Never End

25 3 18
                                    

[Nijimura Shuuzou x Yousuka Ainawa]

Disclaimer:  Tadatoshi Fujimaki and Heaira Tetsuya

Plot is mine.

And happy reading!
.
.
.

Bel sekolah berdering. Membuat lapangan segera terjamahi oleh beribu pijakan kaki yang hendak meninggalkan sekolah. Nyaris menutupi sebuah kisah yang hendak dimulai.

Di sudut sekolah, dimana gym berada, ia mematung dalam bayang. Mencoba menghilangkan eksistensi agar tidak diketahui. Sekali lagi, ia mencuri pandang ke dalam. Tepat bersirobok dengan sepasang mata tajam yang seketika membuatnya kembali menghilang ke dalam bayang.

Kaki itu menapak. Membawa tubuh itu pergi setelah rutinitasnya diketahui.

***

Untuk pertama kali, ia ketahuan. Meringkuk dalam tatap menghadap bumi, ia mencicit menjawab pertanyaan lelaki itu. Risih karena dipantau setiap hari, mengantarkannya untuk menemui sang pemuja hati.

Dari sini, awal kisah itu dimulai.

***

Bertemu pertama kali, canggung melingkupi. Pertemuan kedua, hanya sapa yang ada. Kali ketiga, bertukar kabar sementara. Keempat kali bertatap muka, lelaki itu mengajaknya. Berdua ke taman, menghabiskan waktu bersama.

Setelah itu, walau kadang ego mengkhianati, ia masih suka mencuri pandang ke arah si lelaki. Tak lelah menatap onyx yang senantiasa bercahaya itu. Menyimpannya rapat-rapat dalam bilik di balik netra kecoklatan.

Hingga akhirnya, ajakan keluar kembali menghampiri. Kali ini, habiskan masa dalam keramaian pasar malam. Dengan ujung, lelaki itu mengungkap rasa yang sudah lama terpendam.

Berurai air mata, gadis berkacamata itu mengiyakan. Karena akhirnya perasaannya tak bertepuk sebelah tangan.

***

Menjalin hubungan dengan kakak tingkat agak menyusahkan. Gadis itu tahu akan hal itu. Membuatnya tak mempermasalahkan mengapa lelakinya tak kunjung memberi kabar. Atau tak menemani di kala pulang.

Menyemangati, hanya itu yang bisa ia lakukan. Beberapa kali mencoba membawa bekal, yang dibalas tepukan singkat di kepala. Senyum di bawah sorot mata tajam itu sudah cukup untuk membalas budinya.

Hingga akhirnya, waktu itu tiba. Di mana Elang-nya akan bebas dari sangkar yang sama. Namun, siapa sangka Elang-nya itu justru akan mengarungi samudra, memilih habitat di seberang benua?

"Aku akan pergi ke Amerika."

***

Enam tahun sudah, sapa mereka tergantikan dalam ukiran pena. Jalinan tangan berubah menjadi ketikan di dalam layar. Serta senyum yang berubah dalam digital.

Tak pernah ia pungkiri, bahwa ia lelah menjalani hubungan seperti ini. Inginnya bersama sosok yang bisa ia gapai. Saling menggenggam di bawah rembulan, saling bertukar senyum dalam kebersamaan.

[Hiatus] Random [Author's Book]Where stories live. Discover now