Bagian 20. Kepergian Yang Tak Disangka

836 65 0
                                    

Author POV

Langit Banjarmasin. 23.00







Sesosok kelelawar besar terbang tinggi di langit Kota Banjarmasin. Tidak ada melihatnya karena warna kulitnya yang ungu gelap hampir menyatu dengan kegelapan malam.

Dan di atas pundak itu...

"Aku terkejut melihat kekuatan yang kau berikan, Batie..." kagum Ikh memegang jimat kertas hitam bergambar sayap kelelawar merah disana.

"Aku juga terkejut..." balas Batie yang tersenyum dalam bentuk berbeda.

Ikh mengangguk semangat dan kembali memperhatikan jimat pemberian Batie.

"Batie, aku rasa... Aku akan mengontrakmu dalam waktu lama deh!" kata Ikh membuat Batie bungkam.

"Kenapa?" tanyanya lirih.

"Itu karena kau memberikanku jimat sihir yang tidak pernah diberikan Kunti, ditambah itu adalah Senjata Suci..... Heh? M - Maksudku terkutuk!" jawab Ikh kelewat semangat.

Batie hanya diam.

"Maukah kau, Batie?" tanya Ikh dengan mata berbinar seperti anak kecil.

Dia memang anak kecil yang menaiki tangga dewasa.

Mata kelelawar Batie terlihat berkaca - kaca. Ikh memandang Batie bingung.

Jash....

Batie menungkik ke kiri menghindari tembakan laser dari atas yang melesat cepat itu.

"Apa tadi?" tanya Ikh terkejut.

Batie terbang cepat menjauh dari cahaya bulan sementara Ikh hanya bisa berpegangan dengan erat. Mereka mendarat di salah satu atap hotel.

"H - Hua??!!" teriak Ikh yang jatuh dari badan Batie.

Cahaya ungu menyelimuti Batie dan Batie kembali ke wujud semula. Batie meringis pada kaki kanannya yang mengeluarkan darah.

Ikh bangun seraya mengusap kepalanya. "Batie, apa kau terluka?" tanya Ikh yang masih belum sadar sepenuhnya.

"Kaki kananku sakit..." jawabnya sambil meringis.

"Tunggu. Aku akan mengobati---"

Dor...

Langkah kaki Ikh terhenti setelah suara tembakan terdengar dan sesuatu mendarat cepat di depannya.

Sontak saja Ikh memutar kepalanya ke kiri dimana ada seorang pria berambut biru tua yang mengenakan jaket rompi hitam dan membawa sebuah handgun.

Sontak saja Ikh memutar kepalanya ke kiri dimana ada seorang pria berambut biru tua yang mengenakan jaket rompi hitam dan membawa sebuah handgun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu berhenti menembak dan menatap rendah Ikh.

"Apa Mio dikalahkan oleh bocah ingusan ini?" gumamnya.

[1]SIHIR EKSORSIS : Bocah Terkutuk[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang