Bagian 23. Serangan Ren

691 57 2
                                    

Ikh POV

Borneo Juniorschool. 03.15







Aku tarik sedikit jaket hitam di pergelangan kananku, menatap jam tangan yang menunjukan hampir pagi.

"Sepi..." ucap Kunti tiba - tiba dari arah belakang.

"Kunti, bisa kau hentikan cara munculmu yang tiba - tiba itu..." cetusku sweatdrop. Pasalnya aku selalu kaget.

"Lupakan itu Ikh, yang lebih penting bukankah keadaaannya aneh..." potong Kunti.

"Aneh??" bingungku.

Kunti mengangguk. "Biasanya aku dapat merasakan hawa keberadaan roh di sekitar kita tapi malam ini..." jeda Kunti.

"M - Memangnya kenapa malam ini?" tanyaku penasaran.

"Malam ini adalah malam jum'at tapi kenapa semua roh seperti.... Menjauhi tempat ini!" sambung Kunti.

"Kunti benar Ikh..." tambah Kakek MESUM yang ikut nimbrung.

"A - Apa maksudmu?" tanyaku agak kesal.

Kakek MESUM menatapku. "Ada sesuatu yang buruk mendekat..." peringatnya.

"Sesuatu yang buruk???!"







Author POV

Atap Sekolah. 03.17








Tepat setelah Aldet mengatakan itu, terdengar dua kali suara tembakan di depan mereka. Cahaya emas menghantam Aldet dan Kunti, cahaya itu kemudian berubah menjadi rantai emas yang membelenggu mereka.

"Kunti?!" teriak Ikh.

Perempatan merah muncul dikening Aldet. "Aku juga ikut..." geramnya.

Dor...

Tembakan disamping kanan Ikh menghentikan niatnya untuk membebaskan kedua roh penjaganya.

Ikh mengangkat wajahnya ke depan dan bertatapan langsung dengan Ren serta seringaian menakutkannya. Dengan cepat Ikh menciptakan busur api biru ditangan kanannya.

"Kau lagi..." geram Ikh menatap tajam Ren.

"Hahaha...." tawanya pelan. "Malam ini adalah malam terakhir untukmu, bocah..." kata Ren dengan aura gelap.

"Tidak bisaku maafkan. Kau yang telah membunuh Batie..." perlahan aura biru keluar dari kedua pundak Ikh.

Busurnya berubah menjadi bentuk pedang.

"Kau bertambah kuat dalam waktu singkat... Dan itu sangat menakutkan!" cetus Ren menatap remeh Ikh. "Sepertinya aku harus serius...."

Ren mengangkat pistolnya tepat di arah Ikh, sedangkan Ikh telah bersiap.

Ignenium

Dhuar!!

Laser emas keluar cepat dari selongsong kecil itu dan mengarah ke Ikh.

Ikh menggenggam kuat pedang apinya membuat seluruh tangan kanannya diselimuti api biru. Dengan santai Ikh mengayunkan pedangnya ke atas dan membelokkan laser Ren le langit.

"Api membaralah!!" teriak Ikh.

Api menyambar mengelilingi Ikh, di angkat pedangnya horizontal ke depan lalu mengayunkannya horizontal ke kanan.

Soul Fire : Prominence Blast

Gelombang biru setinggi 3meter menerjang Ren tanpa ampun. Badannya tenggelam di laut biru yang panas.

"Hahah... Aku tidak menyangka akan jadi seperti ini!" gumam Ren.

Ikh mendekat ke tempat Aldet dan Kunti lalu memotong rantai emas yang membelenggu mereka.

"Seharusnya kau lebih fokus ke musuhmu, bodoh..." kata Aldet mencermahi.

DASH....

Saat bersamaan pilar emas menghantam tempat tenggelamnya Ren. Cahaya itu menghilangkan semua api biru yang ada disana.

"Ugh?!" pekik Ikh terkena silaunya cahaya.

Sosok Ren keluar dari sana, jubah biru dan jaket hitam menunjukan penampilan Ren saat ini. Dengan revolver perak sebagai senjata barunya.

Demon Chain Mode

Ren berhenti di depan mereka bertiga dengan senyuman mengejek.

"Dia bertambah kuat..." kesal Aldet. "Ikh, aku akan memberikan setengah kekuatanku untuk melawannya...!" seru Aldet tiba - tiba.

"Aku akan memberikan Ikh semua tenagaku..." tambah Kunti.

"Bodoh, Ikh bisa mati jika menerima kekuatanmu. Tubuhnya belum siap..." bentak Aldet.

Pedang api Ikh menghilang.

"Waktuku habis..." gerutu Ikh.

"Dengar Ikh..." panggil Aldet. "Kau hanya bisa menggunakan kekuatan kami selama 15menit, jangan lebih atau kau akan lumpuh..." beritahu Aldet.

Cahaya emas berkumpul di depan mulut selongsong revolver perak itu, Ren menyeringai ke tempat mereka.

"Tidak ada waktu lagi. Terimalah..." seru Aldet.

"........."

""Kekuatan kami""

Aura putih dan kasat mata masuk menembus badan Ikh, memberikan sesuatu yang tersendiri.

Seal Bullet : Doomlight

DOOR!!!!

Suara pelatuk yang super nyaring terdengar dan jarum emas melesat cepat ke tempat Ikh.

BLAAAR!!!

Dan meledak.

Ikh....

"Aku... Bocah Terkutuk memanggilmu Wahai Api Pensucian.... Membaralah!"

DHUAR!!

Ledakan api yang tidak kalah nyaring terjadi di depan Ren. Pusaran api biru mulai berputar di tempat Ikh, api dengan warna biru bercampur hitam serta ungu.

Di dalam pusaran sepasang manik biru menyala, mengancam.

"Api Terkutuk....!"

[1]SIHIR EKSORSIS : Bocah Terkutuk[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang