BAB 17

2.5K 273 7
                                    

Sudah seminggu Iqbaal dan (Namakamu) tidak lagi bersama. Semenjak (Namakamu) mengakhiri hubunganya dengan Iqbaal , mereka tidak lagi saling berbicara. (Namakamu) berfirikir itu akan membuat Iqbaal lebih nyaman dan tidak merasa terganggu degan dirinya. Dan Iqbaal juga terlihat biasa saja.

Saat ini (Namakamu) sedang duduk di kantin berasama Oriza dan Caca. Mereka sedang bersenda gurau, tetapi arah pandangan (Namakamu) hanya tertuju pada Iqbaal yang duduk bersama teman - temanya juga Zidny yang ada di sebelahnya cowok itu.

Tampa (Namakamu) sadari, dirinya sedang meremas cup minumannya yang lama - lama isinya keluar dari cup dan membasahkan tangannya. "(Namakamu) itu minuman lo?" Oriza menatap (Namakamu) bingung.

"Eh...kok keluar gini, bentar ya gue ke WC dulu mau cuci tangan." (Namakamu) bangkit dari duduknya dan meniggalka kantin.

"Itu anak kenapa sih?" Caca menatap punggu (Namakamu) yang berbelok ke kanan dan hilang dari pandanganya.

Oriza tadi sempat melihat arah pandangan (Namakamu) yang terarah pada meja yag berada di ujung kantin yang sering di duduki oleh Iqbaal dan teman - temannya. "Gue rasa dia cemburu karna ada Zidny di sebelah Iqbaal."

Caca mengikuti arah pandang temanya itu. "Ternyata dia masih sayang sama Iqbaal."

"Tapi menurut gue Iqbaal juga masih sayang sama (Namakamu)."

"Cinta belum kelar ini namanya." Dan kedua gadis itu tertawa.





🌹

Ari sedari tadi melihat (Namakamu) yang sedang menatap Iqbaal, dan Ari juga memperhatikan Iqbaal yang sama mencuri pandang melihat (Namakamu).  Saat itu Ari menyadari bahwa Iqbaal dan (Namakamu) masih saling peduli, tetapi Iqbaal  tidak berani untuk mengungkapanya. Ari melihat (Namakamu) beranjak dari duduknya dan meniggalkan teman - temannya. Di sebelah Iqbaal ada Zidny yang sekarang sedang mencuri perhatian Iqbaal, dan Ari tidak suka melihat Zidny berada di sini.

Ari mengeluarkan handphonenya dan mengetikan sesuatu. 

Arinurhmn

Sim bisa usir itu cewek kaga
Gua males liatnya

Ari menyonggol legan Nasim dan mengode untuk mengecek hanphonenya, Nasim langsung mengecek hanphonenya dan membaca Line dari Ari. Nasim berfikir bagai mana untuk mengusir perempuan di depanya ini.

"Zid lo balik ke kelas sana gua sama yang lain mau ngomongin tentang cowok, lo mending jauh jauh sana gak guna lo di sini." Ucap Nasim dengan nada ketus.

Zidny yang merasa bahwa dirinya di usir tidak terima dengan perkataan Nasim barusan. "Lo ngusir gue?"

"Iya gue ngusir lo, sana lo pergi yang jauh juga gapapa."

Zidny menatap tajam Nasim. "Ye suka - suka gue mau duduk di mana, emang ini sekolah punya lo apa?"

Ari memutarkan bola matanya, dia sudah malas untuk mengurus perempuan satu ini. Iqbaal berdiri dari duduknya dan pergi dari situ. Fauzan berinisiatif memegang lengan Zidny saat gadis itu hendak berdiri.

"Lo mau kemana? katanya mau duduk di sini ya udah di sini aje."

"Apa sih lo gak jelas banget."

"Lah Fauzan jelas lo yang gak jelas." Nasim menjawab ucapan Zidny.

"Gue mau sama Iqbaal." Zidny semakin geram dengan Fauzan yang masih menahan dirinya.

"Mau ngapain lo ikut Iqbaal! yang ada lo malah di usir kaya tadi." Ari meninggikan nada bicaranya agar Zidny merasa malu.

Zidny tidak lagi melawan perkataan teman - teman Iqbaal lagi dan dia pasrah karna semua anak - anak yang ada di kantin ini menatap dirinya. Apa lagi saat diriya di tertawakan oleh Caca dan Oriza.





🌹

(Namakamu) berjalan menunduk , dia ingin kembali ke kanti dan bertemu dengan kedua temanya. Tapi saat sepuluh langkah dia menabrak sebuah badan yang berdiri tegap. (Namakamu) mengangkat kepalanya dan saat tau siapa yang dia tabrak tiba - tiba jantungnya berdetak kencang membuat dirinya tidak tenang.

"Sorry baal." (Namakamu) menundukan kepalanya.

"Iya gapapa."

(Namakamu) ingin cepat pergi dari hadapan Iqbaal tapi tangnya di tahan oleh cowok itu. "Sebentar."

"Eh...itu... itu gue udah di tunggu sama Caca, Oriza." (Namakamu) melepaskan gengaman Iqbaal di tanganya lalu dia berjalan degan buru - buru.

Iqbaal melihat punggu (Namakamu) yang menjauh. Dia masih belum tau alasan (Namakamu) meminta hubunganya berakhir. Iqbaal ingin bertanya kepada gadis itu, tapi tidak ada kesempatan untuk dirinya saat dia melihat (Namakamu) yang berhenti di hadapan cowok.

Iqbaal mempertajam matanya, dia mengenali cowok itu. Dia beberapa kali melihat (Namakamu) mengobrol dengan cowok itu dan kadang merka pulang bersama. Iqbaal mengepalkan tanganya, hatinya panas sekarang. Dia cemburu melihat (Namakamu) dengan cowok itu.

Iqbaal ingin ada di posisi cowok itu saat ini, Iqbaal ingin menjadikan (Namakamu) miliknya lagi dan Iqbaal ingin memutar waktu saat (Namakamu) meminta untuk berakhir dan Iqbaal akan menahan gadis itu agar tidak pergi meninggalkan kelas. Tetapi Iqbaal sadar waktu tidak bisa di putar balik.



 

🌹

"Malem sabtu bete

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Malem sabtu bete."

"Iam Loser

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Iam Loser."

Dan akhirnya gue bisa ngenext lagi setelah baca comen yang buat gue semangat ngetik lagi  hehehe

Vote sama Comment jangan lupa

HOW DEEP IS YOUR LOVE?Where stories live. Discover now