Let Me Take Care of You

39 4 28
                                    

[Oda Naosu x Tokugawa Suzuka]

.

Disclaimer: Cybird, Heaira Tetsuya, and Asakura Haruka

Plot is mine.

And happy reading!

.

.

.

"Naosu?"

"Ya, Okaa-sama?"

"Apakah kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu?"

"Baru sebagian besar. Aku masih harus mengatur ulang jadwal penjagaan untuk malam hari."

"Istirahatlah sementara waktu."

"Arigatou, Okaa-sama. Tapi sepertinya, aku akan menuntaskan semuanya sebelum tidur."

"Jangan tidur terlalu malam. Akhir-akhir ini, kau sedikit pucat, Naosu."

"Itu hanya perasaan Okaa-sama sama. Aku baik-baik saja."

Setelah itu, tidak ada lagi adu argumen di antara ibu dan anak tersebut. Karena remaja lelaki itu terlebih dahulu membungkuk hormat, lalu meninggalkan wanita paruh baya itu menuju ruang kerjanya.

*****

Wush.

Semilir angin kali ini begitu menyejukkan. Membuat Naosu merasa nyaman. Terlebih, aroma apel yang melingkupi dirinya. Hingga dirinya betah berlama-lama duduk di antara dahan yang tertutupi rimbunnya daun itu.

Ya. Naosu tengah berada di atas pohon. Tepatnya di balik lebatnya daun pohon apel kesayangannya, Ringorosu. Sudah menjadi kebiasaannya untuk menghabiskan awal hari dengan menikmati sajian pemandangan dari ketinggian seperti ini.

Suatu hari nanti, aku akan keluar dari negara ini. Mengarungi samudra hingga tujuan, kurasa itulah yang akan kulakukan sebelum statusku dikunci di Owari. Batinnya ketika melihat awan-awan yang membumbung tinggi. Seolah menyampaikan adanya hal menarik dari tempat yang mereka naungi.

Puas menghirup udara pagi, Naosu pun segera turun dengan sigap. Ia terkekeh ketika melihat Ringorosu yang menggugurkan daunnya. Seolah tak mengizinkan lelaki itu berpisah darinya walau sebentar.

"Kau memang hanya sebatang pohon. Namun, keberadaanmu memberikan tempat untuk semua rahasiaku," bisiknya kecil seraya menepuk kulit pohon itu. Ia mengangguk kala mendapati serpihan kulit kayu yang menempel di tangannya.

Langkahnya menuju rerimbunan bunga mawar sewarna kapas di depannya. Dipandanginya tumbuhan itu lama, sebelum akhirnya mulai memetik setangkai terdekat. "Seperti biasa. Kau tidak pernah menyakitiku, Shiroka," ujarnya di depan rerimbunan itu. Dan yang Naosu katakan itu adalah benar. Ia tidak pernah sama sekali tertusuk duri bunga mawar yang ia beri nama "Shiroka" itu.

Setelah mengambil dua tangkai, Naosu bergegas menuju ruangannya. Alisnya bertaut heran mendapati sesosok perempuan dengan haori sewarna emas di depan sana. "Suzuka?" panggilnya.

Gadis itu menoleh dan mengangguk singkat. "Aku membawakan surat dari ayahmu. Dari pitanya, sepertinya ini surat penugasan," ujarnya seraya mengangsurkan gulungan perkamen yang dililit oleh pita putih.

"Ah, baiklah. Kebetulan juga aku sudah menyelesaikan tugas yang ia berikan kepadaku," timpal Naosu dingin. Sementara Suzuka hanya memandanginya heran. Atensi manik zamrud itu mengarah pada sesuatu berwarna putih lainnya di genggaman Naosu.

[Hiatus] Random [Author's Book]Where stories live. Discover now