Bagian 28. Ular Putih

743 55 0
                                    

Author POV

Sungai Siring. 21.23






Seet?!! Daar!!!

Salah satu pagar pembatas hancur akibat hantaman dari ketiga kepala ular putih. Sosok Ikh, J dan Kunti melompat serta terbang dari sana.

"Membaralah Api Pensucian!!" teriak Ikh, pada saat bersamaan seluruh badannya diselimuti api biru.

Kedua kaki Ikh mengambang dan berdiri di atas air, Ikh menggunakan mantra air. J dan Kunti melayang dibelakang Ikh.

Pria berjubah itu mengangkat tudungnya, menyeringai ke arah Ikh bersama tusukan dinginnya mata.

"Berhati - hatilah Ikh..." peringat Kunti lagi.

"Aku juga tahu..."

Ikh mengangkat tangan kanannya ke samping dan muncullah sebuah pedang katana yang diselimuti api biru.

"Aku dan kau akan menyerang orang itu, J.. Kau lindungi kami" cetus Ikh seraya menarik pedangnya.

Sementara di tempat pagar pembatas tadi, ada Aldet yang sedang bertugas melindungi Felly.

"Ikh..." tatap cemas Felly.

"Kau tenang saja. Ikh adalah bocah yang kuat, kami bertiga telah memberikannya setengah kekuatan kami..." kata Aldet berusaha menenangkan Felly.

Kembali ke pertarungan....

"Hai bocah, sebelum perang ini dimulai. Boleh aku bertanya satu hal padamu..." seru orang itu, Ikh menaikkan satu alisnya.

"Kenapa kau ikut campur dalam urusan beda 'dunia' ini?" tanyanya.

"Aku kira apa..." Ikh mengulas senyuman.

"Karena kau jahat?"

Orang itu menyeringai dan tertawa tiba - tiba. Dia kelihatan senang sekali.

"Hahah... Ternyata kau hanyalah bocah yang bodoh" sindirnya.

Ikh menggenggam erat ganggang pedangnya kesal.

"Kunti, berikan jimatmu..." pinta Ikh setengah menggeram.

"Baiklah..."

Kunti menerbangkan sebuah jimat putih yang memiliki gambar hujan darah.

"Oh~cepat sekali..." kaget Aldet.

"Wahai roh yang dikutuk, terimalah diriku dalam kesendirianmu, bawa diriku bersamamu, jagalah aku seperti dirimu...." Ikh mengangkat jadi tengah dan telunjuknya ke depan kertas, cahaya merah dan hitam keluar dari dalam kertas dan langsung menyambar tangan kiri Ikh.

Curse Hand of Hollow Spirit

Tangan kiri Ikh berubah menjadi tangan iblis putih dengan lima jari merah yang tajam, serta garis hitam yang melingkar disana.

"Kau..." tunjuk Ikh dengan tangan iblisnya. "Aku akan mengalahkanmu!"

".........."


Bagus!

Mata Ikh berubah menjadi biru, telinga sedikit memanjang dan gigi Ikh bertambah tajam. Tatapan marah serta aura membunuh dipancarkan oleh Ikh.

Pria berjubah itu hanya diam memperhatikan Ikh.

"Dia bukan anak biasa..."







Kediaman Huda. 21.54







".......??!"

"Ada apa, Huda?" tanya Bariyah yang melihat Huda menatap ke arah lain.

Cukup lama untuk Huda menjawab pertanyaan Bariyah.

"T - Tidak ada..." jawabnya.

Huda kembali bekerja, yaitu mengerjakan PR bersama Bariyah. Tapi pikirannya terbang ke arah lain.

"Perasaan apa Ini??"







Sungai Siring. 21.56







Dhuar!!!

Air itu meledak, sosok Siki-- pria berjubah tadi terlihat. Dia melompat menjauh, menghindari serangan Ikh yang bisa terbilang sangat cepat.

Sementara itu Ikh, melesat tanpa pikir bersama tangan iblis dan pedangnya. Siki memanggil lima ular raksasa dari dalam air, Ikh terpaksa berhenti, melakukan backflip ke belakang.

Astral Missile

Daarr!!!

Hempasan gelombang angin keluar dari telapak tangan iblis Ikh, merobek, mencincang kelima ular raksasa tadi.

Siki berdecih. Banyak ular putih keluar dari jubahnya, masuk ke dalam air dan menyebar.

White Snakes Grave

Dari keempat mata angin, berenang kelompok ular putih mengepung Ikh. Jumlah mereka yang sangat banyak, menciptakan gelombang tsunami tersendiri.

Curse Flames : Blue Wings Alternative

Buurn....

Ikh menancapkan pedangnya ke bawah, membakar sungai(?) beserta para ular yang mendekat. Mereka semua terpecah kemana - kemana, menambah Siki menjadi kesal.

Ikh mencabut pedangnya.

"Apa kau siap, manusia ular?" tanya Ikh dengan tatapan dingin.

"Heh... Dasar sombong. Majulah bocah!!" tantang Siki.

Tangan kanan Siki membesar, disaat yang sama muncul puluhan--- ratusan ular putih dari sana, berkumpul membentuk pusaran.

White Snakes Technic : Whitesnakes Wave-tsunami

Sebuah tsunami setinggi 10 meter yang terbuat dari ratusan ular putih menerjang Ikh tanpa menutup ruang.untuk menghindar.

"Ikh..." panggil Kunti seketika.

Bzzzzzttt!!!

Bersamaan dengan itu terdengar suara jeritan petir di pedang Ikh. Tangan iblis Ikh menghilang, pedang Ikh berubah menjadi putih dan tebal. Matanya berwarna merah gelap dengan garis hitam, serta jeritan petir ungu tua dan muda mengelilingi mata pedang.

"Kombinasi??" pekik Aldet.

Prominence Impact Hollow

BLAAAR!!!

Ikh menghempaskan pedangnya ke depan, cahaya yang sangat menyilaukan menghantam tsunami, bersamaan dengan itu terjadi ledakan api ungu kebiruan.

Menciptakan gelombang angin yang sangat kuat, bahkan dapat membuat semen pada pagar pembatas retak, awan malam lenyap dan mendatangkan keheningan.

"Hah, Hah, Hah..." ditengah keheningan itu, suara nafas Ikh-lah yang terdengar terlebih dulu.

"Argh!" Ikh jatuh berlutut, pedangnya lenyap.

"Ikh..." Kunti terbang mendekat. "Ikh, kau terlalu banyak menggunakan kekuatanmu..." beritahu Kunti.

"Aku juga tahu... Hah, hah..." balas Ikh lelah.

J sudah berada disamping kanan. Aldet tersenyum melihat pertunjukan tadi.

"Mengagumk--"

Bola mata Aldet melebar melihat sosok Siki yang selamat.

"M - Mustahil..." bisik Aldet tak percaya.

"H - HAHAHHA.... Sialan. Gara - gara seranganmu tadi aku terpaksa mengorbankan setengah badanku..." tawa Siki.

Bagian kanan badannya hancur dan terlihat menjijikan. Tapi anehnya Siki masih hidup.

"Hahaha... Gila. Hampir saja aku mati.." batin Siki senang(?).

Siki bahkan bingung dengan dirinya sendiri. Siki mengambil sebuah jimat abu - abu yang memiliki logo ular disana.

"Saatnya menggunakan rencana cadangan!"

[1]SIHIR EKSORSIS : Bocah Terkutuk[END]Where stories live. Discover now