18. Hitam dan Putih

3K 359 35
                                    


Kalo ada typo kasih tahu aku ya, biar bisa aku benerin :D


***

"Bu..aku..."

"Aku tidak mau."

Ibunya terkejut, ini benar-benar diluar dugaannya. Ia bahkan tidak pernah berfikir bahwa Eunha akan menolak permintaannya dan memilih untuk tetap bercerai dengan Jungkook.

"Kau tidak bisa menolaknya. Kami sudah membicarakan ini dengan Jungkook dan kedua orang tuanya. Dan mereka sudah menyetujuinya."

Hati Eunha semakin sakit. Ia merasa tidak dihargai oleh kedua orang tuanya, seolah bukan anak dan seolah ia adalah boneka. Tidak bisa kan mereka merasakannya? Eunha ingin sejenak melepas rasa jenuhnya dengan semua masalah ini. Eunha ingin sedikit merasakan kembali kebebasannya tanpa harus kembali merasakan sakit hati.

"KUBILANG TIDAK MAU, BU!" Teriak Eunha, lantas berlari menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Suara Eunha yang nyaring sukses membuat Ji-in dan Ayahnya masuk ke dalam rumah. Suasana yang sunyi dan luas rumah yang tidak seluar rumahnya dengan Jungkook membuat suara sekecil apapun dapat terdengar begitu jelas.

"Bu, ada apa?" Tanya Tuan Jung seraya menggendong Ji-in.

Dan..

BUUGGHH

Eunha membanting pintu kamarnya dengan keras.

Suara pintu itu lantas membuat Tuan Jung dan Ji-in terjebak dalam seribu pertanyaan.

"Ji-in, maaf Ibu dan Ayah tidak bisa menemanimu bermain. Kau bisa bermain sendiri kan?" Nyonya Jung mengelus lembut surai anak bungsunya itu.

Ji-in yang mengerti dengan situasi pun memilih untuk menuruti permintaan Ibunya. Ia kemudian turun dari gendongan ayahnya dan berlari ke luar untuk bermain di halaman seorang diri.

"Eunha menolak untuk membatalkan perceraiannya." Jelas Nyonya Jung saat sosok anak termungilnya sudah hilang dari jangkauan pandangnya.

"Apa?!"

"Dia bahkan berteriak padaku. Ini pertama kalinya ia seperti itu." Dada Nyonya Jung terasa sesak. Bukan sesak karena menyimpan dendam atas sikap tidak sopan Eunha, tetapi sesak karena ia mengerti bahwa sikap Eunha tadi adalah sebuah perlawanan terakhir yang Eunha keluarkan untuk pertahanannya.

Mengingat sudah sering Eunha memilih untuk diam saat ia diminta untuk ini dan itu oleh kedua orang tuanya, kali ini adalah yang terburuk. Bisa dibayangkan seberapa menyakitkannya Eunha jika ia harus menuruti apa kemauan kedua orang tuanya.

Tentu saja, Eunha tidak mau kembali bersama seorang pria yang sudah menanamkan benih pada wanita lain.

***

"Jadi, apa maksudmu dengan menghindariku selama ini?"

Pertanyaan tersebut menyambut Yerin yang baru saja duduk di kursi kerjanya. Ya, hari ini adalah hari pertama Yerin kembali bekerja di tempat lamanya setelah ia pergi ke Hongkong untuk memenuhi tugas dari tuan Lee.

Yerin terkejut, ia tidak tahu jika di dalam ruangannya sudah ada Taehyung yang sedang duduk di sofa yang terletak di sudut ruangannya.

"Astaga, Kim Taehyung. Sejak kapan kau disini." Yerin balik bertanya. Nampak bahwa dia tidak mempunyai jawaban yang pasti untuk pertanyaan Taehyung.

False Vows, True Love to ForeverWhere stories live. Discover now