BAB 3

3.7K 396 4
                                    

(Namakamu) sedang duduk di taman rumah teman ibunya. Dia sudah tiga hari berada di sini. Ibunya menitipkan anaknya kepada temanya agar (Namakamu) bisa menyesuaikan diri di kota Jakarta.

Besok dia sudah mulai bersekolah. Dia akan satu sekolah dengan Iqbaal dan juga Caitlin. (Namakamu) mendengar suara gitar dari dalam rumah. Dia berjalan mencari asal suara itu, dia melihat seorang laki-laki sedang duduk di ruang keluarga.

(Namakamu) melangkah mendekati laki-laki itu.

"Hai baal." merasa namanya di panggil laki-laki itu mendongakkan kepalanya.

(Namakamu) merasa gugup. Baru kali ini dia di cuekin oleh seseorang. (Namakamu) menghelakan nafasnya.

"Boleh duduk disini?"

"Iya." setelah mendengar jawaban dari Iqbaal (Namakamu)pun duduk di hadapannya.

"Lo suka main gitar ya?" (Namakamu) melihat gitar yang ada di pangkuan Iqbaal. "Coba dong lo nyanyi."

Iqbaal memandang gadis itu sekilas lalu kembali menghadap gitarnya.

"Ga."

"Emm... Y-ya udah deh." (Namakamu) bingung ingin berkata apa lagi. Seketika hanya suara gitar yang di mainkan Iqbaal. Tidak ada lagi yang mencoba untuk memulai obrolan.

Saat itu pula Caitlin datang menghampiri Iqbaal dan (Namakamu) membuat suasana menjadi tidak hening lagi. Iqbaal yang melihat Caitlin datang tersenyum kecil.

"Hai kakak cantik." Caitlin duduk di sebelah (Namakamu).

"Hai juga cantik." (Namakamu) tersenyum. Dia suka sikap Caitlin.

"Abang gimana sih ada kak (Namakamu) kok abang asik sendiri." Iqbaal tidak menjawab perkataan Caitlin. "Bang dari pada abang main ga jelas gitu mending abang nyanyi buat kita."

"Ga."

"Sekali aja bang." (Namakamu) tersenyum sedih. Dia mengingkan keharmonisan di keluarganya. Andai saja keluarganya masih utuh mungkin dia bisa merasakan seperti Caitlin.

Iqbaal melihat ke arah (Namakamu) raut wajahnya seperti ada kesedihan tetapi Iqbaal tidak ingin menanyakan hal itu, dia bukan siapa-siapa lalu untuk apa dia menanyakannya.

"abang yang main gitar Cait sama kak (Namakamu) yang nyanyi." (Namakamu) yang mendengar ucapan Caitlin langsung tersadar dari lamunanya.

"Kakak ga bisanyanyi Cait aja yang nyanyi."

"Yah... kakak." Raut wajah Caitlin berubah menjadi murung. Iqbaal melihat Caitlin seperti itu menuruti keinginan Caitlin.

"Oke kita nyanyi bareng-bareng aja, Cait mau lagu apa?"

"Say you won't let go -James Arthur."

"Oke." Iqbaal memulai permain gitarnya. Iqbaal memulai menyanyikan lirik pertama dari lagu itu.

I met you in the dark
You lit me up
You made me feel as though
I was enough
We danced the night away
We drank too much
I held your hair back when
You were throwing up

Setelah itu Caitlin yang melanjutkan.

Then you smiled over your shoulder
For a minute I was stone cold sober
I pulled you closer to my chest
And you asked me to stay over
I said, I already told you
I think that you should get some rest

Dan saatnya giliran (Namakamu) yang bernyanyi.

I knew I loved you then
But you'd never know
'Cause I played it cool when I was scared of letting go
I knew I needed you
But I never showed
But I wanna stay with you
Until we're grey and old
Just say you won't let go
Just say you won't let go

Hari itu adalah hari yang menyenangkan bagi (Namakamu) dan hari dia mendengar suara Iqbaal. Lebih tepatnya mendengar Iqbaal bernyanyi.

🌹

Sebuah mobil berwarna hitam memasuki area parkiran sebuah sekolah SMA. Murid-murid masih asyik mengobrol di depan gerbang, walau jam hampir pukul tujuh.

Iqbaal, (Namakamu) dan Caitlin keluar dari mobil setelah Iqbaal memakirkan mobilnya. "Semangat ya di sekolah baru. Pasti kakak dapet temen baru kok." Ucap Caitlin sambil memberi senyumannya. Berharap itu bisa membatu menyemangati (Namakamu) untuk menghadapi hari pertama di sekolah baru.

(Namakamu) mengangguk lemah. Berharap apa yang di katakan Caitlin benar karena dia sudah benar-benar takut tidak akan mendapatkan teman di sekolah barunya ini. "Semoga aja ya." dia tersenyum tipis.

"Kita berdua duluan, lo bisakan ke ruangan kepala sekolah sendirikan?." (Namakamu) mengangguk.

Setelah itu Iqbaal dan Caitlin berjalan memasuki kelasnya masing-masing. Setelah mereka berdua hilang dari pandangannya, (Namakamu) berbalik dan berjalan menyusuri koridor sekolah tujuannya sekarang ke ruangan kepala sekolah.

Hari ini adalah hari pertamanya menjadi anak baru. Tidak bisa disangkal, dia gugup setengah mati. Sejak tadi malam saja dia tidak bisa tidur karena dia tidak bisa berhenti memikirkan apakah dia akan mendapatkan teman atau tidak.

Dia sudah merasa sangat nyaman dengan sekolah lamanya sehingga dia bisa bertingkah sesuka hati tanpa dilirik sinis oleh murid-murid lain.

Saat ini dia sudah berada di depan ruangan kepala sekolah. Sebelum memasuki dia membuang nafasnya dan membuka pintu ruangan kepala sekolah itu.

🌹
Vomment
Sorry baru di next lagi ukk masih ada 3 hari lagi. Insyaallah abis ukk bakal sering next, doain ya semoga nilanya memuaskan.

HOW DEEP IS YOUR LOVE?Où les histoires vivent. Découvrez maintenant