#4

3.8K 327 52
                                    

Hami POV

Tek.. Tek.. Tek..

Aku memukulkan tongkatku ke bawah kanan kiri untuk meraba sekitarnya. Hari ini adalah jadwalku untuk menghafal seluruh sudut dan bagian dari rumah sakit ini. Aku juga ingin bisa berjalan-jalan sendiri jika aku mau.

Kakiku melangkah perlahan kearah depan. Terkadang aku menabrak tembok. Terkadang juga aku menyenggol sesuatu disana. Maklum belum terbiasa.

Aku terus menggeser-geserkan tongkatku ke lantai.

"Awwww! Sakit tau! ".

Suara itu persis seperti orang yang kemarin. Suara yang lembut dan merdu ini. Dia kesakitan karna terkena tongkatku tadi.

"Jimin? Benar? ". Tanyaku pada suara itu.

"Kenapa kau bisa tahu kalo ini aku? " dia juga bertanya.

"Wahhh...  Sekarang aku bisa menghapal suara orang lain!". Aku menarik lebar mulutku dan bertepuk tangan karna bangga pada diriku sendiri.

"Jimin-ah! Apa kau punya kebab lagi? Aku lapar. Aku tak mau makan bubur itu lagi.." pintaku yang sedikit merengek padanya.

"Pergi saja sendiri ke kantin! ".

Hah!?! Kenapa dia itu? Lagi PMS ya,  sewot gitu.

"Tapi kan kau perawatku??! Seharusnya kau menuruti perkataanku??!". Tanyaku heran pada orang ini. Beberapa menit setelah aku bertanya tadi. Dia tak menjawabnya. Aku tak merasakan hadirnya didepanku.

"Jimin-ah!! Kau dimana?? " . Dengan meraba kedua tanganku untuk mencari Jimin. Tpi dia tak ada. Sampai-sampai aku memutar tubuhku 360° pun belum menemukannya.

Kenapa aku takut sekali kalo dia tak ada?? .

Aku meneruskan jalanku kedepan dengan tongkatku. Aku panik sekali.

Dia dimana?
Aku sedikit mempercepat langkahku. Jujur aku tak tahu sekarang aku ada dimana. Sampai-sampai....

Brukkk...
"Awww! "
Aku menabrak seseorang. Dari teriakannya ini sepertinya dia seorang cewek.

"Mianheyo. Aku tak melihatmu. " aku membungkukkan badanku karna merasa bersalah.

"Tidak papa. Berdirilah! ". Dia menyuruhku untuk tegap lagi dengan tangannya yang lembut.

"Emang kau mau kemana? "tanyanya padaku.

"A-aku ingin ke kantin.. " .

"Baiklah aku akan mengantarmu. Ayo". Ya ampun dia baik sekali. Pasti dia cantik seperti hatinya.

Dia mengarahkanku belok sini, belok situ. Perjalanannya lumayan panjang sih. Bagaimana kalo aku sendirian ke sana? Bakal nyasar masuk lagi.

"Duduklah. Kau ingin makan apa? ". Ia mengarahkan tubuhku ini ke salah satu bangku disini. Pasti sudah sampai dikantin.

"Aku mau kebab! ". Jawabku semangat 45 dan tersenyum lebar. Aku tahu sekarang ini sifatku seperti  Childish pada orang asing ini. Biarin pokoknya makan kebab hari ini.

"Baiklah tunggu sebentar ya.. " suara langkah kakinya itu mulai samar.  Menunjukkan dia pergi dan mengambil makanan itu.

Tanpa bantuan Jimin aku juga bisa makan kebab.

Aku duduk dengan melipat kedua tanganku keatas meja. Aku memainkan jariku untuk membuat nada di meja besi ini.

Srakkk...

Aku dengar bangku disebelahku ini ditarik dan kemudian ada yang mendudukinya. Kemudian terdengar suara piring yang ditaruh ke meja itu. Setelah itu terdengar suara lagi yang sedang memotong sesuatu yang ada diatas piring tersebut.

DON'T BE BLIND; PJM ✔Where stories live. Discover now