Bagian 26. Felly Si Perekam

701 50 13
                                    

Author POV

Toilet Sekolah. 13.44










"T - Tolong..."

Gadis kecil bersurai pendek coklat itu terjatuh ke belakang dengan bokong mendarat terlebih dulu.

"S - Setan!!!" teriaknya menunjuk ke depan.

"Aku manusia woi!" batin Ikh emosi.

Ikh menghela nafas pasrah.

"Jadi kau adalah Felly Aprinati, seseorang yang menyebarkan video pertarungan misterius di atap sekolah?" tebak Ikh atau lebih tepatnya bertanya.

Gadis kecil itu tidak menjawab. Dia merangkak mundur, saat bersamaan Kunti berpindah ke belakang dirinya dengan kuku - kuku tajamnya mengancam leher di gadis kecil yang diketahui bernama-- Felly.

"Hii!!!" takutnya banjir airmata.

"Kunti, kendalikan dirimu..." tegur Ikh.

Wajah Kunti kembali seperti normal tapi tidak dengan kelima kukunya.

"A - Apa yang baru saj--" Felly ingin bertanya tapi mulutnya dibungkam langsung oleh Kunti.

"Kunti adalah penjagaku, jadi sudah wajar bila dia menuruti perkataanku..." beritahu Ikh tanpa takut.

Felly membalas kata - kata Ikh tapi tangan Kunti membuat suara Felly tak terdengar.

"Lepaskan mulutnya..." perintah Ikh, dan Kunti perlahan menurunkan tangannya ke leher Felly.

"Mungkin kau sedang tidak beruntung hari ini Felly tapi aku terpaksa melakukan ini..." terang Ikh.

"K - Kenapa?" tanya Felly takut.

Ikh menghela nafas. "Yang kau rekam saat malam itu adalah aku..." jawab Ikh ragu.

Bola mata Felly membulat, terkejut.

"I - Itu kau? M - Mustahil!" bantah Felly.

Ikh memunculkan api biru dari telapak kanannya, membuat Felly langsung bungkam.

"A - Api itu.. Api biru yang aku lihat pada malam itu!" nada Felly penuh keterkejutan.

"Felly, aku tidak akan menyakitimu asalkan kau mau 'tutup' mulut untukku..."

"T - Tapi kenapa? K - Kau 'akan' terkenal lo..?" tanya Felly bingung.

Ikh menggeleng, memotong. "Aku tidak mau hal 'itu', aku ingin hidup normal seperti seorang anak pada umumnya..." potong Ikh menjelaskan.

"Maukah kau menolongku, Felly?"








Mansion Misterius. --.--








Seorang pria berjubah merah pucat berlutut sambil telapak tangannya menyentuh tanah. Beberapa ular putih berbaris dibelakang dirinya.

"Sebentar lagi..." ucapnya dengan seringaian menakutkan di akhir.







Ikh POV

Kost Ikh. 19.00











Aku menghela nafas. Sekarang aku berada di ruang tamu, duduk di kursi makan sambil menonton acara berita.

"Kau yakin melepaskannya begitu saja??" tanya Kunti yang berjongkok di hadapanku.

"Ya.. Dan minggir. Kau menggangguku menonton..." jawabku malas.

Kunti menghilang di hadapanku dan berpindah ke sisi kiri belakangku. Aku minum segelas susu rasa coklat yang hangat.

"Lagipula dia telah bersumpah untuk tutup mulut, walaupun videonya masih ada sih..." ucapku.

Tok... Tok...

"Ikh..."

"Siapa datang malam - malam begini?" bangkitku mengerutu.

Aku berjalan ke pintu kost dan membukanya, disana sudah berdiri.. Menunggu Felly, sambil menyedot jus dalam kemasan berkotak.

"Mau apa kau datang malam - malam?" tanyaku dengan nada dingin.

"Sudahlah. Aku masuk ya..." acuhnya sambil tersenyum.

Malam ini dia mengenakan kemeja biru muda dengan bintik - bintik putih, berlapis blazer jaket putih tanpa lengan, rok sependek lutut motif batik yang berwarna coklat - putih dan hitam, serta menggunakan stocking kulit coklat dan sepatu hitam. Dia juga membawa tas merah kecil dan kamera kesayangannya(mungkin).

 Dia juga membawa tas merah kecil dan kamera kesayangannya(mungkin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pertama jawab dulu..." cegatku.

Felly cemberut? Apa salahku??

"Biarkan aku masuk dulu kemudian baru aku jawab..." ucapnya berlipat tangan sebal.

Perempatan merah muncul di kening kananku. Aku turunkan tanganku yang menghalangi jalannya, Felly, ia langsung menyelonong masuk. Aku yang melihatnya hanya bisa menghela nafas, lagi.

"Aku duduk ya..." ucapnya duduk tanpa minta restuku(?).

Aku mengikuti dan duduk diseberangnya.

"Jadi..." cetusku meminta penjelasan.

"Aku punya info yang sangat bagus, khusus 'untukmu', Ikh..." lanjutnya.

Felly memutar sebuah video dari kamera yang ia bawa lalu ditunjukkannya kepadaku. Di kamera tersebut menampakan sebuah putaran awan yang warna ungu dan hitam, awan - awan itu berputar membentuk sebuah lubang yang besar setelah itu video berhenti.

"Bagaimana?" tanya Felly yang terlihat menunggu.

"Awan itu seperti membentuk rune pemanggilan..." kata Kakek MESUM yang tiba - tiba datang.

Felly menjerit. "Setan!"

"Jangan teriak dirumah orang..." tegurku.

Sepertinya Felly tidak mendengarkan teguranku. Matanya terfokus kepada Kakek MESUM.

"Ikh, kakek ANEH ini siapa?" tanya Felly yang berbisik di depanku.

"Aku benci mengatakan tapi 'dia' juga adalah penjagaku. Aku mempunyai tiga roh penjaga...." jawabku menerangkan.

"Tiga?" ulangi Felly bingung.

Aku menunjuk ke samping kiri Felly, dimana J memperhatikan dia sedari tadi. Tentu Felly kembali menjeritkan sebutan 'Setan'.

Aku menepuk jidatku pening. Lama - kelamaan bisa stres diriku ini.

Aku mulai menceritakan masa laluku, yang mana setengah benar dan setengah lagi aku berbohong.

Felly juga tidak tahu bila aku berbohong(?).

"Jadi Ikh, apa yang akan kau lakukan dengan video itu?" tanya Kakek MESUM.

Semuanya menatapku, menunggu jawaban dariku.

"Mungkin kita harus...."

[1]SIHIR EKSORSIS : Bocah Terkutuk[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang