9. Arshaka itu Malaikat Pencabut Nyawa khusus di Hidup Nada

81.3K 8.7K 314
                                    


Budayakan vote sembelum membaca.  Dan komentar setelah membaca.

Menghargai penulis dengan cara seperti itu sangat ampuh dalam membuat update lebih cepat.  Hehe

*****

Sudah satu bulan aku bekerja bagai zombi.  Pergi pagi,  pulang tengah malam. Dan semua itu tidak lepas dari penjajahan dari Arshaka.

Yalord.  Demi apapun,  aku lelah.  Mata panda ku sudah berbayang.  Hitam menggelegam di bawah mata. Dan lebih hebat nya kelakuan Arshaka ini membuat hubungan ku dan Daffi renggang.

Kami jadi jarang punya waktu untuk kencan.  Baiklah aku akui,  jangan kan kencan untuk sekedar ngobrol via Line saja sudah jarang banget.

Arshaka memonopoli sekali kehidupan ku.  Setiap dia melihat ku bermain ponsel,  nyinyiran berupa ancaman kerap kali dia sematkan.

Siang ini lagi aku harus kembali mengelus dada.  Analisis Laporan progres Laba tahun ini yang sejak seminggu lalu aku kerjakan dengan berdarah darah,  memeras keringat,  sampe menyita jam tidur dan waktu weekend ku di lempar begitu saja oleh Arshaka ke tong sampah.

Lagi revisi.  Revisi dan revisi.  Yang bahkan membuat ku muak.  Arshaka mau nya apa sih? 

Laporan ini lah,  laporan itu lah. Revisi yang ini lah,  revisi laporan yang itu lah.  Bahkan pekerjaan analis yang bukan bagian ku saja dia tugaskan pada ku.  Dan tentu saja semua itu benar benar menyita waktu ku.  Membuat ku lembur setiap malam dengan nya. 

Bahkan aku rasa,  kegiatan makan malam di kantor bersama Arshaka kini adalah salah satu tugas yang masuk dalam rancangan pekerjaan ku sebagai asisten pribadi nya

Meskipun aku akui,  uang ku hemat.  Karena Arshaka selalu membayar semua makan malam yang ia delivery untuk kami berdua. Bahkan,  gaji ku bulan ini nominal nya sampai 2 kali lipat dari gaji yang biasa ku terima.  Dengan rincian,  uang lembur.

Tapi,  aku sudah tidak tahan.  Bekerja lembur setiap malam membuat kehidupan sosial ku benar benar lenyap.  Saat weekend yang ku kerjakan hanya berkencan dengan ranjang.

Ah sial.  Aku benci Arshaka.  Dasar bos arogan!!!

"Di suruh revisi laporan lagi ya mbak? " tanya Wina saat melihat ku duduk dengan wajah di tekuk masam. Dan aku hanya memutar bola mata ku sebagai jawaban nya.

Nah bahkan Wina pun sudah bisa menebak kenapa wajah ku selalu menjadi kecut jika keluar dari ruangan Arshaka.

Dan aku rasa seluruh pegawai di kantor ini tau,  bagaimana Arshaka menjajah ku hingga membuat ku lelah lahir batin.

Si kuntilanak Lala bahkan sering mencibir puas melihat penampakan ku yang selalu nampak kacau balau.

"gimana kemaren mbak test psikologi di sampoerna mild nya? " tanya Wina lagi

Kemarin memang aku ga masuk kerja.  Berasalan sakit. Padahal,  aku menghadiri test masuk di perusahaan rokok.

Satu minggu lalu aku memang mendapat info dari Ben kalau Sampoerna Mild sedang buka loker untuk bekerja di bagian marketing perusahaan nya.  Hampir sama lah dengan pekerjaan ku disini.

Tanpa pikir panjang,  aku langsung memasukan CV kesana.  Dua hari kemudian aku mendapat pesan bahwa aku lolos administrasi.  Dan kemarin test psikologi sebelum test kesehatan dan test wawancara.

"alhamdulillah lancar Win.  Aku ga sabar,  pengen segera enyah dari kantor ini. Demi allah aku lelah Win,  kerja pagi pulang malam. Apalagi perintah Arshaka sering tidak masuk akal"

Iya tidak masuk akal.  Seolah Arshaka memang ingin membuat waktu ku tersita untuk terus bersama nya.

Tapi alasan nya apa?  Ahhh.. Mungkin ini hanya perasaan ku saja.

JANDA TAPI PERAWAN (JANDA RASA PERAWAN)Where stories live. Discover now