BAB 9

3.4K 386 4
                                    

Hari ini Iqbaal sedang berkumpul dengan ketiga sahabatnya itu. Mereka berempat sudah punya jadwal sendiri untuk berkumpul. Sekarang jadwalnya utuk meruntuhkan rumah Ari, ga deng sekarang rumah Ari yang harus terkena kerusuhan mereka berempat.

Mereka berempat berada di kamar Ari. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ari dan Fauzan sedang bermain PS 3 milik Ari, Nasim sedang membaca komik Naruto yang selalu dia bawa kemana saja sedangkan Iqbaal memikirkan seorang gadis yang berada di rumahnya.

"WIHHH GOALLLLLL GUE MENANG." Teriak ari sambil berjoget dengan hebohnya.

"Curang lo." Fauzan tidak terima kalau Ari menang.

"APAAN YANG CURANG NJING." Ari membulatkan matanya.

"Harusnya gue yang menang tuh." Fauzan tak mau kalah dia menaikan dagunya.

"Takdir lo emang kalah."

"Harusnya-" ucapan Fauzan terhenti saat Nasim ikutan berbicara.

"Berisik lu berdua." Ucap Nasim menurunkan komiknya dari wajahnya.

"BACOT!" Ucap Ari dan Fauzan berbarengan.

"Aih galaknya nenek-nenek ini." Nasim menggelengkan kepalanya.

"APA LO BILANG!" Ucap Ari dan Fauzan lagi.

"Jodoh udah kalian." Iqbaal menatap Ari dan Fauzan.

"Idih najis." ucap keduanya lagi dan lagi.

"Hahahahha, cie jodoh." Nasim tertawa sampai-sampai perutnya sakit.

"Jauh jauh lo dari gue."

"Lo aje sono." Fauzan kembali duduk dan mengambil stik PS.

"Lo!"

"LO!"

"ELO!"

"Berisik! Kek cewek lo berdua." Iqbaal berjalan menuju Fauzan dan duduk di sebelahnya mengambil stik PS yang tadi di pegang Ari.

Ari duduk di sebelah Nasim. "Gue liat lo sama (Namakamu) di kantin waktu istirahat kemarin."

"Terus gue liat lo pulang bareng (Namakamu) dan Caitlin ga ada, ada hubungan apa lo sama (Namakamu)?" Lanjut Nasim.

"Ga ada hubungan apa-apa." Iqbaal sedang fokus dengan PSnya itu.

"Oh gue tau lo lagi pdkt kan." ucapan Ari membuat konsentrasi Iqbaal buyar akhirnya Fauzan berhasil mencetak sekor.

"Siapa bilang pdkt." Iqbaal berusaha untuk fokus.

"Terus maksud dari semua itu apa?" Nasim menutup komiknya dia tertarik dengan percakapan ini.

"Ga ada maksud." Iqbaal meletakkan stiknya di lantai dan berdiri berjalan mendekati pintu kamar Ari.

"Mau kemana lo baal?" Ucap Fauzan.

"Gue balik, Caitlin butuh gue." Iqbaal membuka pintu dan langsung pergi.

🌹

(Namakamu) kali ini sedang belajar di ruang keluarga bersama Caitlin karna tadi Caitlin mengajak untuk belajar bersama.

Terdengar suara langkah mendekati kedua gadis itu. "Loh abang kok udah pulang?"

Iqbaal duduk di sofa dekat dengan (Namakamu). "Lagi males sama mereka."

"Kenapa ada masalah?" Iqbaal menggelengkan kepalanya tubuhnya menyender ke sofa.

HOW DEEP IS YOUR LOVE?Where stories live. Discover now