12. Selamat Tinggal, Jungkook

3.7K 353 44
                                    

"ASTAGA, APA YANG KAU LAKUKAN JEON JUNGKOOK!!!"

Teriakan seorang wanita parubaya melengking dan menusuk kedalam gendang telinga Jungkook dan Lalisa. Lantas suara itu membuat Jungkook dengan cepat mendorong tubuh Lalisa sehingga gadis itu mendapat sedikit benturan dikepala yang membentur kursi yang diduduki olehnya.

Mata Jungkook membulat, lidahnya kelu dan nafasnya tercekat saat Jungkook sudah menyadari bahwa kedua mertuanya sudah berada diambang pintu utama rumahnya. Jungkook lupa, jika ia tidak kembali menutup pintunya. Dan salahnya juga kenapa dia harus ikut terlarut dalam suasanyanya bersama Lalisa.

PRAKK

Eunha yang terkejut dengan tidak sengaja ia menjatuhkan sebuah piring. Suara ibunya yang melengking telah membuatnya hilang keseimbangan. Sebab, tidak biasanya ibunya berteriak. Untuk berteriak padanya maupun pada Ji-in tak pernah ibunya lakukan, dan sekarang ia mendengar ibunya berteriak pada Jungkook?

"Ibu?" Guman Eunha dan berlari ke sumber suara tanpa membereskan pecahan piring yang berserakan di lantai dapur.

Langkahnya begitu tergesa. Betapa tidak? Ia takut jika sesuatu telah terjadi pada mereka.

Tetapi sedetik kemudian langkahnya mulai melambai dan terkesan gontai. Sosok kedua orang tuanya dan Lalisa yang sudah berada dirumahnya lah yang sudah membuat Eunha begitu lemas sekitaka. Dirinya kecewa dan kepalanya terasa berat ketika ia lagi-lagi harus kembali bertemu dengan gadis cantik penggoda suaminya itu.

"Eunha, jelaskan semuanya pada kami. Apa Jungkook selalu mengajak perempuan ini masuk kedalam rumah kalian?" Dengan tegas Ayah Eunha, tuan Jung menunjuk kearah Lalisa dengan begitu kasar dan terkesan tidak sopan. Bagaimana tidak, saat ini tuan Jung begitu kesal pada Lalisa karena telah mengganggu rumah tangga anaknya.

Manik indah Eunha mulai meredup saat kedua matanya terarah pada sosok Lalisa yang masih menggandeng lengan Jungkook dengan eratnya. Meski wajah gadis itu terlihat ketakutan, tetapi Eunha yakin jika saat ini Lalisa tengah merayakan kemenangannya.

"Ayah, Ibu...ini semua salah faham." Jungkook mencoba menjelaskan semuanya.

Benarlah, perasaan Jungkook kini begitu hancur saat mengetahui ia harus melihat Eunha kehilangan kebahagiaan kedua orang tuanya. Melihat selama ini Eunha selalu saja bertahan dengan semuanya dan selalu memohon pada Jungkook untuk tidak membiarkan kedua orang tuanya mengetahui tentang hubungan Jungkook dengan Lalisa. Namun apa yang Jungkook lakukan? Pria itu malah memperburuk keadaan dan seolah telah mengingkari semua perjanjiannya dengan Eunha yang tidak akan bertemu lagi dengan Lalisa.

Padahal selama ini Eunha sudah menjaga jaraknya dengan Taehyung untuk memenuhi semua janji dan kesepakatannya pada Jungkook.

"Kami melihatmu berciuman dengan wanita ini, apanya yang salah faham?!" Bentak tuan Jung.

Tampak kini ibu Eunha begitu terpukul hingga ia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia merasa telah salah karena memaksa Eunha untuk menikah dengan Jungkook dan menyesal karena tidak pernah mengindahkan penolakan Eunha kala itu.

"Berciuman...?" Batin Eunha, dan pandangan kedua matanya langsung menukik tajam pada Jungkook. Terlihat pula kini Jungkook terus menunduk karena tidak sanggup untuk menghadapi Eunha dan kedua orang tuanya.

Bodohnya Lalisa, kenapa dia hanya diam? Bukannya ikut menjelaskan bahwa sebenarnya Jungkook sudah menyuruhnya untuk pulang. Mungkin Lalisa tidak mau melewatkan momen kemenangannya siang ini.

"Ayah, sudah kukatakan itu semua kesalahfahaman saja. Aku-"

"Sudah! Berhenti. Ibu tidak mau mendengar penjelasanmu, Jungkook. Dan yang ibu mau adalah agar kalian segera mengurus surat perceraian kalian. Ayo sayang kita pulang, aku tidak kuat berada terlalu lama disini." Ucapan nyoya Jung membuat hati Eunha bahkan Jungkook bergejolak.

False Vows, True Love to ForeverWhere stories live. Discover now