BAB 8

3.3K 386 5
                                    

Hujan turun begitu deras membuat Iqbaal mengantar (Namakamu) sampai parkiran sekolah. Untung saja sekolah masih sepi belum banyak murid-murid yang berdatangan karna Iqbaal datang pagi sekali. Kalau tidak hujan pasti (Namakamu) akan di turunkan seperti biasanya. Kejam. Tapi itu untuk keselamatannya.

Mobil Iqbaal sudah berada di halaman parkiran sekolah. Hujan masih deras.

"Cait tolong cari payung di jok belakang." Caitlin sekarang duduk di jok kedua, seharusnya Caitlin duduk di sebeleh Iqbaal. Tapi tadi pagi dia memohon kepada abangnya agar (Namakamu) saja yang duduk di sebelahnya. Iqbaal sempat menolak tapi Caitlin memasang mimik wajah memohonnya agar abangnya itu setuju. Akhirnya Iqbaalpun setuju.

Caitlin mencari keberadaan payung itu. Keluarga Iqbaal selalu menyimpan patung di dalam mobil agar kalau hujan tidak kerepotan.

"Ketemu." Caitlin menunjukkan payung itu kepada Iqbaal.

"Lo tunggu sini gue anter Caitlin dulu, nanti gue balik lagi."

"Iya." ucap (Namakamu) melihat Iqbaal keluar dari mobil.

"Ayo Cait." Caitlin membuka pintu mobil. Iqbaal mendekatkan payungnya.

Melihat Iqbaal dan Caitlin, (Namakamu) jadi mengingat kakak lelakinya yang selalu menjaganya. Tetapi sekarang sudah tidak ada lagi yang menjaganya.

Biasanya di saat hujan seperti ini (Namakamu) dan kakaknya akan hujan-hujanan samapai akhirnya ibu mereka akan memarahi dua anaknya itu.

(Namakamu) saat ini masih asik melamun sampai-sampai ketukan kaca dari jendela mobil tidak dia dengar. Iqbaal yang celana seragam sekolahnya sudah agak basah menjadi kesal. Akhirnya Iqbaal membuka pintu mobilnya dan menepuk pundak (Namakamu).

"(Nam...) ayo buru."(Namakamu) terkejut saat mendengar suara berat milik Iqbaal dia langsung buru-buru turun dari mobil. Setelah itu mereka berdua berjalan menuju koridor sekolah.

Saat ini (Namakamu) sangat dekat dengan Iqbaal. Bisa dibilang Iqbaal setengah memeluk dirinya itu membuat jantung (Namakamu) tidak karuan dan pipinya menghangat.

🌹

Kelas Iqbaal dan (Namakamu) sedang ada pelajaran Seni Budaya. Ibu Ichwa atau sering di panggil oleh murid-murid mamih Ichwa, kini sedang menerangkan musik Nusantara. Setiap ada pelajaran guru itu pasti murid-murid akan semangat karna cara belajarnya menyenangkan tidak materi atau ulangan saja, ia selalu mementingkan prakteknya dari pada materi maupun ulangan.

"Praktek kali ini kalian harus menyanyikan lagu dari Nusantara dengan menggunakan alat musik. Mamih akan membuat dua kelompok yang terdiri dari 1 anak perempuan dan 1 anak laki-laki." Ibu Ichwa duduk di kursinya.

"Mamih akan pilih kelompoknya siapa aja, dan kalian tampil di depan kelas minggu depan, mamih sebutkan siapa saja ya." Ibu Ichwa mengambil absen.

Ibu Ichwa menyebukan nama satu persatu. Murid kelas XI IPS B berjumlah 40 orang 20 perempuan dan 20 laki-laki jadi ibu Ichwa tidak pusing untuk memilihnya.

"Elang Putra dengan Caca Lisa."

"Saiful Biya dengan Sandra laura."

"Iqbaal Dhiafakhri dengan (Namakamu) Elisa." mendengar namanya di sebut Iqbaal langsung melihat (Namakamu).

"Zidan Akbar dengan Zidny Latifah." Ibu Ichwa telah selesai menyebutkan anggota kelompok untuk praktek bernyanyi.

"Mamih harap kalian bisa kerja sama yang baik agar maksimal dan satu kalian tidak boleh ada yang menolak dengan keputusan ini." Setelah itu bel istirahat berbunyi semua murid langsung belarian untuk ke kantin.

Handphone (Namakamu) begertar langsung saja dia mengeluarkan handphonenya dari saku roknya. Ada satu LINE dari seseorang (Namakamu) langsung melihatnya.

Iqbaal.e
Kantin bareng yu

(Namakamu) melihat ke arah Iqbaal. Iqbaal juga melihat kearahnya. Itu membuat (Namakamu) menjadi salah tingkah handphonenya ingin terjatuh kalau saja dia tidak cepat mengkapnya.

(Namakamu)E
Tapi nanti

Belum sempat (Namakamu) membalas LINE dari Iqbaal. Iqbaal sudah berdiri di sebelahnya lalu dia menarik tangan (Namakamu) agar cepat ke kantin.

🌹

Suasana kantin saat ini agak tidak terlalu ramai mungkin banyak yang membawa bekal dan lebih makan di kelas atau mengerjakan tugas yang diberi oleh gurunya.

Iqbaal dan (Namakamu) saat ini sedang berhadapan. Di depanya masing-masing sudah ada dua mangkuk baso dan es teh manis. Di antara mereka tidak ada yang bernai berbicara mereka sama-sama diam, Iqbaal yang lebih asik memakan basonya dan (Namakamu) asik dengan pikiranya basonya masih penuh baru satu yang dia makan.

"(Nam)..." suara berat Iqbaal mengagetkan dirinya.

"Ah?iya kenapa?"

"Dimakan itu basonya." Iqbaal menunjuk baso (Namakamu) dengan matanya.

"Iya ini lagi di makan." (Namakamu) memasukan baso yang sudah di potong kecil ke adalam mulutnya.

Iqbaal memperhatikan cara (Namakamu) memakan baso itu. Pipi (Namakamu) menjadi besar sebelah karna baso itu tidak di kunyahnya dan itu membuat Iqbaal tertawa kecil.

"Lo lucu."

Lagi-lagi (Namakamu) kaget akibatnya dia tersedak baso itu. "Ukhh ukhh."

Iqbaal memberikan es teh manis milik (Namakamu) kepada gadis itu. (Namakamu) mengambil minumnya dan buru-buru meminumnya.

"Makanya hati-hati." Ucap Iqbaal.

(Namakamu) membuang nafas leganya. "Maaf, lo jadi ke ganggu."

"Enggak kok, lo kalau makan hati-hati jangan buru-buru gitu.

"Iya." kalau lo ga bilang gue lucu mungkin gue ga kesedak kaya tadi lanjut (Namakamu) dalam hati.

"Caitlin kok ga keliatan baal."

"Dia lagi ada rapat OSIS."

"Baal kita di liatin sama anak - anak."

"Biarin aja." Iqbaal melanjutkan memakan makananya.

"Gimana kalai ada yang ngadu ke Zidny?" Iqbaal menghentikan kegiatan makanya itu.

"Ga usah takut, udah lo abisin tuh makanannya." (Namakamu) langsung melanjutkan makanya.

Iqbaal saat ini sedang berfikir kemana ketiga sahabatnya itu biasanya mereka paling pertama berada di kantin tapi saat ini mereka tidak memunculkan batang hidungnya. Dan Iqbaalpun bersyukur kalau saja mereka bertiga berada di sini Iqbaal pasti sudah di ledek.

"Pulang sekolah nananti lo langsung ke parkiran aja, langsung ke mobil gue ga usah nunggu di pertigaan."

"Iya." (Namakamu) mengangguk tidak bertanya lagi kenapa dia langsung ke parkiran.

Dan hari itu percakapan Iqbaal dan (Namakamu) yang cukup lumayan panjang. Dan hari itu juga pertama kali Iqbaal mengajaknya ke kantin.

🌹
Hallo ada yang kangen ga sama cerita ini? Ada dong pasti.
Menurut kalian cerita ini gimana? Mau di lanjut atau di biarin aja?
Comment dong biar gue semangat
Dah deh gitu aja😁
Semangat puasanya!!!
Jangan lupa votenya.

HOW DEEP IS YOUR LOVE?حيث تعيش القصص. اكتشف الآن