karena Daniel malah mengajaknya ke sebuah restoran mewah bergaya Eropa. Ia tidak ikut memesan dan menyerahkan semuanya pada Daniel karena tidak bisa berpikir. Sebenarnya Nic hanya perlu penjelasan, tapi Daniel sepertinya sengaja mengulur waktu.

"Aku tadi tidak ikut makan bersama mereka. Di sini pelayanannya cepat jadi jangan khawatir menunggu lama." ujar Daniel.

"Mengapa Faye tadi ada di sana?" Nic tidak menggubris basa-basi Daniel.

"Dia ingin lepas dari manajemen perusahaan kakekku."

"Dia ingin menjadi artis anda?" Nic berusaha mengendalikan amarahnya. Semua itu tepat seperti yang ia pikirkan.

"Kurang lebih seperti itu."

"Dan anda pasti tidak menolaknya."

"Evelyn, aku menjalankan bisnis, bukan yayasan amal. Dan aku tidak memutuskan sesuatu sendirian. Ada banyak orang di perusahaan dan mereka semua antusias Faye bergabung. Tapi semua itu belum pasti terlaksana karena kakekku tidak mengizinkan. Ia menolak denda kontrak Faye yang akan dibayarkan perusahaanku padanya."

Sepertinya perlakuan semua orang pada Faye terkesan overrated . Daniel rela membayar denda miliaran rupiah demi mendapatkan wanita itu sementara ia tidak memberikan kesempatan pada Nic untuk bekerja menjadi penata musik padahal Nic tidak meminta tambahan bayaran sesenpun. Perbandingan yang pahit.

Dan bagaimana bisa Daniel begitu serius melakukan itu padahal Faye berada di bawah manajemen kakeknya? Bukankah suatu hari nanti perusahaan itu akan menjadi miliknya juga? Tadi Daniel mengatakan Faye yang meminta padanya. Nic baru ingat kalau Faye seorang wanita yang cantik dan dewasa, bukan anak di bawah umur seperti Miranda. Dan Daniel adalah seorang pemuja wanita. Mengingat semua itu hanya memunculkan satu kesimpulan yang sangat menyebalkan.

DANIEL AND NICOLETTE  (SUDAH DISERIESKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang