BAB 13

2.9K 319 3
                                    

Mereka berdua sudah samapai disalah satu mall yang berada di Jakarta Timur. Lalu mereka masuk kedalam mall tersebut. Sebenarnya Iqbaal tidak tau harus kemana dulu dia bingung karena belum ada renca sebelumnya dan waktu ingin menanyakan pendapat tentang tempat pada sahabatnya, dia tidak jadi karena dia tidak mau mengambil resiko di kepoin dengan ketiga sahabatnya itu.

"Baal ke kedai es krim itu dulu ya" (Namakamu) melihat salah satu kedai ice cream yang berada di mall itu. Muka (Namakamu) berseri karna hari ini dia belum memakan ice cream kesukaannya dan sekarang dia malah melihat kedai ice cream.

"Gak." Jawab Iqbaal datar. Wajah (Namakamu) yang tadinya berseri sekarang berubah menjadi murung karna dia kecewa dengan ucapan Iqbaal.

Iqbaal melihat muka (Namakamu) berubah menjadi murung membuatnya tidak tega dan karna dia tidak tau harus ingin mengajak (Namakamu) kemana akhirnya memutuskan untuk mengikuti kemauan (Namakamu) "Ayo." Iqbaal menarik lengan (Namakamu) menuju kedai ice cream tersebut.

(Namakamu) tersenyum melihat Iqbaal menariknya ke kedai ice cream tersebut. (Namakamu) melepaskan genggaman Iqbaal dan belari ke kedai ice cream. Iqbaal yang melihat sikap (Namakamu) seperti anak kecil tersenyum.

Mereka berdua duduk di salah satu meja dekat jendela yang melihat ke dalam mall yang mereka masuki. Banyak orang-orang yang berlalu lalang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. 

"Lo mau rasa apa?" 

"Coklat sama Strowbwerry." Iqbaal berdiri dari duduknya ingin memesan es krim untuk dirinya dan juga (Namakamu).

Lima belas menit kemudian Iqbaal menghampiri (Namakamu) dengan membawa dua ice cream itu ke (Namakamu). Iqbaal melihat (Namakamu) yang sedang memakan ice cream dengan halap seperti anak kecil dan (Namakamu) tidak menyadari kalau dia di perhatiakn oleh cowok di hadapanya karena terlalu fokus dengan ice cream. Iqbaal megabil tisu yang ada di meja lalu mengarahkanya ke sudut bibir (Namakamu) yang ada sisah ice cream. (Namakamu) terkejut dengan perlakuan Iqbaal yang seperti itu dan membuat jantungnya tidak tenang.

"Dasar anak kecil." Iqbaal tersenyum tipis.

Pipi (Namakamu) memerah karena ucapan Iqbaal dia agak malu karna dibilang anak kecil dengan cowok yang ada di hadapanya tapi (Namakamu) menyukainya, mungkin karna Iqbaal yang mengucapkan. 

Setelah menghabiskan ice cream, mereka berdua beranjak dari duduknya menuju Fun World tempat permainan karna Iqbaal bingung ingin kemana lagi. Iqbaal ketempat kasir untuk mengisi saldo kartu permainya tersebut dan (Namakamu) berada disebelah dirinya.

"Wah... pacarnya cantik pantas masnya suka." Ucap mbak - mbak penjaga kasir Fun World. "Terimakasih mas, langgeng ya sama pacarnya." Mbak kasir itu mengembalikan kartu permainan Iqbaal yang sudah terisi saldonya.

"Kalau kitabeneran pacaran gimana? Lo mau gak jadi pacar gue?" Jantung (Namakamu) semakin tidak karuan karena ucapan Iqbaal.

"Aa... apa bal?" Tanya (Namakamu) gugup karena jantungnya tidak bisa di kondisikan saat ini.

"Gapapa ayo." Iqbaal menarik tangan (Namakam) ke tempat  mengambil boneka. (Namakamu) sempat kecewa karna Iqbaal tidak melajutkan pembicaraanya, tapi (Namakamu

Dan sekarang Iqbaal sedang berusaha untuk mengambil boneka kelinci berwana putih yang memakai baju berwana hijau dan akhirnya. "YEY..." (Namakamu) berteriak kegirangan karena Iqbaal berhasil mendapatkan boneka kelinci perempuan.

"Gue dong mau coba." Iqbaal mempersilahkan (Namakamu) untuk mencoba. (Namakamu) ingin mengambil boneka kelinci laki-laki yang memakai jaz dengan dasi warna merah, tetapi percobaan pertama dia gagal mendapatkanya. "Yah gak dapet." 

"Sekali lagi coba." (Namakamu) menganggukan kepalanya dan dia mencoba untuk mengfokukan dirinya untuk mendapakan boneka itu.

"YES... DAPET." Iqbaal tersenyum melihat (Namakamu) yang bahagia dan dirinya berfikir untuk membuat gadis itu selalu bahagia.

"Sekarang jadi sepasang deh bonekanya." (Namakamu) mensejajarkan boneka miliknya dengan boneka milik Iqbaal. "Lo bawa yang cewek gue bawa yang cowok ya bal." (Namakamu) tersenyum senang.

" (Namakamu) tersenyum senang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pukul 20.00 wib mereka berdua memutuskan untuk pulang dan juga Iqbaal tidak lupa membelikan pesanan Caitlin tadi. Iqbaal mengantarkan (Namakamu) kerumahnya, setelah itu dia menuju rumahnya. 




  🌹  

Nasim dan Fauzan sedang bermain PS di kamar milik Iqbaal. Meraka berdua sangat berisik kalau sudah memainkan PS milik Iqbaal dan mereka melupakan Ari yang melihat mereka jengkel sedari tadi Ari tidak diperbolehkan untuk ikut bermain PS dengan kedua sahabatnya itu. Dan akhirnya Ari memilih untuk keluar dari kamar Iqbaal menuju ruang keluarga untuk melihat televisi. Ari tersenyum saat melihat Caitlin sedang menonton sendirian.

"Sendirian aja, gue temenin ya." Ari duduk di sebelah Caitllin.  "Nontonnya kok kartun kayak anak kecil."

Caitlin cemberut "Yeh biarin suka - suka gue." Caitlin menantap Ari sinis.

Ari mengacak rambut Caitlin gemas karna tingkah gadis itu. "Cait gimana kalau gue suka sama lo."

Mendengar Ari yang berkata seperti itu membuat Caitlin menundukan kepalanya karna malu dan juga jantungnya yang bergetar hebat.

"Cait." Ari merasa bahwa dia salah mengucapkan itu tadi saat reaksi gadis di depanya yang malah menundukan kepalanya. Dan suasana menjadi hening tidak ada yang mencoba untuk mengawali pembicaran ini. Caitlin masih menunduka kepalanya.

Caitlin mencoba untuk melihat Ari dan berusaha untuk mengontrol jantungnya yang bergemuruh. Ari melihat semburat merah di pipi Caitlin.

"Gue suka sama lo Cait." Caitlin melihat manik mata Ari untuk mencari apakah ada kebohongan, dan ternyata tidak ada kebohongan.

"Sejak kapan kakak suka sama gue?"

Ari tersenyum, mendekatkan dirinya ke Caitlin dan menggenggam tangan Caitlin untuk meyakinkan gadis itu.

"Sejak gue ngeliat lo waktu pertama kali gue main ke sini." Caitlin bahagia ternyata Ari juga menyukainya pada saat mereka bertemu pertama kali dan ini namanya cinta pandangan pertama.

"Lo mau jadi pacar gue?"

"Izin dulu sama abangnya." Tiba-tiba saja Iqbaal sudah ada di belakang mereka berdua dan itu membuat Caitlin takut juga malu.

"Lo ganggu gue aja, nanti apa munculnya pas dia nerima gue, YA ALLAH baal gue udah minta izin sama lo waktu itu dan sekarang pergi lo jauh jauh."

🌹

yah kasian Ari belum juga di terima udah di ganggu sama abangnya

Tapi Ari juga durhaka sih ngusir calon kakak iparnya

Serba salah Ari kayak raisa ya heheh

Hai hai para pembaca how deep is your love, makasih udah mau baca dan nunggu ini cerita ga jelas, makasih juga buat votenya yang belum vote, vote dong biar gue lebih semangat buat ngenext ini cerita.








HOW DEEP IS YOUR LOVE?Where stories live. Discover now