BAB 4

3.4K 394 1
                                    

(Namakamu) memasuki kelas barunya dia sangat takut akan di tatap sinis oleh teman kelasnya. Dia menundukan kepalanya wali kelas barunya berada di samping kanan gadis itu.

"Oke anak-anak kita kedatangan murid baru, silahkan kamu perkenalkan nama mu."

(Namakamu) mengangguk pelan dia mengangkat kepalanya dan melihat sekeliling kelas barunya itu, dia melihat teman-teman barunya. Sesaat pandangannya tertuju ke satu laki-laki yang duduk di belakang, dia tersenyum kecil. Hatinya merasa tenang saat melihat laki-laki itu.

"Hallo perkenalkan nama aku (Namakamu) Elisa, aku pindahan dari SMA Tama Jogjakarta salam kenal." (Namakamu) tersenyum. Pandangan ya ke arah laki-laki yang sedang menunduk tidak melihat keadaan sekitarnya.

"Kamu boleh duduk di sebelah Caca, di sebelah situ." (Namakamu) berjalan menuju meja Caca yang ada di pojok dekat jendela.

Setalah di kursinya (Namakamu) duduk dan tersenyum kepada teman barunya dia berusaha bersikap ramah.

"Hai nama gue Caca salam kenal ya." Caca tersenyum. Menurut (Namakamu) teman sebangkunya ini cantik.

"Salam kenal juga."

Setelah itu wali kelas keluar dari kelas itu dan di gantikan oleh guru yang mengajar.

🌹

Jam istirahat sudah berbunyi sejak lima menit ya lalu, (Namakamu) tetap berada di dalam kelasnya dia tidak tau di mana kantinnya tadi dia sudah di ajak dengan Caca tetapi dia tidak mau karena dia masih malu. Akhirnya (Namakamu) berdiam diri di kelas barunya itu.

(Namakamu)pun sekelas dengan Iqbaal tetapi Iqbaal tidak mengajaknya untuk ke kantin. Iqbaal lebih dingin di banding di rumahnya.

"(Namakamu) ada yang manggil lo tuh." teriakan dari Oiza membuatnya bingung. siapa yang manggil dirinya padahal baru saja dia masuk sekolah ini. Akhirnya (Namakamu) berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah pintu kelas.

Senyuman (Namakamu) merekah saat melihat orang yang memanggilnya. Dia adalah Caitlin, Caitlin mungkin bisa membantunya untuk bisa membuatnya nyaman di sekolah ini.

"Hai Caitlin."

"Hai kak, ga istirahat?"

"Gue ga tau dimana kantinya, heheh." (Nama kamu) mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Loh emang abang ga ngajak?." (Namakamu) menggelengkan kepalanya.

"Astaga emang ya tuh anak, ya udah yuk ke kantin." Caitlin menarik tangan (Namakamu) dan berjalan kearah kantin.

Di perjalanan (Namakamu) dan Caitlin di lihat oleh murid-murid membuat (Namakamu) menjadi takut. Caitlin yang merasakan ada sesuatu langsung melihat ke adaan sekitar.

Caitlin membuang nafas beratnya, sekolahnya akan selalu heboh saat ada murid baru. Caitlin langsung mencepatkan langkahnya agar (Namakamu) tidak merasa takut.

"Caitlin."

"Iya kak?"

"G-Gue deg degan, G-Gue takut."

"Kita duduk di paling pojok aja ya, biar gue yang pesenin makanannya." Caitlin dan (Namakamu) kini sudah berada di kantin mereka melangkah ke arah kursi paling pojok yang ada di kantin.

"I-iya."

"Mau makan apa?"

"Samain aja kaya lo."

"Oke." Setelah itu Caitlin meninggalkan (Namakamu).

Sambil menunggu Caitlin, (Namakamu) membuka hanphonnya. Ada satu notif Line dari seseroang. (Namakamu) segera membuka aplikasi Line.

Iqbaale
Nanti lo plng dluan & tggu di prtigaan sklh

(Namakamu) membalas chat dari Iqbaal. Dia tidak mengerti mengapa dia harus nunggu di pertigaan sekolah.

(Namakamu)E
Kenapa gue harus nunggu di pertigaan kenapa ga bareng lo sama Caitlin

Iqbaale
N

anti Cait yg jlsin


(Namakamu) tidak membalas chat dari Iqbaal dia melihat Caitlin yang sudah membawakan makanannya.

"Maaf ya kak lama."

"Gapapa." (Namakamu) mengambil makanan miliknya. "Emm Cait."

"Iya kak? kenapa?"

"Kenapa Iqbaal nyuruh gue buat nunggu di pertigaan sekolah?."

Caitlin binggung harus menjawab apa, kalau dia jawab jujur mungkin (Namakamu) tidak merasa nyaman di sekolah ini karena dia takut akan di ganggu oleh gadis yang suka dengan abangnya.

"Emm... Itu... Gapapa kok kak, tau sendiri lah abang gimana sama cewe haha." Caitlin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Lo gak bohongin gue kan?"

Caitlin menggelengkan kepalanya. "Enggak kak ngapain aku bohong."

"Ya udah deh, ayo di makan."

Mereka berdua kembali memakan makanannya masing-masing. Caitlin merasa bersalah kepada (Namakamu) mungkin juga abangnya akan marah tidak memberitahukan yang sebenarnya.

🌹
Vomment

HOW DEEP IS YOUR LOVE?Where stories live. Discover now