#2

5.6K 443 39
                                    

Jimin POV

Dia sedang merapikan tempat tidurku. Dan membersihkan piring dan gelas ke atas nampan.

"Taehyung-ah!! Apa kau akan merawat pasien lain selain aku? " tanyaku penuh rasa penasaran. Aku dengar kabar itu dari mulut si suster2 rempong disini.

"Ne.. Tapi aku gak bisa merawat 2 sekaligus pasien. Kau akan dirawat oleh perawat baru. Dan aku lihat dia cantik! " jawabnya sambil mengancungkan jempol. Dan melanjutkan pekerjaannya.

"Jinjja? Trus kau akan merawat siapa? Apa dia cantik juga? " tanyaku lagi dengan mendekat padanya.

"Aku bakalan ngerawat seorang cewek buta. Aku hanya melihat sekilas sih, jadi tak tahu cantik apa nggak. " jawabnya sambil mengangkat bahunya.

Aku hanya menanggapinya dengan anggukan paham.

"Baiklah, sekarang kau tidur. Besok ada jadwal terapi buatmu. Jaga kesehatanmu ya. ". Setelah ia memberiku obat dan makan. Dan semua beres. Ia beranjak akan keluar dari kamarku ini.

"Ahhhh... Bogosipo!!! ". Aku langsung memeluk manja dia dari belakang. Ini adalah terakhir kalinya ia mengurusku. Selama bertahun-tahun belakangan ini. Aku bakalan kangen dengannya.

Aku sudah menganggapnya sebagai My Soul Brother ku. Padahal aku sudah memiliki seorang kakak laki-laki. Tapi aku lebih dekat dengannya. Dia baik. Dia sabar. Dia beda dengan kakak kandungku.

"Ya!!! Michosseo!! Lepaskan!! memalukan tau!! "berontaknya yang berusaha lepas dari pelukanku. Hehehe aku sangat suka menggodanya. Eittss... Tapi tenang aku masih waras kok. Aku masih tertarik dengan lawan jenis.

Aku lepaskan pelukannya sambil cengar cengir membiarkan dia keluar dari sini.

"Ta-Ta Taehyung-ah, ini bukan perpisahan, eoh!! Kunjungi aku setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik, setiap hembusan nafas, setiap kedipan mata! ". Ucapku yang begitu cepat dan melambaikan tanganku kearahnya di ambang pintu.

"Aaarrrggghh!!... Cerewet sekali kau itu!! " . Ia langsung berbelok kekanan meninggalkan ruanganku yang terbuka.

Taehyung tau kalo aku suka angin sepoi2, dan sekarang waktunya angin itu bernari-nari masuk kamarku. Makanya ia sengaja tak menutup pintu. Kebetulan juga kamarku ini dekat taman mini.

Pokoknya menyenangkan deh disini.

Aku mempersiapkan diri untuk tertidur. Mengingat ini sudah malam jam 7 pm. Ini memang jam tidur khusus orang sepertiku saja.

Aku mulai menutup mataku perlahan. Dan merasakan kenyaman berbaring di kasur favoritku. Aku bahkan lupa rasanya tidur diranjang di rumahku. Aku sudah dirawat disini sudah hampir 2 tahunan lah.
Jika Pulang kerumah harus ijin kesana kemari. Ribet!

Mending disini. Makanan ada yang masak, makan ada yang nyuapin, pengen ini pengen itu gampang. Pokoknya aku disini seperti raja saja. Hahahah.

Oke balik lagi ke proses tidurku.

Aku menutup mataku dengan menaikkan sedikit selimut hingga menutupi badanku seutuhnya.

Aku mulai terlelap....

Eoh? Kenapa perutku terasa geli ya?

Aku membuka mataku lagi. Dan lihat siapa yang menggelitik perutku ini.
Dia seorang yeoja yang sedang menekan-nekan perut ABSku tanpa rasa sungkan.

"Ige Mwoya? ". Ujarnya bingung dengan benda yang dia tunjuk2 ini.

Apa dia tak punya mata?

Aku lihat dia membuka matanya. Tapi kepalanya sedikit mengangkat keatas. Aku masih memperhatikannya.

Apa jangan2 dia itu...

DON'T BE BLIND; PJM ✔Where stories live. Discover now