Hai semuanya, sebelumnya aku mau minta maaf karena aku suka telat update T T bukan sengaja kok, aku maunya update tiap minggu atau bahakn tiap hari tapi apa daya waktu tidak mendukung. Eaaaaaaaa
Selamat membaca! Dan mungkin ini part terakhir buat ff ini T n T
***
"Hngg?"
Jungkook berguman kecil dalam tidurnya saat aku memeluknya. Ia begitu menggemaskan saat ia tertidur, namun begitu tampan saat membuka matanya. Dan bukankah itu sangat curang? Aku tersenyum kecil saat kusadari Jungkook sedikit membukakan matanya ditengah rasa lelahnya, ia lantas menyambut pelukanku dan membalas memelukku lebih erat lagi.
"Selamat pagi, sayang." Ucapnya, kemudian mengecup pucuk kepalaku. Tentu saja, itu adalah sesuatu yang tidak pernah gagal untuk membuatku tersenyum lebar. "Kau sangat wangi, sudah mandi?" kembali Jungkook bertanya, dan aku mengangguk. "Pantas saja," ucap Jungkook dengan sedikit terkekeh.
"Kookie, hari kau ingin sarapan dengan apa?" tanyaku yang sedikit demi sedikit demi sedikit melepaskan tubuhku dari cengkraman Jungkook. "Oh, ya! Hari ini tidak ada aku dalam menu sarapanmu, tuan." Tambahku dengan cepat, sebab Jungkook selalu menjawab seperti itu dan lantas menerkamku.
"Huh?" Jungkook terkejut, ia mengangkat kepalanya. "Kenapa tidak? Kau adalah menu kesukaanku!" lantas ia terduduk tepat disampingku yang masih terbaring.
Aku bangkit dari tempat tidur. "Pagi ini aku ingin menunjukkanmu sesuatu. Oleh karena itu, cepatlah bersikhan dirimu." Lantas berjalan pergi meninggalkan Jungkook sendiri di kamar kami.
"Apa itu! Hei, Jeon Eunha!!!" teriak Jungkook dan aku mampu mendengar teriakkannya yang keras itu dibalik pintu kamar. Aku tidak tahan lagi, Jungkook yang terus berteriak bertanya penuh penasaran padaku membuatku menjadi tidak sabar untuk menunjukkannya segera padanya. Baiklah, mungkin aku tidak perlu menunggu lama lagi.
Aku beranjak berjalan kembali menuju kamar, dengan sedikit tertawa aku mencoba untuk tidak mempedulikan Jungkook yang terus menatapku dengan kerutan mie di keningnya.
"Haha. Baiklah, baiklah. Aku akan menunjukkannya segera padamu. Sebentar, ya?" lantas aku membuka laci nakas dan membawa sebuah album foto yang belum lama ini aku simpan sebagai kenangan. Ya, aku membawa album ini dari rumah orang tuaku saat liburan musim semi tahun ini.
"Apa itu? Sebuah kejutan? Kurasa bukan." Tatapan Jungkook terus terpatri pada album foto yang aku pegang, ia bahkan seperti kucing yang sedang menatap serius mainan kesukaannya. Hahaha menggemaskan!
"Tentu saja ini kejutan! Ini adalah album foto keluargaku, disini kau bisa mengenali seluruh keluargaku dimulai dari kakek dan nenek buyutku." Jawabku yang tidak terima dengan ucapan Jungkook. Bagaimana pun itu, meskipun ini hanya sebuah album foto, ini tetaplah sebuah kejutan untuknya.
"Oh, benarkah? Baiklah, kemari. Kau membuatku menjadi penasaran."
"Tunggu sebentar, ini seharusnya dibuka dengan cara berurutan agar kau bisa memahaminya." Aku menahan album foto yang akan sempat Jungkook ambil. Aku menggenggamnya erat dan tidak akan membiarkan Jungkook menyentuh.
"Apa fikirmu aku sebodoh itu???? huh??" Jungkook lantas memelukku dari belakang, membuatku terperanjat dan terbaring. "Ayo berikan albumnya padaku." Pintanya namun aku tetap bersikeras untuk tidak membiarkannya menyentuh album foto keluargaku.
"Tidak akan, kau memerlukan bimbinganku untuk memahami silsilah keluarga kami, Jeon Jungkook!" dan jawabanku malah membuat pelukan Jungkook semakin kencang.
YOU ARE READING
False Vows, True Love to Forever
FanfictionMarriage life of Jung Eunha and Jeon Jungkook.