8. Balas Dendam Sama Mantan Versi Nada

80.4K 7.3K 160
                                    

Vote dulu sebelum baca!!  Hehe

***

'Balas dendam terbaik menurut versi Aruna Zahrani Qotrunada itu memperbaiki penampilan dari mulai wajah dan tubuh. Sehingga kalau tanpa sengaja Nada bertemu lagi dengan Kak Wildan,  dia berharap Kak Wildan akan merasakan sedikit penyesalan karena telah meninggalkan nya'

Maka dari itu,  aku tak pernah lupa memakai krim pagi atau krim malam ku. Selalu membasuh wajah ku dengan sabun muka. Dan tentu nya tak pernah melewatkan weekend tanpa berolahraga.

Training berwarna hitam telah melekat membekap kaki ku.  Dan kaos polos yang ku padukan dengan jaket olahraga ku pakai sebagai atasan ku pagi ini.

Hari minggu ini,  rencana nya aku memang akan lari di taman kota.

"Maaf ya aku ga bisa nemenin kamu lari" Daffi berujar penuh penyesalan

"Ga masalah Daf. Santai aja" tangan ku terkibas di udara

Hari ini Daffi memang ada acara jalan santai di kantor nya.  Yah,  mau bagaimana lagi weekend ini kami benar benar tak punya waktu kencan yang cukup.  Apalagi dengan pekerjaan ku yang semakin banyak.

Tadi malam saja,  pulang dari Happy Suki aku langsung duduk fokus di depan laptop ku. Mengerjakan laporan yang di mintai bos tak waras itu.  Bayangkan,  dia meminta laporan gaji karyawan setaun berada di meja nya jam 9 pagi.  Yang benar saja?  Dia memang berniat membuat ku mati muda. Atau membuat ku tak punya kehidupan sosial sama sekali. Bahkan mungkin juga akan membuat ku jadi jomblo menahun,  karena pacar ku lelah berpacaran dengan wanita yang tak punya waktu untuk nya.

Laporan itu memang belum selesai.  Rencana nya nanti pulang lari,  akan ku kerjakan lagi sisa nya.

"Yaudah. Hati hati ya di jalan nya" ujar ku seraya membuka hendle mobil

"Kamu juga hati hati ya lari nya. Kaca mata kuda nya pake.  Mata nya jangan jelalatan ya!! "

Seketika aku memutar bola mata ku. Berlebihan sekali Daffi ini.

"Ah sial.  Ko aku berasa punya feeling ga enak ya biarin kamu lari sendirian" Daffi bergumam.  Tangan nya mencengkram kemudi mobil

"Apa aku ijin aja kali ya,  ga ikut acara kantor"

"Apa sih Daf.  Tenang aja,  aku ga bakal macem macem.  Segitu nya banget ya kamu" nada suara ku terdengar jengkel

Daffi menoleh menatap ku dengan wajah nya yang cemberut

"Iya aku percaya sama kamu.  Tapi aku ga percaya sama laki laki di luar sana yang aku yakin akan mencoba deketin kamu. Kamu sih pake cantik banget,  jadi nya aku was was sendiri kan"

Kejengkelan ku menguap mendengar narasi Khadaffi.  Sebegitu takut nya kah dia laki laki lain akan merebut ku dari nya?

"Apa sih. Lebay ah kamu. Udah ah udah sana pergi" aku berujar lagi seraya keluar dari mobil Daffi.

Tapi baru mau menutup pintu mobil kembali,  Daffi memanggil nama ku.

"Pacar"

"Jangan nakal ya!! "

Aku menggeleng pelan seraya terkekeh. Geli sendiri mendengar permintaan Daffi.  Seolah aku ini anak kecil yang di antarkan Papa nya ke sekolah,  dan di nasehati agar jangan nakal.

"Hmm. Udah ya.  Bye" saat itu juga aku menutup pintu mobil.  Sedikit lebih keras

Dan aku yakin di dalam mobil wajah Daffi tengah di tekuk masam.

***

Berlari selama satu jam cukup membuat ku kelelahan. Otot otot betis ku rasa nya kebas. Suara nafas ku bahkan terdengar terengah engah dengan detak jantung tak berirama.

JANDA TAPI PERAWAN (JANDA RASA PERAWAN)Where stories live. Discover now