Bab 12

3K 311 5
                                    

Iqbaal sedang berbaring di atas kasurnya dengan menggenggam handphone, dia ingin meminta maaf ke pada (Namakamu) atas kejadian tadi di depam UKS.

Iqbaal.e
(Namakamu) gue minta maaf soal gue meluk lo.

Iqbaal kembali melihat isi chat yang ingin dikirimkan, setelah itu Iqbaal menekan tombol send. Iqbaal bagun dari tidurnya menyimpan handphone disebelahya dan menghela nafas. Iqbaal tidak mau kalau (Namakmau) akan canggung dengan dirinya. 

Iqbaal berjalan ke arah lemari baju, memilih pakaian yang cocok untuk malam ini. Dia memilih kemeja putih dan celana hitam. Setelah mengganti baju, handphonenya berybunyi ada satu chat yang masuk di handphonenya dan itu adalah chat dari (Namakamu).

(Namakamu E 
Iya baal gapapa.

Iqbaal.e
Lo sibuk gak?

(Namakamu)E
Enggak
Emang kenapa?

Iqbaal.e
Temenin gue makan di luar bisa?

Iqbaal mengambil kunci mobil yang berada di meja belajar, lalu dia keluar kamar menuju ruang tamu dan melihat Caitlin sedang menonton televisi sendirian. 

"Abang mau kemana?" Tanya Caitlin sambil memakan cemilan di tangannya.

"Mau keluar." Jawab Iqbaal singkat.

"Sama teman-teman abang?" Caitlin menatap Iqbaal penasaran.

"Kepo kamu." Iqbaal memukul pelan Caitlin dengan bantal yang ada di sofa dia duduki.

Caitlin yang merasa Iqbaal menyakitinya mengerutkan bibirnya. "Abang nakal." Caitlin menjauhkan dirinya dari Iqbaal.

"Yeh... jangan ngambek gitu." Iqbaal berusaha untuk memeluk Caitlin tapi gadis itu malah menolaknya. "Abang mau keluar sama (Namakamu)."

"Apa? Abang mau ngedate sama kak (Namakamu)?" Tanya Caitlin matanya melebar.

 Ting

Suara dari handphonenya membuat Iqbaal mengalihkan pandanganya. Ternyata chat yang sedang di tunggu-tunggu muncul juga. 

(Namakamu)E
Ayo gue juga lagi bosen dirumah.

Setalah membaca LINE dari (Namakamu), Iqbaal langsung berlari keluar rumah dan dia tidak memperdulikan terikan dari Caitlin. Sebelum masuk mobil hitam kesayanganya Iqbaal membalas chat dari (Namakamu) terlebih dahulu.

Iqbaal.e
Otw

🌹

Setelah melihat jawaban dari Iqbaal, (Namakamu) menggati baju rumahanya dengan dress putih selutut dengan dipadukan sneakers putih. Lalu (Namakamu) merias wajahnya natural hanya menggunakan bedak bayi juga lip tint berwana pink di bibirnya.

Setelah siap dengan semuanya (Namakamu) keluar dari kamar. Di ruang keluarga ada Ana sedang menonton drama Korea  ke sukaanya yang sedang tayang disalah satu televisi nasional Indonesia. Ibu (Namakamu) sudah menyukai drakor sejak (Namakamu) mengajaknya menonton di laptop diriya.

"Mau kemana kamu?" (Namakamu) duduk di sebelah ibunya.

"Nemenin Iqbaal makam diluar bu."

"Emang Rike gak masak ya?" Ana menatap anak sematawayangnya itu.

"Gak tau bu Iqbaalkan sering maka di luar kalau malem."

"Oh ceritanya anak ibu ini mau ngedate nih?" Ana mengelus puncak kepala anaknya itu.

"Apaan sih bu." Ucap (Namakamu) dengan pipi yang memerah.

"Jangan-jangan kalian pacaran ya?" 

"Ih apaan sih ibu, orang aku gak pacaran sama Iqbaal."

"Tapi itu pipinya merah." Ana mencolek pipi (Namakamu) yang memerah sambil tertawa. Suara mobil dari luar membuat Ana semakin menggoda anaknya. "Tuh pacarnya udah dateng, sana keluar." sambil mendorong bahu (Namakamu).

"Ih ibu, aku pergi dulu Assalamualaikum." Setelah berpamitan denga ibunya (Namakamu) berjalan luar rumah.

Iqbaal sedang bersender di mobil hitamya. (Namakamu) menghampiri Iqbaal. " Udah siap?" Tanya Iqbaal. (Namakamu) menganggukan kepalanya sambil tersenyum manis. Iqbaal langsung membukakan pintu mobil untuk (Namakamu) lalu Iqbaal menutupnya setelah (Namakamu) masuk kedalam mobil dan Iqbaal belari menuju pintu pengemudi lalu memasukinya. 



🌹

Ari, Fauzan dan Nasim telah sampai di rumah Iqbaal, mereka ingin mengajak Iqbaal nongkrong seperti biasanya. 

"Udah dibales belum sama Iqbaal, Zan?" Tanya Nasim kepada Fauzan.

"Belum Sim, dari tadi gue udah spam dia tapi kaga di bales-bales."

"Mungkin dia lagi molor." Ucap Ari menuju pintu dan memencet bell rumah Iqbaal.

Pintu rumah terbuka menampilakan gadis cantik yang sedang terseyum manis. Jantung ari begetar melebihi ritmenya, darah mendesir merangkak naik di wajahnya. Karna yang membuka pintu rumah adalah Caitlin. Ari membalas senyuman gadis yang ada di hadapanya saat ini.

"Ekhm." Suara dhaman Nasim membuat senyum Ari memudar. Nasim memutar matanya saat ditatap sinis oleh Ari.

"Iqbaal ada Cait?" Tanya Fauzan.

"Loh abang baru aja pergi, gue kira dia ngasih tau kalian." Ucap Caitlin dengan wajah yang bingung. Ari melihat Caitlin dengan mimik muka yang menurutnya lucu membuatnya tersenyum.

"Dari tadi dia ga bales chat gue, coba lo telphon siapa tau dia mau angkat telpon dari lo." Fauzan berpikir Iqbaal menghampiri mereka di rumah Nasim.

Ciaitlin mengeluarkan handphonenya dari saku celananya. Mencari nomer telepon abangnya itu. "Hallo assalamualaikum." Ucap Caitlin.

"Coba diloudspeaker Cait." Citlin langung memencet tombol yang bergambar speaker.

"Waalaikumsalam, kenapa Cait?" 

"Abang ada dimana?"

"Abang lagi ada di luar sama (Namakamu), kamu kenapa?" Ada nada khawatir saat Iqbaal menjawab Caitlin.

Nasim membisikan sesuatu kepada Caitlin 'Tapi' ucap Caitlin tanpa mengeluarkan suara. Nasim menganggukan kepalanya untuk menyakinkan Caitlin.

"Cait kamu gapapakan?" Menurut Ari, Iqbaal sepertinya sedang khawatir dengan Caitlin dari nada bicaranya Ari tahu Iqbaal tidak mau terjadi apa-apa dengan adiknya kesayangan. 

"Gapapa bang, Cait boleh mita sesuatu?" Ucap Caitlin degan ragu-ragu. "Beliin Cait Pizza Hut rasa ceehsy galore 3 bungkus ya bang." Nasim, Ari dan Fauzan tertawa tanpa mengeluarkan suara mereka.

"Tumben sampai 3 bungkus gitu."

"Ah adeknya abang ini lagi ngidam Pizza beliin ya bang, abang kan baik tidak sombong ganteng lagi." Caitlin menahan tawanya, dia tau pasti abangnya itu akan menuruti kemauannya karna Iqbaal tidak akan bisa menolak kalau dia sudah memakai rayuan andalanya.

"Astagfirullah Cait, oke abang beliin." 

"Makasih ya abang, sayang abang." Caitlin langsung menutup panggilan telphon dengan abangnya, mereka berempat langsung tertawa keras. Karena kelakuan mereka yang sudah membohongi Iqbaal.  






  🌹  

Hai hai ada yang kangen sama cerita ini? maaf banget gue baru update lagi ini cerita karena banyak halangan yang bikin gue ga bisa update cerita ini, padahal gue udah nulis terus gue lupa jalan ceritanya hehehe. Makasih juga yang udah vote cerita gue.

VOTE DAN COMMENT

Biar gue semangat buat nulis ini cerita  

HOW DEEP IS YOUR LOVE?Where stories live. Discover now