Chapter 7

1.1K 36 0
                                    

Risa membolak balik bukunya dan sesekali menatap laptop didepannya mencoba memahami dan menyelesaikan tugas yang diberi oleh dosennya.

"isshh kenapa nggak bisa konsen sih" Risa mengacak ngacak rambutnya, sudah setengah jam ia membolak balik bukunya itu namun fikirannya hanya tertuju pada satu orang, Rizky. "Lu harus bisa Risa. Lu harus lupain Rizky. Lu pasti bisa. Inget kata Tiara kalo lu nggak boleh mikirin Rizky lagi" Risa menghembuskan nafasnya. "Ahh tapi nggak bisa, rasa bersalah itu selalu ngehantuin gue. Ya tuhan.. Tolong aku"

"Dekk.. Kamu udah selesai belajarnya? Sini makan dulu" ucap kak Dhani dari balik pintu.

"Iya kak. Aku keluar bentar lagi"

"oke. Kakak tunggu di ruang makan"

Di ruang makan telah tersaji makanan yg menggugah selera dan pastinya itu adalah masakan kak Dhani. Yang selalu membuat Risa tak bisa berhenti makan.

"Wahh.. Hmm ini pasti enak" Ucap Risa sambil mencium sop ayam didepannya.

"Iyaa,, udah ayo makan. Kamu pasti udah laper kan?"

"iya kak. Cacing di perut aku udah pada teriak teriak ini"

"Ya makanya. Cepet makan"

Kemudian Risa dan Dhani makan berdua. Suasana sangat hening hingga kak Dhani bertanya pada Risa "Dekk, sebenernya kakak kecewa banget sama apa yg udah kamu lakuin ke Rizky. Tapi kakak juga minta maaf karna jarang merhatiin kamu waktu itu. Kakak mohon kamu jangan ulangin itu lagi ya. Kamu bisa lakuin apapun yg kamu suka asal itu nggak nyakitin orang lain dan kamu sendiri" ucap kak Dhani lembut di depan Risa.

"Iya kak. Aku minta maaf ya. Aku sadar yg aku lakuin salah. Aku nggak mikir kedepannya gimana. Aku ngambil keputusan saat aku sedang emosi tapi keputusan itu malah bikin aku nyesel sampe sekarang"

"Ya udah dek, semuanya udah terjadi nggak ada gunanya juga kamu sesalin semuanya. Kakak berharap kamu bisa lebih berfikir lagi dalam mengambil keputusan. Kakak sayang kamu Dekk" Dhani mengelus pelan Rambut Risa yg terurai.

"Makasih ya kak udah jadi kakak yg terbaik dalam hidup aku. Dan nggak musuhin aku. Padahal yg aku lakuin udah fatal bamget"

"Dekk bagaimanapun kelakuan kamu. Kamu tetap adik kecil kakak yg paling kakak sayang"

"Makasih kak"

"Iya deh,, udah kamu tidur sana udah malem ini" Ucap kak Dhani.

"Terus ini siapa yg nyuci piringnya?"

"udah ini dicuci besok aja, sekarang kamu tidur ya"

Risa berlalu menuju kamarnya. Dhani tersenyum melihat adik kesayangannya itu sudah mulai terlihat ceria lagi. Pasalnya berapa hari ini ia selalu terlihat murung karena kejadian yg menimpanya itu.

Dhani membereskan piring dan gelas kotor ia bawa ke dapur lalu ia tinggalkan untuk dicuci esok hari. Kemudian ia beranjak kekamarnya.

• • • •

Keesokan harinya Risa bersemangat pergi ke kampus. Karena baru tadi malam ia bisa tidur nyenyak tanpa memikirkan Rizky. Ia antusias untuk bisa melupakan Rizky mulai hari ini. Entah kenapa, tapi ia berfikir mungkin ini karna omongan kakaknya tadi malam. Kakaknya itu memang the best brother buat Risa.

"Pagi kak" ucap Risa ceria.

"pagi juga adikku sayang" ucap Dhani dengan senyumnya.

"Semangat kerja ya kak hari ini"

"Iya dekk, senengnya kakak. Akhirnya adik kakak udah ceria lagi" ucap Dhani girang.

"Iya dong kak. Aku harus semangat biar bisa kayak kakak" Entah kenapa tapi semangat Risa hari ini terinspirasi dari kakaknya. Kakaknya memang telah membuat Risa sadar.

"Iya dekk semangat yaa, semoga kamu sukses nantinya"

Setelah Selesai makan Risa berangkat ke kampus diantar kak Dhani karena Tiara dan Fredi hari ini tidak menjemputnya.

Sesampainya dikampus ia turun dari motor dan mencium tangan kakaknya.

"Hati hati dijalan ya kak"

"iya dek kakak jalan dulu ya"

Risa tersenyum dan melihat kakaknya yang semakin menghilang dari penglihatannya. Kemudian ia menyusuri koridor koridor kampus untuk menuju kelasnya.

•••• ••••
Haii Readers. Baru update lagi nih. Kalo ceritanya gaje mohon dimaklumi yaa. Aku bukan penulis profesional, tapi itu cita cita aku hehe. Semoga suka ceritanya ya. Please vote and comment nya.

Rithanm

HOPE (COMPLETE)Where stories live. Discover now