Say It!

35 5 23
                                    

[Nijimura Shuuzou x Yousuka Ainawa]

.

Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki and Heaira Tetsuya

Plot is mine.

And happy reading!

.

.

.

Surai merah muda sepinggang itu tampak bergoyang mengikuti gerak pemiliknya yang ceria. Gadis dengan senyum yang lebar ketika menyapa itu pun membelokkan langkahnya ke sebuah ruangan gym. Ketika ia masuk, senyumnya pun semakin melebar menyaksikan latihan yang dilakukan dengan semangat.

"Konnichiwa, Minna-san!"

Momoi dengan cerianya segera menuju bench di mana anggota Kiseki no Sedai berkumpul. Sepertinya mereka baru saja beristirahat melihat Aomine dan Murasakibara yang sudah mengambil jatah minuman masing-masing.

"Nijimura-senpai, ini laporan perkembangannya!" Nada suara Momoi bahkan meninggi ketika menyerahkan papan dengan kertas kepada kapten tim basket mereka. Menandakan suasana hatinya benar-benar baik.

Lelaki bersurai kelam itu hanya mengeryit sebentar lalu segera membawa berkas yang ia terima untuk didiskusikan bersama wakilnya. Sementara Momoi segera mengambil tempat di samping Aomine yang sedari tadi memandanginya heran.

"Ada apa denganmu, Satsuki? Kau terlihat aneh sekali hari ini. Kau tidak mencicipi masakanmu, kan?" tanya Aomine. Netranya semakin menyipit melihat Momoi yang malah tersenyum ceria. Tidak terpengaruh oleh ucapan Aomine yang seperti itu.

"Sepertinya kau sedang senang sekali, nanodayo." Kali ini, Midorima yang mengambil peran. Wajahnya tiba-tiba menjadi keruh ketika Momoi malah seenaknya merebut boneka beruang yang ia bawa. Lucky item-nya itu pun harus menahan sesak karena dipeluk erat oleh gadis itu.

"Tentu saja, Midorin. Karena permintaanku akhirnya disetujui oleh pelatih!" timpal Momoi.

"Permintaan apa itu?"

"Sebenarnya, akhir-akhir ini aku sedang merekomendasikan seseorang untuk kujadikan asisten manager, Tetsu-kun. Awalnya pelatih tidak memberi izin. Namun akhirnya, ia mau meluluskannya setelah aku memberikan data orang itu. Kyaa!"

Aomine dan yang lainnya memberikan tatapan heran luar biasa melihat Momoi yang kegirangan sendiri. Bahkan perilakunya yang di luar kebiasaan itu menarik perhatian Nijimura dan Akashi yang baru saja selesai mendiskusikan laporan dari gadis itu.

"Apa kau tidak bisa memegang tanggung jawab manager seorang diri, Momoi?" tanya Akashi. Momoi pun menggeleng.

"Iie. Bukan seperti itu, Akashi-kun. Hanya saja, aku memang merasa butuh teman yang bisa kuajak untuk bicara di saat bertugas. Tentunya membicarakan masalah perempuan. Selain itu, aku juga merasa kalau kemampuannya dalam menganalisis sayang untuk dilewatkan," jawab Momoi sedikit gugup.

"Jadi asistenmu itu perempuan?" celetuk Haizaki.

"Tentu saja, Aho. Kalau tidak, mana mungkin dia mau membicarakan masalah perempuan. Kau sebenarnya mendengarkan atau tidak, sih?" Nijimura memukulkan sisi tangannya ke atas kepala Haizaki. Membuat pemuda bersurai kelabu itu mengaduh kecil.

Tak peduli dengan itu, Nijimura kembali menghadap Momoi. Lalu berkata, "jika itu demi tim, kami rasa tidak masalah. Justru bagus jika ada seseorang yang mau membantumu mengerjakan tugas untuk mengurus tim." Mendengarnya, Momoi tersenyum gugup. Membuat Akashi menyipitkan mata, curiga.

[Hiatus] Random [Author's Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang