Bagian 9. Sesuatu Yang Akan Datang

1.1K 96 0
                                    

Author POV

Toilet Murid. 07.00






Pada saat Kunti menyerang dengan jarum - jarumnya, bersamaan dengan itu juga kakek tua itu membuat pelindung tak terlihat untuk menghentikan serangan Kunti.

"Kekuatanmu sangat hebat 'untuk' seorang hantu..." pujinya.

"Terima.... Kasih!!!" balas Kunti yang kembali menyerang kakek tua itu.

Tririring.....

Kakek itu kembali membuat pelindung tak terlihat di depannya dan menggagalkan serangan Kunti.

"Kenapa kau menyelamatkan bocah tadi?" tanyanya.

"Karena aku adalah.... Penjaganya!!!" jawab Kunti.

Kunti berpindah tempat ke belakang kakek tua itu lalu menyerangnya dengan tusukan kain putih dikedua tangan Kunti. Kakek itu terdorong ke depan dan menghantam anak tangga tapi dia tidak terluka karena pelindung tak terlihat tengah melindungi dirinya.

"Penjaga? Bagaimana bisa roh penasaran sepertimu melakukannya?" tanyanya bingung.

"Entahlah. Itu terjadi.. Begitu saja!!!" jawab Kunti tenang.

Kakek tua itu berhenti sejenak, dia memikirkan sesuatu.

"Bawa aku ke tempat bocah tadi?!"






Ikh POV

UKS. 07.07






Aku berikan segelas air putih kepada Huda yang sudah mulai baikan tapi itu tidak termasuk pada mentalnya.

"Ikh, bagaimana keadaan diluar sana?" tanya Huda.

"Entahlah Huda. Sepertinya kita terpindah ke suatu dimensi lain..." jawabku pelan.

Huda menurunkan kedua kakinya ke lantai tapi badannya masih di kasur UKS.

"Kau mau apa?" tanyaku penasaran.

"Aku akan merapalkan untuk kita bisa kembali ke dunia nyata..." jawab Huda.

Huda berusaha untuk berdiri tapi tiba - tiba saja dia jatuh, beruntung aku dengan sigap menangkap tubuhnya lalu menggendongnya dibelakang punggungku.

"Mari aku bantu..." cetusku.

"T - Terimakasih.." sahut Huda malu.

Pada saat aku ingin membuka pintu UKS tiba - tiba pintu itu terbuka dan menampakkan Kunti yang sedang bersama seorang kakek tua.

"Kunti, dia siapa?" itulah sebuah pertanyaan yang aku berikan pada saat melihat kakek tua itu.

"Dia yang tadi..." jawab Kunti datar namun menyeramkan.

"Yang tadi???" kataku dan Huda bingung.

"Halo..." sapa kakek tua itu dengan senyuman yang merobek mulutnya, aku dibuat merinding olehnya dan Huda.... Dia pingsan lagi.

Kunti menjelaskan semuanya kepadaku. Apa, Siapa, Kenapa dan Bagaimana semua ini terjadi. Dan satu hal yang tidak bisa aku terima.

"Jadilah Tuanku..." kata kakek tua yang nama telah aku ketahui.

Namanya adalah Aldet Von Hamoir atau Kakek MESUM.

"Hah? Apa kau gila? Mana mungkin aku membuat kontrak dengan roh aneh dan MESUM sepertimu? Bisa - bisanya nanti aku ketularan penyakit ANEHMU itu..." tolakku kasar.

Aku benar - benar tidak ingin.

"Jika kau tidak mau maka Banjarmasin akan hancur..." ancamnya.

"Memangnya siapa takut dengan ancamanmu itu?!!!"balasku.

[1]SIHIR EKSORSIS : Bocah Terkutuk[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang