Prolog

7.6K 391 0
                                    

Suara petikan gitar terdengar di ruangan yang serba hitam. Suaranya membuat laki-laki itu damai, pandangannya tertuju kearah gordeng yang sedikit terbuka membuat cahaya matahari masuk dari cela-cela gordeng.

Keahliannya bermain gitar tidak bisa di ragukan lagi, sering kali dia membuat lagu sendiri tetapi tidak ada orang yang tahu kalau dia bisa membuat lagu.

"ABANG!"

Teriakan dari seorang gadis membuat dia menghentikan aktivitasnya, berjalan kearah pintu dan membukanya.

Senyuman ceria dari gadis itu membuat laki-laki itu ikut tersenyum dia tau apa yang ada di pikiran gadis di hadapanya.

"Anterin cait ke salon kucing."

Tebakanya benar, pasti gadis yang sekarang ada di depannya menginginkan sesuati darinya.

"Ga mau." laki-laki itu masuk kembali ke dalam ruangan yang serba hitam itu.

Seketika raut wajah gadis itu berubah menjadi murung. "Yah abang bentar aja, sekarangkan jadwal Mylo buat ke salon." gadis itu memasuki ruangan yang menurutnya buruk.

"Bukan urusan gue." laki-laki itu menyimpan gitarnya ke tempat semula lalu menatap gadis yang sedang bersandar di dinding dekat meja belajarnya.

"Ah abang mah bentar doang."

"Bodo."

"ABANG!"

"apa sih cait."

"Anterin cait!"

"Ga mau." laki-laki itu melangkah keluar ruangan yang selama dua jam dia berada di ruangan itu.

Gadis yang tadi bersandar tiba-tiba berlari mengejar langkah laki-laki itu. "Anterin cait!"

Laki-laki itu tidak menjawab ucapan gadis yang berada di sampingnya, tetapi dia menunjukan sebuah kunci mobil kepada gadis di sampingnya.

Mata gadis itu bersinar senyumnya merekah di wajahnya dia berlari keluar rumah. Laki-laki itu hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum dia sangat suka membuat orang yang di sayangnya bahagia.

🌹

Ini cerita kedua gue, gue bakalan fokus ke cerita ini dulu soalnya yang cahaya kebanggaan ga ada inspirasi hehe.
Semoga kalian suka ya

Vomment

HOW DEEP IS YOUR LOVE?Kde žijí příběhy. Začni objevovat