Jealous

44 7 12
                                    

[Murasakibara Atsushi X Hoshitsuki Icha]

.

Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki dan Hoshitsuki Icha

Plot is mine.

And happy reading!

.

.

.

"Icchin ..."

Gadis berambut violet itu menoleh kala dirinya dipanggil. Ia pun tersenyum ketika melihat seorang titan mendekati dirinya.

"Ada apa Atsu-chan?" tanyanya. Titan bernama Murasakibara Atsushi itu kemudian menggenggam tangan si gadis dan segera mengajaknya berjalan.

"Aku ingin kita pulang bersama," ucap Murasakibara dengan nada yang seperti biasanya. Tetap malas dan tiada tenaga. Sampai-sampai gadis bernama Hoshitsuki Icha sering terheran-heran. Lalu apa gunanya setiap kilogram snack yang masuk setiap hari itu?

Mereka kemudian berjalan. Sesekali Hoshitsuki mengajak Murasakibara bercanda yang sesekali ditanggapi oleh lelaki itu. Dan sepertinya mereka mengundang perhatian karena postur tubuh mereka yang lumayan mencolok.

Bayangkan saja. Yang lelaki setinggi 208 cm dengan rambut ungu yang lumayan panjang. Sedangkan yang perempuan setinggi 175 cm dengan rambut violet yang menutupi mata kanannya. Sehingga banyak orang yang menyangsikan jika mereka adalah sepasang kekasih. Yang ada mereka sering dicap sebagai adik-kakak raksasa.

Tapi keduanya tak ambil pusing. Toh mereka tak hanya berkasak-kusuk. Jelas itu tak merugikan Hoshitsuki maupun Murasakibara. Lain halnya jika ternyata di antara mereka adalah penyamar yang membawa 3D Manuver. Mungkin mereka akan segera berlindung secepatnya.

"Doumo, Atsushi, Icha ..." seorang lelaki dengan rambut hitam yang sama seperti Hoshitsuki menghampiri mereka. Bedanya, rambut lelaki itu menutupi mata kirinya.

"Muro-chin? Lama tak jumpa ..." ucap Murasakibara pada soulmate basketnya itu. Himuro Tatsuya mengangguk.

Lain halnya dengan Hoshitsuki yang langsung ke depan dan menyambut seniornya itu. "Muro-kun, bagaimana? Apakah kau sudah mendapatkannya?" tanyanya antusias.

"Tentu saja Icha. Kau meminta tolong mengenai hal itu padaku. Sudah pasti aku akan mencarikannya untukmu." Himuro kemudian mengacak rambut Hoshitsuki dengan gemas. Sementara gadis itu tertawa kecil mendapatkan perlakuan seperti itu.

Mereka bercanda tanpa menyadari bahwa aura zone sudah mulai menguar dari tubuh titan di belakang mereka. Ingatkan jika lelaki itu hanya tertarik pada basket saja. Tapi semenjak Hoshitsuki menyapa hidupnya, gadis itu sama pentingnya dengan basket. Jadi, Murasakibara tak akan main-main jika menyangkut gadis itu.

"Icchin, ayo kita pulang! Muro-chin, kami duluan dulu." tangan besar itu segera menarik tangan Hoshitsuki menjauh dari Himuro. Mereka berdua paham apa yang terjadi.

Setelah jauh dari Himuro, Murasakibara menghentikan langkah mereka. Lalu mengajak gadis itu memasuki sebuah toko manisan.

"Nee, Icchin. Apa yang kau maksud? Apa yang kau minta pada Muro-chin?" tanya Murasakibara seraya mengambil sekotak maiubo.

"Ah, tak ada. Itu hanya sesuatu yang mudah." Hoshitsuki tak melihat ke arah kekasihnya. Tanganya sibuk memilih beberapa cemilan di depannya.

Murasakibara terdiam. Ia tak membantah karena ia tahu bahwa Hoshitsuki tak akan mau memperpanjangnya lagi. Ia hanya teringat akan raut kekasihnya yang begitu berbeda begitu Himuro datang. Tak sadar, kotak maibuo yang ada di genggamannya sudah berubah bentuk.

[Hiatus] Random [Author's Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang