O7. Pengakuan Yerin

3K 354 20
                                    



Kedua tangan mungil milik Eunha terus mengepal. Seolah sebagai tempat pembuangan maka gadis itu menyimpan segala rasa khawatirnya pada kepalan tangannya, perwakilannya sebab tidak bisa menggenggam tangan kekar milik suaminya itu.

Mata sayu pertanda kurang tidur terlihat semakin membuat penampilan Eunha semakin menyedihkan, ditambah saat ini didepannya ada sosok Jungkook, suaminya yang sedang terbaring lemah.

Sesekali Eunha menggiggit bibir bawahnya sekedar berusaha agar tangisnya tidak pecah. Bukannya tidak mau memperlihatkan rasa sedihnya, hanya saja Eunha terlalu sulit untuk mengungkapkan segala perasaannya saat ini. Ia bingung, dan ia takut keliru jika rasa yang ia rasakan kini adalah tangisan iba. Bukan tangisan takut kehilangan akan sosok suaminya.

"Tidurlah, biarkan aku yang menjaganya." Taehyung menyentuh pundak Eunha dengan penuh perhatian. Pria itu terlihat begitu khawatir saat sedari tadi ia terus melihat Eunha berdiri mematung tanpa gerak sedikit pun. Ia takut, jika kondisi Eunha akan memburuk karena hal ini.

Eunha menggelengkan kepalanya tanda ia menolak untuk diperintah oleh Taehyung. Perlahan tangan Eunha menjauhkan jemari Taehyung dari permukaan pundaknya sebab ia tak ingin jika kini fokus pada suaminya malah berpindah pada fokusnya pada Taehyung.

Seolah mengerti, Taehyung pergi menjauh begitu saja dan kini pria itu hanya duduk termenung menatapi Eunha yang terus berdiri mematung memperhatikan sosok suaminya.

Jam sudah menunjukkan pukul 4 dini hari, dan Eunha sama sekali belum mengistirahatkan tubuhnya. Bayangkan, betapa lelahnya dia seharian ini setelah berlarian menuju kantor Jungkook dikarenakan tidak ada transportasi umum pada waktu itu. Ditambah, ia harus membantu Taehyung untuk membopong tubuh Jungkook dari lantai teratas sampai ke tempat ini. Gadis itu memang mungil, tetapi kekuatan fisik dan hatinya sungguh luar biasa dan diluar dugaan.

"Jungkook!"

Tiba-tiba lamunan Taehyung buyar, saat dengan begitu tiba-tiba juga Eunha berteriak memanggil nama suaminya. Dan itu membuat Taehyung refleks bangkit dari duduknya.

"Taehyung. Jungkook..." Eunha melirik Taehyung yang berada dibelakangnya. Gadis itu berusaha memberi tahu Taehyung jika suaminya kini telah siuman.

Terlihat kini sosok angkuh Jungkook yang selalu arogan dan kasar berubah menjadi sosok Jungkook yang begitu lemah dan tidak bertenaga. Melihatnya seperti ini sudah cukup membuat Eunha semakin ingin menangisinya.

"Kau.." Kalimat Jungkook menggantung saat dirinya melihat ada sosok Eunha berada dalam satu ruangan bersamanya. Maksud hati ingin memaki namun fisiknya yang lemah tidak mengizinkan niatnya untuk terlaksana.

Dengan tubuhnya yang terasa begitu sangat lemah, Jungkook memaksakan dirinya untuk mendudukkan tubuhnya itu.

"Kenapa kau tidak mau mendengarkanku.." Dengan suara yang lirih, juga dengan perasaan ketakutannya Eunha berusaha untuk tetap berbicara pada Jungkook. Meski tahu jika Jungkook tidak mungkin akan menanggapinya, tetapi dengan sedikit berusaha bukankah itu akan lebih baik lagi?

Rasa kesal Eunha pada suaminya tersebut sejujurnya sudah tidak bisa ia tutupi lagi. Maunya kini ia memakin pria itu kemudian memakinya dengan berbagai kata beracun sampai pria itu tersadar bahwa dia adalah pria terbodoh di alam semesta ini. Karena, tidakkah pria itu mengerti bahwa semua yang Eunha lakukan siang kala itu adalah untuk menghindari kejadian menyedihkan seperti sekarang ini?

"Keluar dari kamarku." Ucap Jungkook, keluar dari topik pembicaraan. Agaknya pria itu sedikit merasa harga dirinya tertindas saat mengetahui jika apa yang diucapkan oleh istrinya siang itu adalah benar.

False Vows, True Love to ForeverWhere stories live. Discover now