Bagian 24. Keluarnya Api Terkutuk

682 58 0
                                    

Author POV

Atap Sekolah. 03.25






Api biru sepenuhnya menyelimuti tubuh Ikh. Api itu tiba - tiba menyerang Ren tanpa perintah, Ren mundur menjaga jarak dan senantiasa memegang revolver-nya.

Ikh...

"Urgh??!" Ikh meringis memegangi kepalanya.

Ikh... Gunakanlah aku!!

"Argh?!" teriak Ikh. "Siapa kau?" tanya Ikh kesakitan.

"Ada apa dengan, Ikh?" tanya Kunti khawatir.

"Aku juga tidak tahu..."

Perlahan tubuh Aldet dan Kunti memudar dan menghilang.

"Yang hanya bisa kita lakukan adalah menunggu..." ucap Aldet sebelum menghilang.

Kunti memandang Ikh. "Ikh..."

Kunti menghilang sepenuhnya.

"Aaarrgghh...!" teriak Ikh kesakitan.

Api biru meledak di tempatnya. Ren mengisi amunisi revolver-nya.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, jangan harap aku akan memberi belas kasihan..." kata Ren.

Heaven Seal : Doomlight Bullet

Dor!!

Jarum emas raksasa melesat terbang ke tempat Ikh, lalu pecah menjadi puluhan bola cahaya yang sangat banyak.

"ARGH?!!"

Api biru menjalar keluar dari bawah tanah di depan Ikh, tangan Ikh bergerak dengan sendirinya dan dimasukkannya ke dalam api biru. Ikh mengayunkan tangannya ke kanan dan sebuah katana berselimut api biru sudah berada di tangan kanan Ikh.

"HAAA!!!" teriak Ikh.

Dhuar...

Semua bola cahaya itu meledak saat Ikh mengayunkan pedangnya horisontal ke kiri.

Dinding api tercipta di hadapan mereka, membuat kesan yang sangat panas.

"Dia melenyapkan semuanya... Dalam sekali ayun??!" geram Ren setelahnya.

Tangan kiri Ren menyala emas. Ren memegang revolver-nya dengan dua tangan, pusaran putih tercipta di jalur tembak Ren.

Heaven Power : Demon Bullet Seal

Dar!!

Dua sulur cahaya melesat dari revolver Ren, berputar, menyatu menjadi sebuah tombak yang tajam dengan ujungnya berwarna ungu.

Ikh!

"Aaaaa!!!"

Api kembali menyelimuti Ikh setelah suara itu muncul kembali di kepalanya.

"Keluar... KELUAR DARI KEPALAKU!!!" teriak Ikh hilang kendali.

Tangan Ikh bergerak dengan sangat cepat, membelah tombak itu menjadi dua bagian.

DHUAR!!

Ledakan terjadi dibelakang Ikh setelah belahan tombak itu melewati dirinya.

Ikh memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit. Airmata terus keluar dari kelopak, dada Ikh terpacu tak beraturan.

"S - Sakit..." lirih Ikh.

Ikh...

"Argh?? Siapa kau? Apa maumu???!" tanya Ikh entah kepada siapa.

Ren menjatuhkan banyak keringat melihat tingkah Ikh yang tidak wajar.

"A - Aku harus m - menyelesaikan pertarungan ini secepatnya..." gumam Ren takut(?).

"Hah, Hah, Hah..." suara nafas Ikh.

Crek...

Ikh melirik ke tempat Ren yang sedang mengisi amunisi revolver-nya.

"Dia ingin menyerang lagi?" pikir Ikh.

Ikh!

"Urgh?! Suara itu lagi!"

Ikh mencoba menahan kakinya agar tidak terjatuh. Ikh kembali melirik Ren.

"Aku harap dia melakukan serangan terakhir..." ucap Ikh setengah sadar. "Karena aku tidak tahan lagi!"

Ikh memegang katana menggunakan kedua tangan, kedua matanya setengah tertutup dan nafas Ikh terlihat sangat pelan.

"Aku akan mengalahkannya dalam serangan satu ini..." batin Ikh.

"Membaralah Api Pensucian. Aku... Anak Terkutuk, menggunakanmu!"

Api biru menjalar di mata pedang Ikh, kedua manik Ikh mengeluarkan api, dibokongnya muncul ekor hitam, telinganya memanjang dan api biru muncul di atas kepalanya seperti tanda sebuah tanduk.

Curse Flames

Burn....

Api biru terbakar dibawah kaki Ikh.

"Cahaya Penghakiman, turunlah dan berikan kuasamu. Hukum semua yang 'terkutuk' di dalam lingkaranmu..."

Cahaya yang sangat menyilaukan memancarkan keluar dari revolver yang di pegang oleh Ren.

Heaven Demon : Doomlight Spell

Dhuar!!

Gelombang emas menerjang ke tempat Ikh dalam kecepatan hebat.

Ikh mengangkat pedangnya tinggi ke atas.

Flames Curse Soul : Prominence Blue

BLAAAR!!!

Ikh mengayunkan tepat disaat gelombang emas itu menghantam dirinya. Kedua serangan itu menciptakan gelombang kejut yang sangat kuat sampai ke bawah gedung.

Burn??!

Katana Ikh hilang setelah gelombang kejut berhenti. Kedua kaki Ikh tidak kuat lagi menahan badannya, alhasil Ikh jatuh dan langsung pingsan dalam posisi terkapar.

Trek...

Selongsong revolver Ren terbelah dan badannya terbakar.

"A - Aku... K - Kalah!"

Burn!

Api biru membuatnya menjadi abu seketika.

Pertarungan dimenangkan oleh Ikh.






Mansion Misterius. 03.30







Pria berjubah merah pucat itu berdiri diam, memperhatikan bola bundar yang sedari tadi memperlihatkan pertarungan Ikh dan Ren.

Ekspresinya terlihat buruk.

"Jadi Ren kalah juga ya..." ucapnya pelan.

Bola bundar itu berhenti menyala dan memantulkan seringaian si pria dari dalan tudungnya.

"Kurasa ini tidak akan berjalan dengan mudah..."

[1]SIHIR EKSORSIS : Bocah Terkutuk[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang