11. Takut

3.1K 332 32
                                    

Wow wow santai ya, jangan pada marah ke Jungkook. Tolong anakku jangan keseringan dihujat kasihan nanti dia makin depresi 😂😂

"Wah, kau sudah berani datang untuk menemui kekasihku, ya?"

Suara Lalisa yang terdengar semakin menambah rasa sakitnya itu telah membuat Eunha menghentikan tangisnya dan mengusap seluruh permukaan wajah cantiknya yang sudah dibanjiri oleh airmata.

"Astaga, apa kau menangis karena melihatku dan Jungkook berciuman didalam?" Lalisa menunjuk kearah ruang kerja yang ada dibelakangnya. "Oh, kasihan. Maafkan aku ya. Aku pergi." Lalisa menepuk pundak Eunha dan berjalan dengan sangat angkuh juga arogan. Bisa-bisanya Lalisa berkata seperti itu disaat Eunha merasa menderita dan sakit hati karena perbuatannya.

Bagaimana pun juga Eunha adalah istri sah dari Jungkook yang ia sebut sebagai 'kekasih' nya.

Tanpa banyak kata, Eunha kembali untuk pulang. Ia tahu, suaminya tidak apa-apa dan ia tidak perlu mengkhawatirkannya. Lagi pula kehadirannya sendiri tidak akan mungkin membuat suaminya senang.

***

Eunha pulang dengan keadaan yang begitu buruk. Sepanjang perjalanan, gadis mungil ini tidak berhenti menangis membuat sopir taksi yang membawanya pulang sedikit khawatir.

Bahkan saat kini ia sudah sampai di rumahnya pun ia tetap menangis dan memutuskan untuk mengurung dirinya di dalam kamar. Masa bodo jika malam ini ia tidak menyambut kepulangan Jungkook seperti biasa ia lakukan disetiap harinya.

TIIIT

Eunha mendengar suara pintu rumahnya terbuka, dan ia yakin bahwa itu adalah suaminya, Jungkook. Terdengar pula suara Jungkook yang menggema memantul pada setiap dinding rumahnya yang sepi saat memanggil namanya. Namun, walaupun sudah berkali-kali Eunha mendengarnya, Eunha tetap tidak mau keluar dan turun untuk menyambut suaminya.

Sebab malam ini ia merasa sangat buruk.

TOK TOK

Jungkook mengetuk pintu kamar Eunha, membuat gadis itu terperanjat dan tidak bisa menahan dirinya untuk tetap diam.

Dengan cepat ia beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintunya.

Benar saja, saat pintu terbuka sudah terlihat Jungkook berdiri didepan kamarnya. Untuk pertama kalinya, Jungkook mengetuk pintu kamarnya dan untuk pertama kalinya pula Jungkook berdiri tepat dikamarnya setelah sekian lama Jungkook menahan diri untuk tidak memasuki kawasan istrinya, selain dapur tentunya.

GREEP

"Ada apa? Mengapa menangis?" Jungkook terkejut saat Eunha dengan tiba-tiba memeluknya.

"Aku takut...." Dengan suara yang bergetar Eunha berusaha untuk memberitahu Jungkook alasan mengapa ia tiba-tiba memeluk Jungkook.

Memang lancang, tetapi saat ini ketakutan Eunha benar-benar terasa sangat nyata dan membuatnya tidak bisa berfikir panjang lagi seperti biasa. Ia takut jika Jungkook akan pergi bersama Lalisa dan kembali meninggalkannya.

Jungkook menjatuhkan tas yang sedari tadi dipegangnya, mengosongkan tangannya itu untuk memeluk balik sosok istrinya yang nampak benar-benar ketakutan. Memang, saat ini perasaan Jungkook pun sama halnya seperti Eunha. Ia masih terus berdalih jika kini ia mulai menyukai istrinya.

Tetapi, saat ia akan menyadari perasaannya itu....Lalisa malah kembali hadir dan menyisakan kenangan buruk bagi Jungkook. Sebuah kenangan buruk yang membutuhkan sebuah obat untuk membuat semuanya terlupakan oleh Jungkook. Namun justru obat itu malah membuatnya kembali mengharapkan Lalisa dan melupakan semua perbuatan Lalisa yang sudah Lalisa lakukan padanya.

False Vows, True Love to ForeverWhere stories live. Discover now