Bagian 29. Perubahan Siki

661 51 0
                                    

Author POV,

Sungai Siring. 22.00






Seet!!

Aldet tiba - tiba muncul di depan Ikh, Aldet mengibaskan tangan kanannya ke depan, membuat pelindung tak kasat mata.

"A - Apa?" pekik Ikh yang kelelahan.

"Diamlah disana..." titah Aldet tanpa berbalik.

Pada saat yang sama, gelombang angin yang kuat terpancar dari tempat Siki berada. Siki mengangkat sebuah jimat kertas ditangan kirinya.

"Wahai Sang Pembantai, aku berikan tubuh ini untukmu. Gunakanlah, fungsikan. Sang Pembantai yang akan membawa kesengsaraan....!!"

Jimat kertas Siki menyala putih terang, terlihat dua sulur ungu muda pucat keluar dari sana. Seketika tubuh Siki diselimuti cahaya tersebut, sepersekian detik ke depan-- tubuh, tangan, kaki, wajah dan semua yang badan Siki miliki, berubah. Kulitnya menjadi sebuah sisik putih - putih yang mendekati abu - abu, maniknya berubah persis seperti mata ular.

Desecedant Snakes of Astral

Bagian kanan tubuh Siki yang hancur tadi kini tumbuh, berregenerasi. Membuat perbedaan yang sangat signifikan.

"Haa.. Aku datang bocah!" kata Siki sambil menyeringai.

Siki mulai berlari di atas air menuju ke tempat Ikh berada, Aldet memunculkan dinding perlindung yang sangat banyak di depannya. Siki terlihat bergerak ke sana dan kemari, bahkan melompat serta memukul dan menendang menggunakan ekor berkepala ular itu.

"Kunti, siapkan pelindung milikmu..." ingatkan Aldet.

Kunti berdiri di belakang Ikh, kain putihnya membesar kemudian melebar menutupi Ikh sepenuhnya, sementara Siki telah sampai.

Astral Claws

Lima tebasan tajam meretakkan pelindung tak kasat mata milik Aldet. Aldet sempat berdecak sebelum menyingsing baju lengan kanannya, aura tak kasat mata berkumpul disana.

Great Fist Gloryia

Prang!!

Kelima tebasan putih Siki pecah seperti kaca setelah dipukul Aldet.

Siki melompat dengan sangat cepat, ekornya mengigit pundak kiri Aldet yang telah dilindungi oleh perisai tak kasat matanya.

"Termakan juga..." ucap Aldet yang tersenyum lebar.

Gloria Octo Fisto

Lariat Tail

Daar!!!

Tinju dan hentakan ekor ular saling beradu kuat, yang mana pemenangnya adalah tinju Aldet. Siki terpental tinggi ke atas.

"J!!" seru Aldet.

Petir dua warna melesat ke atas langit, meledakkan Siki tapi sosok Siki berhasil lolos dari serangan J dan tengah terjun bebas sekarang.

"Mati saja sana, dasar setan..." maki Siki.

Kuku - kuku ditangan kanan Siki memancang dan mengeluarkan sulur cahaya ungu.

Drive Drill Desecedant Snake

"Hah.. Dasar tak sadar diri!" bisik Aldet. "J, pinjaman aku kekuatanmu..." teriak Aldet.

Petir dua warna J menyambar tangan kanan Aldet yang berubah menjadi tangan iblis, sama seperti Ikh tadi tapi wujudnya transparan. Tak berwarna.

Ecto Fisto Gloryia Roar

Dhuar.....

Laser ungu tua dan muda tertembak dari tinju kanan Aldet dan menghantam Siki langsung.

Crras??!

Siki mendorong tangan kanannya, menyayat laser dua warna yang mendorongnya ke belakang.

"Tich.. Dasar!"

Aldet melompat ke belakang sebelum kuku Siki menusuk dirinya. Siki sontak menerjang ke depan, menusuk Aldet dengan tangan kiri. Darah keluar di badan Aldet, Aldet mendaratkan tinju kanannya ke wajah Siki, membuat Siki terlempar ke belakang.

"Hah, Hah... Kekuatanku ternyata tidak cocok bertarung dengan orang itu..." gumam Aldet sembari menutupi lukanya.

"Aldet..." panggil Ikh yang terkejut. Kunti telah melepas kain miliknya.

"Huh.. Disaat begini kau baru mau memanggil namaku. Kau ini pemalu ya..." balas Aldet yang tersenyum miris.

"A - Aku tidak!" bantah Ikh, tapi wajahnya merah.

"Kita bicarakan itu nanti, sekarang saatnya fokus kepada musuh..." cetus Aldet mengakhiri topik.

Siki kembali berdiri, luka yang ada di wajahnya sudah sembuh dan menjadi asap. Lidah ularnya menjilat kulitnya sendiri sembari menyeringai.

"Pertahananku kurang jika harus bertarung dengan dia lagi, serangan Kunti dan J masih belum cukup, terlebih api biru juga tidak aka mempan..." tutur Aldet menjelaskan keadaan.

"Jadi kita harus apa?" tanya Ikh pelan sambil memperhatikan setiap gerak - gerik Siki.

Aldet menyeringai. "Kita akan melakukan hybrid..."

"Hybrid???"

"Ya.. Kita akan menggabungkan semua kekuatan kita... Dan membuat kekuatan yang baru!"

[1]SIHIR EKSORSIS : Bocah Terkutuk[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang