O9. Musim Dingin yang Panas

3.6K 377 17
                                    


"Kenapa aku kembali dihukum untuk tidak keluar dari rumah? Aku bahkan sudah berhenti dari pekerjaanku." Tanya Eunha pada suaminya yang kini tengah duduk disofa dan asik memainkan ponselnya.

"Jungkook, jawab aku. Kenapa kau tidak menepati janjimu." Ulang Eunha, nampaknya ia sudah mulai kehilangan kesabarannya.

"Tsk." Jungkook berdesis, membuat Eunha refleks terdiam karena takut.

"Eunha, kemarin sore kau pergi bersama Taehyung tanpa seizinku bahkan kau pulang larut malam. Apa kau masih tidak sadar dimana letak kesalahanmu?" Jungkook balik bertanya. Kini kaki kanannya menopang diatas paha kirinya.

Benar, Eunha kini ingat. Semalam ia pulang begitu larut karena kala itu Eunha tengah berkumpul bersama Taehyung dan Yuju hingga membuatnya lupa waktu. Ditambah, saat Eunha tahu akhir-akhir ini Jungkook telah berubah membuatnya sedikit tidak segan untuk melanggar peraturan yang telah Jungkook berikan pada Eunha.

"Maaf." Akhirnya Eunha mengakui kesalahannya. Gadis itu menunduk lalu menunggu Jungkook untuk melanjutkan menceramahinya.

Ia pasrah jika memang pagi ini ia harus sarapan dengan menerima hukuman dari Jungkook. Pasalnya, ia pun kini tengah kecewa pada dirinya sendiri karena sore kala itu ia gagal menahan Yerin agar tidak pergi.

Bukan gagal, tetapi lebih tepatnya ia terlambat.

Jungkook berdiri dari duduknya. "Kau kumaafkan, asal kau berhenti untuk menemui pria bernama Taehyung itu. Bagaimana? Mau kumaafkan?" Tanya Jungkook. Entah, kini bayangan Eunha tentang Jungkook yang akhir-akhir ini telah berubah malah kembali teringat pada Jungkook yang lama. Yang kasar dan seenaknya.

"Kenapa? Taehyung sahabatku. Bagaimana bisa aku tidak menemuinya?" Pandangan Eunha terangkat dan langsung terarah pada sosok Jungkook yang sedang berdiri tepat dihadapannya.

Terlihat Jungkook mengangkat kedua bahunya. "Karena aku suamimu?" Jawabnya.

"Baiklah, aku akan menurutimu asal kau pun tidak kembali menemui Lalisa. Bagaimana? Mau kupatuhi?" Seolah menantang, Eunha dengan beraninya membalikkan keadaan.

Jika tidak begini, Jungkook akan kembali berlaku sesukanya terhadap Eunha. Dan sebelum itu semua terjadi maka yang harus Eunha lakukan adalah berontak, membuktikan pada Jungkook bahwa Eunha pun bisa sama sepertinya.

"Hah? Bagaimana bisa kau melarangku, Lalisa adalah kekasihku." Protes Jungkook.

Kini giliran Eunha yang mengangkat kedua bahunya. "Karena aku istrimu?"

Hebat. Itulah satu-satunya kata yang dapat mewakilkan Eunha dimata Jungkook sekarang. Pria itu sedikit kagum karena kini Eunha sudah mulai berani untuk melawannya. Mungkin Eunha sadar jika Jungkook telah memperlihatkan kelemahannya. Ya, kini Jungkook lemah untuk berlaku kasar pada Eunha.

Jungkook sedikit berfikir. Apakah ia harus menuruti permintaan istrinya ataukah tidak? Tetapi, ini sudah hari ke-empat Lalisa tidak menemuinya dan bahkan untuk mengiriminya pesan sekedar memberi kabar pun sama sekali tak Lalisa lakukan. Kemana gadis itu?

Mungkin Eunha kali ini menang. Jungkook memang harus menuruti apa maunya, berhubung sudah selama ini Lalisa tak muncul dan besar kemungkinan Lalisa sudah melupakannya. Meski sulit tetapi Jungkook harus mulai terbiasa untuk bisa hidup tanpa Lalisa, gadis yang begitu ia cintai sampai membuatnya berlaku bodoh seperti sekarang.

"Baiklah. Jika itu akan membuatmu menjauh dari pria itu. Akan aku lakukan semua yang kau minta." Jawab Jungkook, membuat Eunha terkejut dan mematung dari posisinya.

False Vows, True Love to ForeverWhere stories live. Discover now