My Song For You [Shuuna Version]

25 4 0
                                    

[Nijimura Shuuna Version]

.

Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki dan Heaira Tetsuya.

Plot is mine.

And happy reading!

.

.

Memendam masalah yang kurasakan itu sudah biasa bagiku. Semuanya tersimpan dengan rapi di setiap liukan pena yang kuampu. Namun, siapa sangka jika meredam getar jiwa kala bertemu manik matanya itu sungguh pilu?

Terpaksa, kutuangkan semuanya melalui aksara sukmaku.

(Nijimura Shuuna)

.

.

"Shuuna-senpai!"

Teriakan itu membuat gadis bersurai legam menengok ke belakang. Lalu tersenyum begitu mendapati sesosok gadis lain yang lebih kecil dari dirinya. Gadis itu pun membalas senyumannya dengan riang.

"Eh, Aiko ... ada apa?"

"Boleh pulang bersama kan?"

"Tentu saja. Ayo!"

Gadis yang sama-sama bermata cokelat muda itu pun bergandengan tangan melewati lapangan sekolah. Tak mengherankan mengingat keduanya sudah saling mengenal satu sama lain. Bahkan ada beberapa teman yang mengira mereka saudara karena sedikit mirip.

"Oh ya. Apakah Naosu-senpai tidak bisa pulang bersamamu, Aiko?" tanya Shuuna. Ditatapnya wajah putih Aiko. Membuatnya merasa gemas karena gadis itu benar-benar polos.

"Ha'i! Nao-niisama bilang, ia ada les tambahan dari sensei-nya. Oleh karena itu, ia tidak bisa pulang bersamaku," jawab Aiko.

"Ah, souka. Ai-nii juga begitu. Sekarang ia punya jadwal latihan di doujo sekolah. Katanya sih persiapan buat turnamen," timpal Shuuna.

"Kemarin Aisozou-senpai datang ke rumah lho. Mereka latihan pedang bersama."

"Eh? Pedang? Jadi, Ai-nii akan mengambil pedang untuk alat seleksinya kali ini?"

"Entahlah. Aku kurang tahu, Senpai."

"Kukira ia akan mempraktekkan trik yang diajari oleh Otou-san belakangan ini."

Keduanya terus saja mengobrol. Bahkan Aiko yang biasanya pendiam, secara ajaib malah menceritakan semua kehidupan sekolahnya pada Shuuna. Gadis yang sudah ia anggap sebagai aneki itu pun hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.

Terlalu asyik berjalan membuat mereka berdua kehilangan fokus atas lingkungan sekitar. Shuuna pun tak sengaja menabrak seorang lelaki jangkung hingga ia jatuh terduduk.

"Shuuna-senpai! Kau tak apa?" Aiko langsung menyejajarkan diri untuk membantu Shuuna yang masih mengaduh di bawah sana.

Sebuah permintaan maaf membuat Shuuna mendongak. Mempertemukan iris cokelatnya dengan netra lelaki itu. Yang berefek pada meningkatnya frekuensi detak jantung tanpa diminta.

D-dia...!

Lelaki itu membantunya berdiri. Setelah itu tersenyum karena mendapati wajah datar Shuuna yang mengucapkan terima kasih padanya. Kepalanya pun mengangguk seiring dengan kakinya yang melangkah meninggalkan tempat itu.

[Hiatus] Random [Author's Book]Where stories live. Discover now