BAB 18

2.5K 287 9
                                    

Bau obat - obatan masuk ke indra penciumannya, Iqbaal berjalan kearah kursi tunggu dan menduduki salah satu kursi kosong. Sudah satengah jam Iqbaal berada di sini, dia sedang menemani bundanya untuk bertemu dengan dokter yang biasa menangani Caitlin.

Saat di rumah Rike mengucapkan bahwa dirinya sedang tidak enak badan dan menyuruh Iqbaal untuk menemaninya ke rumah sakit. Iqbaal bosan sedari tadi bundanya tidak keluar dari ruangan dokter. Dan akhirnya dia mengelurkan hanphone dari saku celana dan membuka aplikasi Line lalu dia membuka salah satu chat grup yang paling atas.

M. Nasim

Eh ada hot news

Fauzan Suryana

Apaan sim?

Arinurhmn

APA SIM?

M. Nasim

(Namakamu) taken!

Apa bener (Namakamu) sudah mempunyai pengganti Iqbaal? Iqbaal merasa bahwa saat ini hatinya harus di periksa juga.

M. Nasim

Bang Iqbaal jangan baca doang dong.

Arinurhmn

Sut Sim

Iqbaal hatinya lagi berbunga bunga

Eh salah maksudnya lagi ada apinya

Fauzan Suryana

lo tau dari mana dah

M. Nasim

Gue tau dari Caca

Iqbaal langsung mematikan hanphonya dari pada dia manjadi bete lagi. Dia melihat Rike yang menghampiri dirinya dan Iqbaal langsung berdiri.

"Gimana bun?" tanya Iqbaal kepada Rike untuk memastikan kondisi bundanya baik baik saja.

Rike tersenyum. "Gapapa bunda cuma kecapean."

"Bagus deh bunda gapapa, mau langsung pulang bun?"

"Kita kerumah temen bunda dulu ya." Iqbaal mengangguk dan mereka berjalan meninggalkan rumah sakit ini.







🌹

Bosen, bete dan bingung, itulah yang sekarang Iqbaal rasakan. Kalau tau begini Iqbaal tidak akan menuruti kemauan bundanya, tapi dia takut di cap sebagai anak durhaka. Iqbaal saat ini berada di rumah (Namakamu), ya masud Rike waktu di rumah sakit adalah rumah Ana ibu (Namakamu) dan sekarang dia sedang berhadapan dengan gadis yang sampai saat ini masih ada di hatinya.

Rike sudah tau hubungan Iqbaal dengan (Namakamu) sudah berakhir, tetapi Rike ingi mereka tidak seperti orang musuhan. Maka dari itu Rike merencanakan datang ke rumah Ana mengajak Iqbaal.

Gadis di depan Iqbaal sedang asik bermain handphonenya. Iqbaal bingung ingin berbicara tentang apa kepada (Namakamu) walau di pikirannya sudah ada satu pertanyaan yang igin dia tahu jawabnya. Iqbaal menghelakan nafasnya.

"(Namakamu)"

Gadis itu tidak melihat ataupun membalas panggilan Iqbaal, dia masih fokus terhadap benda pipih itu. Dan Iqbaal mengira bahwa gadis itu sedang chatan dengan cowok barunya dan itu membuat moodnya semakin tidak bagus.

Sekali lagi Iqbaal mencoba untuk memanggil gadis itu. "(Namakamu)."

(Namakamu) mengalihkan pandanganya ke arah Iqbaal. "Kenapa?" setelah menjawab gadis itu menatap handphonenya lagi.

Rasanya Iqbaal ingin mengambil benda itu dan membantinngnya. Iqbaal tidak bisa kalau (Namakamu) bersikap seperti ini. Itu sangat sulit bagi Iqbaal.

Iqbaal teringat pembicaraannya tadi dengan Rike saat di mobil. Nanti malam akan ada makan bersama dan Rike meminta Iqbaal untuk mengajak (Namakamu). "Lo nanti malem ada acar?"

"Ada gue mau pergi." Gadis itu langsung menjawab pertanyaan Iqbaal dengan cepat. Dan sekali lagi Iqbaal merasakan hatinya sedang di tusuk oleh benda yang tajam.







🌹

Ody menatap adiknya yang sedari tadi hanya diam saja, cowok itu tidak menikmati apa yang dia lihat saat ini. Ody tahu bahwa saat ini Iqbaal butuh teman curhat, tapi cowok itu enggan berbicara terlebih dahulu sebelum dia bertanya kepada adiknya ini.

"Baal."

Iqbaal menatap Ody yang saat ini sedang duduk di sebelah kiri dirinya. "Kenapa?"

"Yang ada teteh yang bilang gitu bukan kamu." Ody tertawa kecil. "Kenapa bisa putus sama (Namakamu)?"

Iqbaal ingin tidak menjawab pertanyaan kakaknya tapi dia tahu Ody akan memaksanya utnuk berbicara. "Gak tau teh."

"Kok gak tau?"

"(Namakamu) yang mutusin teh." Iqbaal membuang nafas beratnya.

"Kamu tau alesanya?" Ody mulai menatap serius adiknya.

"Enggak teh."

Ody sebenarnya tahu (Namakamu) memutuskan adiknya itu karena Iqbaal tidak bisa melupakan Caitlin dan mendiamkan gadis itu. "Sekarang apa yang kamu rasain?"

Iqbaal meihat Ody denga raut wajah bingung, dia tidak mengerti apa yang Ody katakan. "Maksud teteh."

"Kalau (Namakamu) deket sama cowok lain kamu gimana?"

Pertanyaan itu berhasil membuat Iqbaal diam. Di pikiran Iqbaal saa ini adalah bahwa ucapan Ody tadi benar (Namakamu) sedang dekat dengan seseorang dan itu  membuat hatinya panas.

Iqbaal menarik nafas lalu dia hembuskan secara perlahan. "Ale cemburu."

Ody mendekat ke arah Iqbaal lalu menepuk pundak adiknya itu. "Buat dia kembali sama kamu le, usaha kamu yang lagi dia tunggu sekarang."

"Tapi teh." Iqbaal tidak yakin bahwa (Namakamu) sedang mununggu dirinya.

"Baal, teteh yakin dia masih sayang sama kamu." Ody meyakinkan adiknya.

"Tapi dia lagi deket sama cowok lain."

"You can take his heart again." Ody berusaha meyakinkan Iqbaal.





🌹

Jangan lupa vote sama commentya biar gue tambah semangat ngenextnya.

BTW ini cerita bentar lagi mau TAMAT heheh dan bakal ada cerita baru tapi bukan NK sama Iqbaal lagi bakal baca gak kalau aku buat tokohnya bukan Iqbaal sama Nk?



HOW DEEP IS YOUR LOVE?Where stories live. Discover now